Bakteri Nitrifikasi dan Denitrifikasi Medium Bakteri

3.2.4 Sumber Karbon

Sumber karbon yang digunakan adalah molase dengan kandungan karbon sebesar 61,45.

3.2.5 Wadah dan Media Pemeliharaan

Wadah yang digunakan adalah akuarium berukuran 50 x 30 x 25 cm sebanyak 18 buah sebagai wadah pemeliharaan udang. Pada masing-masing akuarium diisi air laut sebanyak 24 liter dan benur udang sebanyak 24 ekorakuarium lengkap dengan sistem aerasinya.

3.2.6 Peralatan

Alat-alat yang digunakan meliputi peralatan aerasi, serokan ikan, penggaris, timbangan digital, tabung reaksi, cawan petri, pembakar bunsen, jarum ose, inkubator goyang shaker, penangas air, inkubator suhu ruang, autoklaf, oven, penangas air, mikropipet, heater, termometer, pH meter, DO meter, pipet, bulp, gelas piala, erlanmeyer, spektrofotometer, erlenmeyer, lemari es, vortex, alumunium foil, dan tissue. 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Persiapan Wadah Sebelum digunakan akuarium dicuci dengan deterjen dan diisi air. Selanjutnya wadah berisi air tersebut disterilisasi menggunakan kaporit dengan dosis 100 ppm dan dibiarkan selama 2 hari, tanpa aerasi. Setelah itu air dibuang dan wadah diisi air laut yang telah disaring sebanyak 24 liter dan diberi aerasi. Peralatan aerasi sebelum digunakan direndam terlebih dahulu dengan kaporit 100 ppm.

3.3.2 Pemeliharaan Udang

Pemeliharaan udang dilakukan selama 25 hari pada akuarium dengan volume 24 liter. Jumlah udang yang ditebar sebanyak 24 ekorakuarium dengan bobot rata-rata 0.015 gram dan panjang rata-rata 1.32 cm. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 5 kali sehari, yaitu pada pukul 06.00, 10.00, 14.00, 18.00, dan 22.00. Jumlah pakan yang diberikan didasarkan pada sistem blind feeding program pakan komersil Gold Coin. Kandungan protein pakan ditentukan berdasarkan hasil analisa kadar protein di Laboratorium Nutrisi Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pemberian molase dilakukan satu kali sehari pada pukul 22.30. Inokulasi bakteri dilakukan setiap 5 hari sekali dengan konsentrasi masing-masing ~10 8 CFUml. Pemeliharaan udang ini menggunakan sistem zero water exchange dengan tidak melakukan pergantian air selama 25 hari.

3.3.3 Prosedur Penambahan Karbon

Proses intensifikasi mikrobial dilakukan dengan penambahan molase pada media budidaya dengan mengadaptasi perhitungan yang dilakukan oleh Avnimelech 1999. Kontrol akumulasi nitrogen anorganik di tambak dapat dilakukan dengan berdasar pada metabolisme karbon dan immobilisasi nitrogen oleh bakteri. Bakteri dan mikroorganisme yang lain menggunakan karbohidrat gula, pati, dan selulosa sebagai makanan guna mendapatkan energi dan tumbuh melalui pembentukkan sel-sel baru Avnimelech, 1999. Proses tersebut dapat dilihat pada persamaan berikut : C organik CO 2 + Energi + C terasimilasi dalam sel mikroba 1 Penambahan karbohidrat potensial untuk mengurangi konsentrasi nitrogen anorganik pada budidaya dengan sistem intensif. Berdasarkan persamaan 1 dan definisi efisiensi konversi mikroba persentase karbon yang terasimilasi berdasarkan karbon pakan yang tercerna, maka jumlah potensial asimilasi karbon mikroba adalah sebagai berikut : 2 E C CH Cmik × × Δ = Δ Jumlah nitrogen yang dibutuhkan untuk memproduksi sel baru ∆N bergantung pada CN rasio dari biomassa mikroba. Nilainya adalah sebagai berikut : [ ] mik N C Cmik Nmik Δ = Δ 3 [ ] mik N C E C CH Nmik × × Δ = Δ