4.3 Metode Pengambilan Data
Data untuk estimasi nilai ekonomi penyerapan karbon pohon Sengon di Gerakan Menabung Pohon di Desa Neglasari, Purwakarta diperoleh dari jurnal
penelitian pohon Sengon di Pusat Penelitian dan Pengembangan Puslitbang Kehutanan. Sumber data juga dilengkapi dari hasil publikasi penelitian Center of
International Forestry Research CIFOR mengenai pohon Sengon. Dalam metode benefit transfer, hasil penelitian tersebut termasuk dalam tipe-B. Hasil penelitian
tipe-B merupakan laporan teknis, thesis, dan dokumen pemerintah atau lembaga tertentu. Wawancara juga dilakukan dengan I Wayan Susi Dharmawan, Project
Manager ASEAN-Korea Forest Cooperation yang bekerja di Puslitbang Kehutanan. Alasan pemilihan narasumber karena yang bersangkutan juga telah
beberapa kali melakukan penelitian mengenai penyerapan karbon berbagai jenis pohon.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sumber data untuk analisis biaya manfaat diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan kepada 4 narasumber:
1. Wahyudin Akbar, Wakil Program Gerakan Menabung Pohon Pertamina
Foundation. Alasan pemilihan narasumber karena yang bersangkutan ialah salah satu pendiri program GMP.
2. Auh Solehuddin, relawan Gerakan Menabung Pohon di Kabupaten
Purwakarta. Alasan pemilihan narasumber karena yang bersangkutan adalah ketua relawan program GMP di Kabupaten Purwakarta.
Narasumber mengawasi perkembangan program di beberapa desa di Purwakarta.
3. Hilman Fauzi, koordinator petani Gerakan Menabung Pohon di Desa
Neglasari. Alasan pemilihan narasumber karena yang bersangkutan mengkoordinasi petani-petani di Desa Neglasari untuk terlibat di
program GMP serta menghimpun dana dari petani. Narasumber juga menentukan lahan yang digunakan untuk program, mengawasi
keberlangsungan program GMP di Desa Neglasari.
4. H. Jeje, petani Gerakan Menabung Pohon di Desa Neglasari.
Narasumber adalah petani yang di”tua”kan di Desa Neglasari.
Wawancara dengan Wahyudin Akbar bersifat focused-interview yaitu terfokus pada suatu topik tertentu, dalam hal ini mengenai gambaran umum
program Gerakan Menabung Pohon. Focused interview adalah wawancara yang tidak memiliki struktur tertentu namun terpusat pada pokok tertentu
Koentjaraningrat, 1981. Bentuk pertanyaan dalam wawancara bersifat open- interviewyaitu tidak membatasi jawaban responden terhadap pertanyaan.
Wawancara dengan Auh Solehuddin dilakukan untuk menentukan lokasi penelitian yang tepat di Kabupaten Purwakarta. Wawancara juga dilakukan
dengan Hilman Fauzi dan H. Jeje mengenai biaya yang dikeluarkan dan diterima petani Desa Neglasari yang terlibat di GMP. Bentuk pertanyaan bersifat
structured-interview wawancara berstruktur yang dapat dilihat di Lampiran 1.
Pengambilan data untuk mengkaji mekanisme perdagangan karbon dengan Skema Karbon Nusantara dilakukan kepada Andi Samyanugraha, Staf Ahli Divisi
Mekanisme Perdagangan Karbon dari Dewan Nasional Perubahan Iklim. Alasan pemilihan narasumber karena yang bersangkutan dapat memberikan gambaran
umum dari Skema Karbon Nusantara.
4.4 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dapat berupa jawaban secara kualitatif dan kuantitatif, sehingga analisis data dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Metode
analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Sumber dan Analisis Data Penelitian No Tujuan Penelitian
Sumber Data Metode Analisis Data
1 Mengestimasi potensi
penyerapan karbon
dari lahan Gerakan Menabung Pohon di
Desa Neglasari,
Purwakarta. Data sekunder berupa
kajian literatur mengenai cara
perhitungan karbon di pasar karbon sukarela.
Benefit Transfer
2 Menganalisis
biaya manfaat
Gerakan Menabung Pohon dari
sudut pandang petani dengan dan tanpa
klaim karbon Data primer berupa
hasil wawancara kepada relawan dan
petani GMP. Analisis kelayakan
finansial dan ekonomi berdasarkan kriteria
NPV, Net BC, IRR, dan Switching Value.