3.6.2.2 Prosedur Formulasi Obat Kumur
1. Akuades 200ml dipanaskan hingga mendidih. Timbang carboxymethyl cellulose natrium CMC sebanyak 3gram. Taburkan CMC pada akuades
mendidih lalu diamkan selama 30 menit. Kemudian diaduk sampai homogen dengan mixer. Gambar 4a, 4b, 4c dan 4d
2. Tambahkan lagi sorbitol sebanyak 130ml. Kemudian di-mixer kembali. Gambar 4e
3. Ekstrak kental sebanyak 20gram ditambahkan dan di-mixer. Gambar 4f 4. Tambahkan akuades 300ml, lalu aduk perlahan menggunakan pengaduk.
Gambar 4g 5. Hasil campuran ditambah 9 tetes peppermint oil dan ditambah akuades hingga
menjadi 1L. Gambar 4h dan 4i 6. Peracikan ini dibuat 3 kali hingga mendapatkan 3L obat kumur ekstrak daun
teratai. 7. Obat kumur ekstrak daun teratai dimasukkan dalam botol kosong sebanyak
150ml. Gambar 4j
Gambar 4a: Akuades dipanaskan. Gambar 4b: 3g CMC ditimbang
Gambar 4c: Taburkan CMC lalu diamkan. Gambar 4d: Diaduk dengan mixer
Gambar 4e: Tambah sorbitol. Gambar 4f: Tambah ekstrak.
Gambar 4g: Tambahkan akuades. Gambar 4h: Di-mixer dan ditambah
beberapa tetes peppermint oil.
Gambar 4i: Tambahkan akuades Gambar 4j: Obat kumur ekstrak
daun teratai
3.6.2.3 Prosedur Pengumpulan Data
1. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan langsung. Semua sampel akan dilakukan skrinning terlebih dahulu
sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. 2. 40 orang subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur
penelitian dan diberi informed consent untuk ditandatangani. 3. Pada hari pertama, subjek penelitian diperiksa pada pagi hari, lalu dilakukan
pemeriksaan indeks plak dengan menggunakan indeks plak Loe and Silness. 4. Pada tiap bagian diberi skor 0-. Sesuai dengan kriteria Loe and Silness.
5. Setelah pemeriksaan plak, subjek akan diberi1 botol obat kumur, sikat gigi dan pasta gigi.
6. Subjek diinstruksikan supaya berkumur dengan obat kumur yang diberi 10ml selama 30 detik sesudah penyikatan gigi sikat gigi dan pasta gigi diberikan
pada pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Dilakukan selama 7 hari di rumah tanpa pengawasan peneliti.
7. Pada hari ke 7, dilakukan pemeriksaan indeks plak pada subjek. 8. Semua hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan.
3.7 Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, data tersebut diolah dan dianalisis dengan program SPSS versi 18. Uji Wilcoxon untuk melihat perbandingan penurunan indeks plak
sebelum dan sesudah berkumur dengan obat kumur ekstrak daun teratai 2 dan uji T berpasangan untuk melihat perbandingan penurunan indeks plak sebelum dan sesudah
berkumur dengan plasebo sedangkan uji Mann-Whitney digunakan untuk melihat perbandingan selisih penurunan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur antara
kelompok dengan obat kumur ekstrak daun teratai 2 dan kelompok plasebo. Derajat kepercayaan 95, signifikansi statistik diperoleh jika nilai p 0,05.