HASIL PENELITIAN Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian dilakukan pada mahasiswa-mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2011 yang telah dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi melalui pengisian kuesioner dan pemeriksaan langsung oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan 40 orang subjek penelitian dengan pembagian 20 orang untuk kelompok perlakuan dan 20 orang untuk kelompok kontrol. Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian sehingga selesai. Hasil penelitian dicatat pada hari ke-0 sebelum perlakuan dan hari ke-7 setelah perlakuan. Data demografi subjek penelitian diuraikan dibawah ini. Tabel 3. Data demografi subjek penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin dan frekuensi menyikat gigi. Variabel Kelompok Perlakuan Jumlah Persentase Umur a. 20 tahun b. 21 tahun c. 22 tahun d. 23 tahun e. 24 tahun f. 25 tahun g. 27 tahun 1 12 17 4 3 2 1 2,5 30 42,5 10 7,5 5 2,5 Jumlah 40 orang 100 Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 10 30 25 75 Jumlah 40 orang 100 Frekuensi menyikat gigi a. Tidak teratur b. 1 kali sehari c. 2 kali sehari d. Lebih dari 2 kali sehari - - 38 2 95 5 Jumlah 40 orang 100 Berdasarkan tabel 3, distribusi umur terbanyak subjek penelitian secara berurutan adalah 22 tahun sebanyak 17 orang 42,5, 21 tahun sebanyak 12 orang 30, 23 tahun sebanyak 4 10, 24 tahun sebanyak 3 orang 7,5, 25tahun sebanyak 2 orang 5, 20 tahun dan 27 tahun sebanyak 1 orang 1 masing- masing. Distribusi jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 30 orang 75 dan laki-laki sebanyak 10 orang 25. Frekuensi menyikat gigi terbanyak adalah 2 kali sehari dengan jumlah 38 orang 95 dan lebih dari 2 kali sehari adalah sebanyak 2 orang 5. Tabel 4. Distribusi nilai median skor indeks plak subjek penelitian pada kelompok perlakuan dengan penggunaan obat kumur ekstrak daun teratai dan nilai rerata skor indeks plak subjek penelitian kelompok kontrol dengan penggunaan plasebo pada hari ke-0 dan ke-7 sesudah berkumur. Kelompok Hari Perlakuan obat kumur ekstrak daun teratai Kontrol plasebo N Median ± Interquatile range N Rerata ±SD 20 0,79 ± 0.3 20 0,694 ± 0.181 7 20 0,21 ± 0.15 20 0,712 ± 0.182 Pada tabel 4, dapat dilihat penurunan median skor indeks plak untuk kelompok perlakuan sebelum dan sesudah 7 hari penggunaan obat kumur ekstrak daun teratai. Median skor indeks plak menurun sebanyak 0,58 pada hari ke-7 apabila dibandingkan dengan median skor indeks plak sebelum penggunaan obat kumur ekstrak daun teratai pada hari ke-0 untuk kelompok perlakuan, sedangkan untuk kelompok kontrol dengan penggunaan plasebo, rata-rata skor indeks plak terjadi peningkatan skor indeks plak yang tidak jauh beda dari sebelum pada hari ke-0 yaitu sebanyak 0,018. Gambar 6. Nilai median indeks plak pada kelompok perlakuan yang menggunakan obat kumur ekstrak daun teratai dan nilai rerata indeks plak pada kelompok kontrol yang menggunakan plasebo pada hari ke-0 dan ke-7. Pada gambar 6 menunjukkan grafik median indeks plak pada kelompok perlakuan yang menggunakan obat kumur ekstrak daun teratai dan rata-rata kelompok kontrol yang menggunakan plasebo pada hari ke-0 dan ke-7. Indeks plak awal pada hari ke-0 untuk kelompok perlakuan dan kontrol mempunyai perbedaan sebanyak 0,096. Pada hari ke-7, terdapat penurunan skor indeks plak yang nyata pada kelompok perlakuan sebanyak 0,58 sedangkan terdapat peningkatan skor indeks plak pada kelompok kontrol sebanyak 0,018. 0,79 0,21 0,694 0,712 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 Hari ke-0 Hari ke-7 Perlakuan Kontrol Tabel 5. Distribusi perbandingan median skor indeks plak sebelum dan sesesudah penggunaan obat kumur ekstrak daun teratai pada kelompok perlakuan. Perbandingan hari Median ± Interquatile range Nilai p Hari ke-0 dan ke-7 0,525 ± 0,8 0,000 Keterangan: Uji Wilcoxon bermakna jika p 0,05 Tabel 5 adalah untuk mengetahui efektivitas obat kumur ekstrak daun teratai terhadap penurunan indeks plak. Adanya perbedaan yang bermakna antara indeks plak sebelum dan sesudah berkumur pada hari ke-7 karena nilai p 0,05. Ini menunjukkan H nol ditolak dan adanya efektivitas obat kumur ekstrak daun teratai terhadap penurunan akumulasi plak. Tabel 6. Distribusi perbandingan rerata skor indeks plak sebelum dan sesudah penggunaan plasebo pada kelompok kontrol. Perbandingan hari Rerata ± SD t Nilai p Hari ke-0 dan ke-7 -0,018 ± 0,041 -1,952 0,066 Keterangan: SD= standar deviasi Uji T Dependent bermakna jika p 0,05 Tabel 6 menunjukkan rerata indeks plak pada hari ke-7 sesudah berkumur dengan plasebo. Tanda minus - pada nilai rerata berarti skor indeks plak plak sesudah berkumur adalah lebih besar daripada sebelum berkumur dengan peningkatan rerata sebanyak 0,018 pada hari ke-7. Pada hari ke-7 peningkatan indeks plak adalah tidak bermakna p0,05. Ini dapat menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh obat kumur plasebo terhadap akumulasi plak. Tabel 7. Distribusi selisih penurunan median skor indeks plak sebelum dan sesudah penggunaan obat kumur ekstrak daun teratai dan rerata skor indeks plak sebelum dan sesudah penggunaan obat kumur plasebo pada kedua-dua kelompok perlakuan dan kontrol. Hari Kelompok Median ± Interquatile range Nilai p 7 Perlakuan 0,525 ± 0,8 0,000 Kelompok Rerata ± Standar deviasi Kontrol -0,018 ± 0,041 Keterangan: Uji Mann-Whitney bermakna jika p 0,05 Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa pada hari ke-7 sesudah berkumur menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan nilai p0,05. Dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa selisih penurunan skor indeks plak sebelum dan sesudah penggunaan obat kumur pada kelompok perlakuan adalah lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol.

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Efektivitas Obat Kumur Ekstrak Daun Serai 3% (Cymbopogon Nardus (L.)Rendle) Dalam Menurunkan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

3 88 78

Efektivitas Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora) 1,5% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

5 73 62

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

13 91 69

Pengaruh Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya 5% Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Angkatan 2009 FKG USU

5 55 68

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

17 54 69

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 1 4

EFEKTIVITAS OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN SERAI 3 (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2014

1 1 15

Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak dental 2.1.1 Definisi - Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 14

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TERATAI (NELUMBO NUCIFERA) 2 SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2011

0 0 15