2.5 Analisis Biaya Manfaat
Analisis biaya manfaat merupakan alat untuk melihat apabila suatu proyek layak dijalankan atau tidak. Analisis biaya manfaat dapat digunakan untuk
memperbaiki efisiensi proyek, membandingkan keuntungan antara dua proyek yang berbeda, memilih prioritas dalam proyek, juga memilih alternatif proyek
yang bermanfaat bagi individu atau masyarakat. Selain itu berguna untuk menghindari korbanan modal atau sumber daya yang tidak berguna.
Metode ini terdiri dari serangkaian teknik perhitungan untuk mengambil keputusan. Teknik perhitungan meliputi Net Present Value NPV, Net Benefit
Cost Net BC, Internal Return of Rate IRR, dan Switching Value. Teknik perhitungan tersebut untuk menentukan apakah proyek layak dijalankan, melihat
perbandingan besar pemasukan dan pengeluaran, serta nilai proyek. Berikut ini akan dibahas satu per satu teknik perhitungan.
2.5.1 Net Present Value
Net present value NPV adalah selisih pemasukan dan pengeluaran yang telah didiskon dengan social opportunity cost of capital per tahun. Dalam NPV
terdapat compounding factor untuk menghitung nilai proyek per tahun di masa datang, serta discounting factor untuk menghitung nilai proyek per tahun di masa
lalu. Apabila NPV ≥ 0 maka proyek layak dijalankan, sementara bila NPV 0 maka proyek tidak layak dijalankan. Gittinger, 2008
Formula dari NPV adalah ∑
B
t
= Penerimaan pada tahun ke-t C
t
= Pengeluaran pada tahun ke-t i = discount rate
t = tahun
2.5.2 Net Benefit Cost Ratio
Net Benefit Cost Ratio Net BC yaitu perbandingan antara besar pemasukan dengan besar pengeluaran. Net BC adalah besar manfaat bersih yang
diterima untuk setiap 1 satuan biaya yang dikeluarkan. Apabila nilai Net BC ≥ 1
maka usaha layak dijalankan, jika Net BC 1 maka usaha tidak layak dijalankan. Gittinger, 2008
Adapun rumus menentukan Net BC dari suatu proyek adalah:
⁄
∑ ∑
2.5.3 Internal Rate of Return
Internal rate of return IRR adalah teknik untuk menghtung besar discount rate yang membuat NPV bernilai 0 Gittinger, 2008. Cara menghitung IRR
sebelumnya harus dicari discount rate yang menghasilkan NPV positif, kemudian dicari discount rate yang menghasilkan NPV negatif. Kemudian cari besar IRR:
i
1
= suku bunga saat NPV positif i
2
= suku bunga saat NPV negatif NPV
1
= NPV yang bernilai positif NPV
2
= NPV yang bernilai negatif
2.5.4 Switching Value
Switching Value adalah tingkat harga yang membuat proyek tidak lagi layak dijalankan. Rumusnya adalah sebagai berikut
P
1
= Harga saat NPV bernilai positif P
2
= Harga saat NPV bernilai negatif NPV
1
= nilai NPV positif NPV
2
= nilai NPV negatif
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai “Analisis Biaya Manfaat Perdagangan Pohon Sengon Bagi
Petani Gerakan Menabung Pohon” ini bertujuan untuk membandingkan besar biaya dan manfaat yang dikeluarkan petani dalam Gerakan Menabung
Pohon tanpa dan dengan perdagangan karbon. Penelitian ini juga menilai aspek ekonomi dari program GMP. Adapun lokasi penelitian dilakukan di Desa
Neglasari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Penelitian mengenai analisis biaya manfaat usaha pohon Sengon
sebelumnya telah dilakukan oleh Mita Ditya Anggraini tahun 2010 berjudul “Kelayakan Usaha Agroforestri Sengon, Kopi, dan Tanaman Palawija, di BKPH
NPV bernilai positif NPV bernilai negatif