Tabel 6 Keadaan lokasi penelitian Uraian
Hutan Tanaman Hutan Alam Hutan alam Lokasi
Pulau Laut Selatan Pulau Laut Tengah Senakin Kecamatan
Pulau Laut Selatan Pulau Laut Tengah Gunung Batu Vegetasi
Non hutan Hutan sekunder Hutan sekunder
Hutan tanaman Waktu penelitian dilakukan pada musim tanam tanaman padi sekitar
bulan Oktober 2011- Januari 2013 dua musim tanam. Adapun variabel yang diamati dalam penelitian meliputi :
1. Input
a. Penggunaan tenaga kerja per hektar
b. Penggunaan sarana produksi padi
c. Biaya produksi padi per hektar
d. Biaya persiapan lahan dan pemeliharaan tegakan pohon per hektar
2. Output :
a. Produksi padi per hektar
b. Pertumbuhan tegakan pohon, yang meliputi : diameter, tinggi
Pengamatan mencakup 2 lokasi, yaitu : 1.
Areal persiapan lahan hutan tanaman umur 1 tahun 2.
Areal hutan alam
4.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. tali, patok, kompas untuk pembuatan plot contoh
2. pita ukur, galah ukur untuk mengukur keliling dan tinggi tegakan 3. bor tanahcangkul, untuk pengambilan sampel tanah
4. timbangan, untuk mengukur hasil produksi padi 6. daftar kuesioner
7. jenis padi yang ditanam adalah jenis lokal 4.3 Teknik Pengambilan Contoh
Plot contoh pengamatan dibuat dengan ukuran 2.5 x 2.5 meter sebanyak 20 plot pada masing-masing lokasi untuk mengukur produktivitas tanaman padi
baik di lokasi tumpangsari maupun di ladang berpindah di Pulau Laut. Produktivitas ladang berpindah di hutan alam sekunder di Senakin
menggunakan data pengukuran yang pernah dilakukan pada tahun 2009 dengan teknik yang sama.
Pengambilan data sosial ekonomi masyarakat dan data demografi lainnya dilakukan secara purposive sampling pada beberapa desa terpilih. Jenis
data berupa data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan teknik wawancara dan kuesioner dengan responden 56 orang, sedangkan data
sekunder didapat dari data demografi dari instansi terkait.
4.4 Analisis Data
1. Data produktivitas padi dan pertumbuhan tegakan pohon dilakukan
pengukuran. Biaya produksi dihitung dari pengeluaran biaya tenaga, biaya untuk pembelian bahan benih, obat-obatan dan lain-lain serta biaya untuk
pembelian dan pembuatan sarana prasarana. Pendapatan petani dilakukan dengan mengalikan jumlah produksi dengan harga jual gabah.
2. Hubungan produktivitas padi dan pertumbuhan tanaman pokok Acacia
mangium dianalisis secara statistik dengan ujisidik ragam. 3.
Perkiraan kecenderungan pertumbuhan penduduk, produksi padi dianalisa dengan menggunakan analisa trend
4. Perambahan hutan dianalisa dari citra landsat dan pengamatan di lapangan.
5. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang
variabel-variabel yang diteliti melalui pernyataan atau pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dan hasil wawancara.
Secara garis besar jenis dan sumber data, teknik pengumpulan dan analisis data dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Jenis, teknik pengumpulan dan analisis data
Tujuan Jenis dan Sumber
Data Teknik
Pengumpulan Data
Analisis Data
Out Put
Sosial Ekonomi Masyarakat
Data primer dan sekunder: demo-
grafi desa PEM- DA, BPS ,
Penelusuran data sekunder, kuesi
oner, wawancara Analisis
deskriptif Kondisi
sosial ekonomi ma-
syarakat
Kondisi Biofisik Vegetasi
Kandungan hara tanah
Data primer dan sekunder:
Dinas Kehutanan, Perta-
nian, perusahaan, BMKG
Pengukuran lang- sung, penelusuran
data rencana peru- sahaan, uji lab
Analisis spasi- al, analisa ve-
getasi, analisis kesuburan
Kondisi biofi- sik lokasi pe-
nelitian: kesu buran tanah,
iklim mikro
Usahatani Produksi
Biaya produksi Pendapatan
Data primer dan sekunder:produk-
siha, biaya tena- ga, biaya bahan,
biaya sarana pra- sarana
Pengukuran, penghitungan
Analisis statis- tik, analisis fi-
nansiil, RC Analisis finan
sial agrofo-
restri
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Jumlah Penduduk, Kebutuhan Pangan dan Pertumbuhannya Perkembangan Jumlah Penduduk Kotabaru
Untuk memberi gambaran kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar areal kerja maka kondisi penduduk Kabupaten Kotabaru dan perkembangannya
perlu diketahui terlebih dahulu sehingga dapat memberi gambaran lebih luas tentang dinamika yang mungkin terjadi di areal sekitar IUPHHK. Kondisi
penduduk sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 8. Luas Kabupaten Kotabaru 9 422.46 km² terdiri dari 20 kecamatan yang terletak di daratan Pulau