Dalam jangka panjang perlu diantisipasi motif dari perambahan areal tersebut karena sebagian perambah setelah panen selesai metanaminya dengan tanaman
keras sawit. Dalam kaitan ini penataan blok pembangunan hutan harus menjadi pertimbangan sehingga kegiatan penanaman dilakukan dengan
mengantisipasi wadah bagi kebutuhan masyarakat yang lokasinya tersebar, untuk penanaman tanaman pangan.
Gambar 14 Perambahan area IUPHHK-HT Pulau Laut.
Tabel 18 Luas perambahan areal kerja IUPHHK-HT Pulau Laut Kecamatan
Desa Luas ha
Prosentase Pulau
Laut Tengah
Semisir 487
15.1 Pulau Laut Barat
Semaras 421
11.3 Sepagar
593 16.0
Sebanti 211
5.7 Lontar Timur
65 1.8
Lontar Selatan 110
3.0 Tanjung Pelayar
498 13.4
1 898 58.8
Kepulauan Teluk Kemuning
202 5.4
Tanjung Lalak
Selatan 9
0.3 211
5.7 Pulau
Laut Selatan
Teluk Sirih 192
5.2 Sungai Bulan
220 5.9
Sungai Bahim 26
0.7 Ale-ale
14 0.4
Tanjung Seloka 179
4.8 631
17.0 Jumlah
3 714 100.0
Tabel 19 Tumpang tindih perizinan di areal kerja IUPHHK Uraian
Luas areal IUPHHK dan sekitarnyaha Dalam areal
IUPHHK Di luar areal
IUPHHK Jumlah
Luas areal 48 720
34 322 83 042
Kebun Kadastral
1 625 942
2 567 Izin lokasi
4 731 9 695
14 426 HGU
477 4 090
4 567 Jumlah kebun
6 833 14 727
21 560 14.0
42.9 26.0
Kawasan konservasi -
4 159 4 159
- 12.1
5.0 Areal tidak terindikasi
perambahan kebun 41 887
15 436 57 323
86.0 45.0
69.0
Gambar 15 Perizinan kebun di sekitar IUPHHK-HT Pulau Laut.
5.3 Tahapan Budidaya Padi Gogo di Pulau Laut
Budidaya padi gogo dilakukan secara tradisionaltidak intensif. Secara umum teknik budidaya padi gogo tidak membutuhkan banyak perhatian dan
perlakuan. Padi gogo sangat tergantung pada air hujan, sehingga biasanya padi gogo ditanam sekali dalam setahun. Pada pelaksanaan budidaya padi gogo di
wilayah penelitian dilakukan penanaman pada bulan Oktober-Nopember sampai pemanenan pada bulan Februari-Maret tahun berikutnya. Tetapi pada akhir-
akhir ini sejak 2011 pelaksanaan penanaman dapat mundur menjadi bulan Desember-Januari sehingga panen dilaksanakan April-Mei karena perubahan
pola hujan.
Persiapan Lahan Proses budidaya tanaman padi gogo baik sistim perladangan berpindah
maupun tumpangsari dimulai dengan penyiapan lahan mulai dari imas sampai lahan siap tanam. Penyiapan lahan dilakukan sebelum musim hujan secara
tradisional secara bertahap. Penyiapan lahan dimulai dengan pengimasan pada bulan Agustus, yaitu memotong seluruh tumbuhan bawah dan tumbuhan
merambat lainnya sehingga areal bebas dari tumbuhan bawah. Setelah hasil imas mengering dilakukan penebangan terhadap sisa tegakanpohon.
Penanaman tanaman semusim untuk tumpangsari dilakukan bersamaan dengan penanaman tanaman pokok hutan tanaman. Secara skematis digambarkan
sebagaimana Tabel 20. Tabel 20 Jadwal penanaman tumpangsari padi gogo
Kegiatan
Bulan ke
8 9
10 11
12 1
2 3
Imas Tebang
Pembersihanbakar Tanam
Pemeliharaan Pemanenan
Penanaman Penanaman dilakukan pada awal musim hujan atau akhir kemarau,
biasanya setelah terjadi 2 atau 3 hujan turun sekitar akhir Oktober atau awal Nopember dengan cara penugalan 4-5 bijilubang dengan kedalaman sekitar
3-5 cm. Benih yang diperlukan sekitar 60 kghektar dengan jarak tanam 30x30 cm. Penanaman murni padi gogo monokultur. Selanjutnya tidak
dilakukan pemupukan. Penugalan biasanya dilakukan dengan bergotong royong. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan mencakup pengendalian gulma, hama dan penyakit. Pemeliharaan terutama terhadap gulma berupa rumput-rumputan
dilakukan penyiangan secara manual dan dengan herbisida. Kegiatan penyiangan dilakukan 2 kali pada saat berumur 1 bulan dan 2 bulan.
Pengendalian Hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit hanya dilakukan secara tidak
langsung, terutama terhadap hama babi dan tikus. Pemasangan jaring atau pagar pengaman bagi babi dan racun tikus
.
Pemanenan Pemanenan dilakukan setelah bulir padi menguning sekitar 90.
Panen dilakukan dengan menggunakan ani-ani atau sabit. Pemanenan dilakukan bersama anggota keluarga dan apabila tidak mencukupi maka diborongkan.
Secara umum pemanenan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan anggota keluarga.
Kepesertaan Tumpangsari
Pelaksanaan tumpangsari musim tanam tahun 20122013 dilakukan di Pulau Laut. Berdasar sampel peserta tumpangsari sebanyak 56 orang diperoleh
data sebagaimana Tabel 21. Dari data tersebut terlihat bahwa sebagian besar peserta tumpangsari berumur 50 tahun ke bawah sebesar 67.8, sedangkan
berdasar pendidikan pada umumnya setingkatdi bawah Sekolah Dasar sebesar 85.7.