Nitrifikasi Proses Penyisihan Nitrogen Secara Biologis
pada tahap kedua oksidasi nitrit oleh mikroba pengoksidasi nitrit Nitrobacter sp. Tahapan reaksi nitrifikasi menurut Spotte 1979 dalam Pranoto 2007 yaitu :
Nitrosomonas sp
NH
4 +
+ 32 O
2
NO
2 -
+ 2H
+
+ H
2
O Enzim amonia monooksigenase
ΔG = -66 Kkal mol N
-1
tahap kedua : Nitrobacter
sp NO
2 -
+ 12 O
2
NO
3 -
Enzim nitrit
oksidase ΔG = -18 Kkal mol N
-1
Proses kimiawi nitrifikasi berlangsung menurut reaksi sebagai berikut Van Wyk dan Scarpa, 1999 :
55NH
4 +
+ 76O
2
+ 109HCO
3 -
54NO
2 -
+ 57H
2
O + 104H
2
CO
3
+ C
5
H
7
NO
2
400NO
2 -
+ NH
4 +
+ O
2
+ 4H
2
CO
3
+ HCO
3 -
+ 195O 400NO
3 =
+ 3H
2
O + C
5
H
7
NO
2
Menurut EPA 2002 pertumbuhan bakteri nitrifikasi dipengaruhi oleh konsentrasi amonia, suhu, pH, cahaya, konsentrasi oksigen, dan komposisi
bakteri. Sedangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses nitrifikasi menurut Ripple 2003 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses nitrifikasi
Parameter Keterangan
Dissolved oxygen DO
Nitrifikasi mengkonsumsi oksigen dalam jumlah yang besar. Bakteri nitrifikasi membutuhkan 4.6 mg O
2
untuk mengoksidasi 1 mg amonia. Untuk dapat bekerja bakteri
nitrifikasi membutuhkan DO minimal 2 mgl
Kandungan BOD Bakteri nitrifikasi akan kalah berkompetisi dengan bakteri
heterotrof dalam perebutan DO dan nutrien. Oleh karenanya agar proses nitrifikasi dapat mengambil alih, maka BOD
terlarut harus dikurangi hingga nilainya turun menjadi 20-30 mgl untuk mengurangi kompetisi tersebut.
pH pH ideal untuk bakteri nitrifikasi adalah 7.5 – 8.5, tetapi
bakteri masih dapat beradaptasi pada pH diluar kisaran Suhu
20 – 35
o
C, proses nitrifikasi akan melambat drastis pada suhu dibawah 5
o
C Rentan terhadap
toksin Bakteri nitrifikasi sensitif terhadap pencemar ex: logam
berat. Bakteri nitrifikasi menjadi yang pertama mati jika ada pencemaran
Umum diketahui bahwa bakteri nitrifikasi merupakan chemolithoautotrophic bacteria
ex: Nitrosomonas, Nitrobacter, yang mampu memenuhi kebutuhan karbonnya melalui fiksasi CO
2
siklus Calvin, serta sumber energinya berasal dari proses oksidasi reduksi amonia menjadi nitrat. Namun
beberapa strain dari bakteri pengoksidasi nitrit nitrit oxidizing bacteria memiliki kemampuan untuk melakukan metabolisme heterotrof dengan menggunakan
substrat karbon sederhana Ward, 2000. Beberapa bakteri denitrifikasi, heterotrof, dan fungi memperlihatkan
kemampuan nitrifikasi heterotrof Ward, 2000. Oleh karenanya Alexander 1999 mendefinisikan proses nitrifikasi sebagai proses konversi nitrogen baik itu dalam
bentuk organik maupun anorganik, yang melibatkan proses oksidasi dan reduksi. Nitrifikasi heterotrof memiliki reaksi oksidasi yang berbeda dengan bakteri
nitrifikasi autotrof, termasuk reaksi yang melepaskan nitrit dan nitrat yang berasal dari dekomposisi nitrogen organik. Diduga bakteri nitrifikasi heterotrof memiliki
mekanisme enzim yang berbeda dengan bakteri nitrifikasi autotrof Wehrfritz et al
., 1993 dalam Ward, 2000. Selain itu nitrifikasi heterotrof juga memiliki mekanisme pembentukan energi yang berbeda dengan bakteri nitrifikasi autotrof
Castignetti, 1990 dalam Ward, 2000. Nitrifikasi heterotrof tidak memberikan kontribusi yang besar dalam
mengkonversi amonia menjadi nitrit dan nitrat Atlas dan Bartha, 1981. Walaupun bakteri nitrifikasi heterotrof tidak efisien dalam mengkonversi amonia,
namun jumlahnya yang banyak akan mempengaruhi laju sintesis nitrat Alexander, 1999. Perbandingan laju nitrifikasi oleh bakteri nitrifikasi autotrof
dan heterotrof dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Laju nitrifikasi beberapa bakteri nitrifikasi autotrof dan heterotrof Organisme Substrat Produk
Laju Perubahan Rate of Formation
μgNdayg dry cells Akumulasi Produk
max.product accumulation μgNml
Arthrobacter heterotrof
NH
4 +
Nitrit 375 – 9000
0.2 – 1 Arthrobacter
heterotrof NH
4 +
Nitrat 250 – 650
2 – 4.5 Aspergillus
heterotrof NH
4 +
Nitrat 1350 75
Nitrosomonas autotrof
NH
4 +
Nitrit 1 – 30 million
2000 – 4000 Nitrobacter
autotrof NO
2 -
Nitrat 5 – 70 million
2000 – 4000 Sumber : Focht dan Verstraete 1977 dalam Atlas dan Bartha, 1981