Gas Rumah Kaca Fungsi Lingkungan Tanah Gambut

r Gambar 2.3. Rumus bangun 1 BPMC, 2 difenoconazole dan 3 paraquat Tanah gambut banyak mengandung asam alifatik dan aromatik. Gambut menunjukkan afinitas yang tinggi terhadap adsorbsi pestisida paraquat dan memiliki sifat elektrostatis saat bahan organik berinteraksi dengan bahan pestisida tersebut. Dalam kondisi asam muatan pada bahan organik tanah gambut ditentukan oleh ionisasi gugus karboksilat yang akan mendukung terhadap adsorpsi pestisida kationik. Paraquat, dengan kation bipirilidium merupakan pestisida yang dapat teradsorpsi baik pada permukaan tanah, dengan mengganti kation anorganik atau oleh mekanisme interaksiionik dengan muatan negatif pada permukaan tanah, di mana efek elektrostatik menjadi faktor penentu Arce et al. 2011. Menurut Hui et al. 2003, serapan pestisida oleh bahan organik dan mineral liat dipengaruhi oleh jenis mineral, rasio substansi humikmineral, 2 1 3 ketersediaan kation dapat ditukar serta koefisien serapan pestisida itu sendiri. Adsorpsi pestisida kationik seperti paraquat yang bermuatan positif melalui protonisasi. Keberadaan muatan negatif sangat berpengaruh terhadap adsorpsi herbisida tersebut. Dalam hal ini KTK tanah sangat berpengaruh terhadap adsorpsi herbisida paraquat. Semakin tinggi luas permukaan adsorben maka semakin tinggi kemungkinan adsorpsi,molekul herbisida paraquat yang berada dalam larutan tanah Muktamar et al. 2006. Interaksi bahan organik dan pestisida telah banyak dibicarakan, menurut Steverson 1994 menjelaskan interaksi dilakukan berdasarkan adsorpsi permukaan tapak jerapan. Mekanisme adsorpsi didasarkan atas tapak permukaan bahan organiK dan pestisidanya. Mekanisme yang sering terjadi antara interaksi Vander Wals, ikatan hidropobik, ikatan hidrogen, transfer muatan, pertukaran ion . Menurut Schnitzer dan Khan 1978, terdapat interaksi pestisida dengan bahan aktif paraquat didalam lahan gambut. Hal ini dapat diketahui dengan menambahkan konsentrasi paraquat dapat meningkatkan jumlah absorpsi dari bahan organik. Selain itu, jenis pestisida organik dapat diklasifikasikan ionic dikarenakan memiliki sifat-sifat yang hampir sama.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Desember 2012. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, dan Laboratorium Residu Bahan Agrokimia, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. Lokasi Pengambilan contoh tanah adalah di lahan gambut Desa Kanamit Jaya, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah Gambar 3.1. Contoh tanah diambil dengan kedalaman tanah sekitar 0-20 cm dari atas permukaan tanah.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan tanah gambut dari Kalimantan Tengah, dan bahan pestisida. Pestisida yang digunakan adalah herbisida dengan bahan aktif paraquat, fungisida dengan bahan aktif difenoconazol dan insektisida dengan bahan aktif butylphenylmethyl Carbamate BMPC. Dosis pestisida yang diberikan sesuai dengan dosis anjuran yaitu 3 liter ha -1 untuk paraquat, dan 1 liter ha -1 untuk difenoconazole dan BPMC. Perlakuan pestisida diberikan sebanyak 20 ml yang setara dengan dosis bahan aktif kg tanah gambut adalah paraquat 1,89 mg kg -1 , difenoconazole 1,72 mg kg -1 , BPMC 1,65 mg kg -1 Alat yang digunakan adalah HPLC high-performance liquid chromatography, Infrared Gas Analizer IRGA LI-820, Gas Cromatografi dan bejana inkubasi. .

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Metode Inkubasi Tanah

Penelitian ini mengambil tanah gambut dari Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Kedalaman tanah yang diambil adalah sekitar 0-20 cm. Bahan pestisida yang digunakan adalah herbisida dengan bahan aktif paraquat, fungisida dengan bahan aktif difenoconazole dan insektisida dengan bahan aktif butylphenylmethyl Carbamate BMPC. Gambar 3.1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel