3.4.2 Pertumbuhan Spesifik atau Spesific Growth Rate SGR
Untuk mengetahui laju pertumbuhan harian SGR, persentase pertambahan bobot dan panjang tiap hari dilakukan dengan perhitungan rumus :
⎪⎭ ⎪
⎬ ⎫
⎪⎩ ⎪
⎨ ⎧
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− =
100 1 x
Wo Wt
t
α
dan ⎪⎭
⎪ ⎬
⎫ ⎪⎩
⎪ ⎨
⎧ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ −
= 100
1 x Lo
Lt
t
α
Keterangan : α
= laju pertumbuhan harian udang t
= lama waktu pemeliharaan udang hari Wt = bobot rata-rata akhir udang gram
Wo = bobot rata-rata awal udang gram Lt
= panjang rata-rata akhir udang cm Lo = panjang rata-rata awal udang cm
3.4.3 Efisiensi pakan EP
Perhitungan EP dilakukan untuk mengetahui seberapa besar efisiensi pakan udang. EP dihitung dengan rumus :
100 x
Pakan Biomassa
EP ∑
Δ =
Keterangan : EP
= efisiensi pakan Δ Biomassa = selisih biomassa pada awal dan akhir pemeliharaan gram
Σ Pakan = jumlah pakan udang selama pemeliharaan gram
3.4.4 Total Bakteri pada Media Pemeliharaan
Pengambilan sampel air untuk penghitungan kelimpahan bakteri dalam media pemeliharaan dilakukan setiap 5 hari sekali bersamaan dengan pengambilan
sampel air untuk pengujian kualitas air ± jam 09.00 WIB. Air sampel diambil dari kolom air dengan sedikit pengadukan menggunakan botol film. Setelah itu
dilakukan penghitungan kelimpahan bakteri dengan menggunakan metode cawan sebar. Air sampel diencerkan melalui pengenceran berseri 10
-1
, 10
-2
, 10
-3
, dan seterusnya, lalu diplating ke dalam cawan petri, diinkubasi selama 24 jam, dan
dihitung jumlah koloni yang terbentuk. Kemudian total bakteri pada media pemeliharaan dihitung dengan menggunakan rumus:
mlsampel x
fp Kolonix
ri TotalBakte
1 1
∑ =
Keterangan : =
faktor pengenceran
fp
3.4.5 Kualitas Air 3.4.5.1 Total Amonia Nitrogen TAN dan Amonia
Pemeriksaan total amonia nitrogen dilakukan dengan metode Phenate. Sebanyak 25 ml air sampel diambil dan dimasukkan ke dalam gelas piala.
Kemudian sampel air ditambahkan 1 tetes MnSO4, 0.5 ml Chlorox, dan 0.6 ml Phenate. Air sampel yang telah diberi reagen dihomogenkan dengan cara
menggoyang-goyangkan gelas piala. Bersamaan dengan itu, disiapkan juga larutan standar dan larutan blanko sebanyak 25 ml, dan ditambahkan reagen-
reagen yang sama seperti prosedur di atas. Untuk blanko digunakan akuades, sedangkan untuk larutan standar digunakan larutan standar amonia sebesar 1 ppm.
Air sampel, blanko, dan larutan standar dibiarkan selama ± 15 menit hingga terbentuk warna biru yang stabil untuk kemudian diukur nilai absorbansinya
dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm. Konsentrasi TAN diukur dengan menggunakan rumus :
[ ]
xCst Ast
As L
mg TAN
=
Keterangan : Cst
= konsentrasi larutan standar 1 mgL Ast
= nilai absorbansi larutan standar As
= nilai absorbansi air sampel Sedangkan untuk nilai amonia dapat dihitung dari nilai TAN dengan
terlebih dahulu mengetahui nilai faktor pengali dari Tabel Persentase Ammonia dengan Nilai Suhu dan pH yang Berbeda Boyd, 1982. Selanjutnya nilai amonia
dapat dihitung dengan rumus :
[ ]
TAN x
ali FaktorPeng
Amonia 100
=