Pengamatan Emisi CO Metode Penelitian

Berdasarkan penelitian Driessen 1978 pada tanah gambut ombrogen di Indonesia komposisinya sekitar 64 mengandung lignin yang berasal dari bahan kayu-kayuan. Tabel 4.2. Analisis awal asam-asam fenolat tanah gambut Asam Fenolat Konsentrasi ppm Ulangan 1 Ulangan 2 Asam ferulat 9 x 10 9 x 10 -3 -3 Asam siringat Tu tu Asam sinapat 83,10 86,40 Asam p-kumarat Tu tu Asam vanilat 2 x 10 2 x 10 -3 Asam p-hidroksibenzoat -3 Tu tu Total Asam Fenolat 83,11 86,47 Ket: tu: tidak terukur

4.3. Emisi CO

2 Setelah Masa Inkubasi Mengunakan Metode Titrasi Simulasi emisi CO 2 dengan menggunakan persamaaan First Order Kinetic disajikan pada Gambar 4.1. Nilai parameter emisi CO 2 maksimum, konstanta kecepatan, dan nilai R 2 Tabel 4.3. Persamaan first order kinetic pada setiap perlakuan disajikan pada Tabel 4.3. Perlakuan Persamaan a mg kg -1 b jam -1 R P 2 Paraquat f= 200,761-exp -0,0137 x 200,76 1,37 x 10 0.99 -2 p 0,001 Difenoconazole f= 196,201-exp -0,0128 x 196,20 1,28 x 10 0,97 -2 p 0,001 Bpmc f= 211,011-exp -0,0116x 211,01 1,16 x 10 0,94 -2 p 0,001 Tanpa f= 194,461-exp -0,0121x 194,46 1,21 x 10 0,94 -2 p 0,001 Pemberian pestisida meningkatkan nilai maksimum emisi CO 2 selama 168 jam inkubasi. Perlakuan yang memberikan nilai maksimum emisi CO 2 dari tertinggi sampai terendah adalah BMPC 211,01 mg CO 2 kg -1 paraquat 200,76 mgCO 2 kg -1 difenoconazole 196,20 mgCO 2 kg -1 tanpa pestisida 194,46 mg CO 2 kg -1 . Data di atas menunjukkan bahwa pemberian pestisida meningkatkan emisi CO 2 dibandingkan dengan tanpa perlakuan pestisida. Meningkatnya emisi CO 2 pada perlakuan pestisida mungkin salah satunya disebabkan oleh degradasi pestisida tersebut sehingga C pada pestisida tersebut dioksidasi menjadi CO 2 . Waktu degradasi DT 50 setiap bahan aktif pestisida bermacam-macam. Djojosumarto 2008 melaporkan bahwa DT 50 pada BPMC adalah 7-9 hari, kemudian paraquat adalah 14 hari dan difenoconazole adalah 53 hari. Waktu degradasi pestisida ini dipengarui oleh bentuk rumus bangunnya, BPMC memiliki rumus bangun yang lebih sederhana menyebabkan BPMC lebih mudah terdegradasi sehingga nilai maksimum CO 2 pada gambut yang diberi perlakuan BPMC relatif memiliki nilai emisi CO 2 maksimum yang paling tinggi. Berdasarkan persamaan first order kinetic yang disajikan pada Tabel 4.3, didapatkan konstanta kecepatan emisi CO 2 nilai b setelah perlakuan pemberian pestisida adalah paraquat 1,37 x 10 -2 jam -1 difenoconazole 1,28 x 10 -2 jam -1 tanpa pestisida 1,21 x 10 -2 jam -1 BPMC 1,16 x 10 -2 jam -1 . Data ini menunjukkan bahwa kecepatan degradasi C dalam senyawa bahan aktif pestisida berbeda-beda. Walaupun gambut yang diberi perlakuan BPMC mempunyai emisi CO 2 maksimum tertinggi akan tetapi perlakuan ini memiliki nilai konstanta yang paling kecil. Hal ini mungkin disebabkan diawal degradasi lebih lambat kecepatannya sehingga rata-rata kecepatannya menjadi lebih kecil Gambar 4.1. Jumlah CO 2 yang mungkin dihasilkan dari hasil degradasi bahan aktif paraquat adalah 1,39 mg kg -1 CO 2 , difenoconazole adalah 1,18 mg kg -1 CO 2, dan BPMC adalah 1,16 mg kg -1 CO 2 . Jumlah CO 2 masing-masing bahan aktif tersebut, jika terdegradasi secara keseluruhan masih dibawah nilai emisi CO 2 setelah 168 jam inkubasi. Hal ini menunjukkan bahwa sumber karbon yang dihasilkan tidak hanya berasal dari pemberian pestisida, namun dapat juga berasal dari dekomposisi asam-asam fenolat.