Kolonisasi sekunder dan pematangan plak

Pelikel mempunyai dua permukaan adhesif yaitu permukaan yang melekat pada permukaan gigi dan permukaan untuk menfasilitasi perlekatan bakteri. Bakteri tersebut melekat ke pelikel dengan fimbriae. Fimbriae adalah satu struktur protein fibrous yang ada pada permukaan sel bakteri. Adhesi protein pada fimbriae dapat berikatan dengan proline-rich protein yang ada dalam pelikel untuk menimbulkan perlekatan bakteri ke permukaan gigi pada lapisan pelikel. 15 Selain itu,bakteri yang berkolonisasi awal ini akan melekat pada bacterial extracellular slime dan polisakarida serta dengan permukaan absorpsi tambahan dari protein saliva dan glikoprotein. Oleh karena itu, bakteri gram positif dapat berinteraksi dengan menggunakan glikoprotein saliva sebagai substrat dalam perlekatan melalui aktivitas glikosidase. 16 Massa plak akan menjadi matang apabila kolonisasi bakteri semakin bertambah dan terus-menerus berikatan dengan spesies bakteri yang lain. 15

2.1.3.3 Kolonisasi sekunder dan pematangan plak

Tahap terakhir dari pembentukan plak adalah kolonisasi sekunder dan pematangan plak. Setelah 2-4 hari, terjadi kolonisasi sekunder oleh bakteri gram negatif seperti Prevotella intermedia, Prevotella loescheii, Capnocytophaga spp., Fusobacterium nucleatum, dan Porphyromonas gingivalis yangberperan dalam perkembangan plak. 15,17 Bakteri-bakteri ini akan melekat pada plak bakteri yang telah melekat lebih dahulu pada massa plak. Proses perlekatan yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder ke bakteri pengkoloni awal dinamakan sebagai proses koagregasi. Proses perlekatan tersebut berupa interaksi stereokimia spesifik yang tinggi antara molekul protein dengan karbohidrat pada permukaan sel bakteri, sedangkan untuk interaksi spesifik yang rendah adalah dari interaksi hidrofobik, elektrostatik dan gayavan der Waals. 15 Pembentukan plak terjadi apabila interaksi koagregasi antara bakteri koloni sekunder yaitu spesies gram-negatif dengan bakteri koloni awal seperti spesies gram- positf seperti koagregasi bakteri Fusobacterium nucleatum dengan Streptococcus sanguis, Provotella loescheii dengan Actinomyces visvosus dan Capnocytophaga ochracea dengan Actinomyces viscosus. 15 Pematangan plak terjadi setelah hari ke-4. Bakteri yang dominan adalah Spiral filamentus dan Spirochete sp. 17 Biofilm yang matang menyebabkan bakteri tersebut tertumpuk dalam sulkus periodontal pada waktu jangka panjang. Jadi biofilm yang sudah terbentuk dan tidak disingkirkan akan menyebabkan inflamasi pada daerah margin gingiva. Keadaan inflamasi dapat bertambah berat sehingga mengakibatkan kedalaman sulkus gingiva bertambah dan menyebabkan biofilm meluas ke daerah subgingiva. Plak subgingiva yang didominasi bakteri anaerob gram negatif akan terbentuk yang merupakan kondisi optimum untuk bakteri,misalnyaTanerella forsythis, Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola yang sangat berperan dalam periodontitis. 17 Gambar 1. Bentuk koadhesi bakteri pada plak dental. Gambar ini menunjukkan susunan plak bakteri menurut potensi perlekatan antara jenis bakteri dan komponen dalam pelikel. 7 Lapisan pelikel Adhesin Reseptor Kolonisasi sekunder Kolonisasi primer Permukaan gigi

2.1.4 Kontrol plak

Dokumen yang terkait

Efektivitas Obat Kumur Ekstrak Daun Serai 3% (Cymbopogon Nardus (L.)Rendle) Dalam Menurunkan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

3 88 78

Efektivitas Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora) 1,5% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

5 73 62

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

13 91 69

Pengaruh Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya 5% Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Angkatan 2009 FKG USU

5 55 68

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

17 54 69

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 1 4

EFEKTIVITAS OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN SERAI 3 (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2014

1 1 15

Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak dental 2.1.1 Definisi - Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 14

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TERATAI (NELUMBO NUCIFERA) 2 SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2011

0 0 15