Jenis Penelitian Rancangan penelitian Analisis Data Alur Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pre posttest control group yaitu dengan melakukan pengukuran atau observasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Pada penelitian ini akan dilihat efektivitas ekstrakdaun teratai 2 sebagai obat kumur terhadapakumulasi plak pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.

3.2 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan adalah double blind study yaitu suatu prosedur eksperimental dimana baik subjek penelitian maupun peneliti tidak mengetahui siapa yang menjadi kelompok kontrol dan siapa yang menjadi kelompok perlakuan. Perlakuan : H o → X → X→ X → X→ X → X→ X→H 1 Kontrol : H o → Y → Y →Y →Y →Y →Y →Y →H 1 Keterangan: X : Penggunaan obat kumur ekstrak daun teratai Y : Penggunaan plasebo H o : Pengukuran indeks plak awal sebelum perlakuan H 1 : Pengukuran indeks plak pada hari ke 7 seteleh perlakuan 33

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat

i. Departeman Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara ii. Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara 3.3.2 Waktu 31 Februari 2015 – 31 Maret 2015 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2011 dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah mahasiswa angkatan 2011 dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang dipilih dengan cararandom sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.

3.4.2.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi: 1. Mahasiswa aktif angkatan tahun 2011 dari Fakultas Kedokteran Gigi, USU 2. Memiliki ≥20 elemen gigi 3. Skor indeks kalkulus tidak melebihi 1 4. Koperatif dan bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani informed consent

3.4.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi: 1. Penderita penyakit periodontal 2. Pemakai piranti ortodonti cekat atau lepasan 3. Pemakai protesa 4. Gigi yang berjejal sedang dan berat n-1 r-1 ≥ 15 5. Penderita penyakit sistemik 6. Perokok 7. Sedang menggunakan obat kumur antiseptik 8. Menggunakan antibiotik sejak 3 bulan sebelum penelitian 9. Riwayat alergi terhadap daun teratai

3.4.2.3 Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan rumus Federer berikut: 35,36,37 Keterangan: r : Jumlah perlakuan n : Jumlah sampel dalam setiap kelompok Perhitungan : n-1 2-1 ≥ 15 n-1 ≥ 15 n ≥ 16 Besar sampel minimum yang diperlukan adalah 16 orang. Namun, untuk mencegah adanya kesalahan selama penelitian, ditetapkan jumlah sampel sebanyak 20 orang tiap kelompok sehingga jumlah keselurahan sampel sebanyak 40 orang. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel penelitian

3.5.1.1 Variabel Bebas • Obat kumur ekstrak daun teratai berkonsentrasi 2.

3.5.1.2 Variabel Terikat

• Persentase akumulasi plak yang diukur dengan indeks plak Loe dan Silness pada hari ke 7.

3.5.1.3 Variabel Terkendali • Volume obat kumur

• Lama dan waktu berkumur • Frekuensi berkumur • Waktu dan frekuensi menyikat gigi • Jenis pasta gigi dan sikat gigi • Kondisi higine oral sampel sebelum penelitian

3.5.1.4 Variabel Tidak Terkendali • Cara berkumur

• Komposisi saliva • Diet • Cara menyikat gigi

3.5.2 Definisi Operasional

Tabel 2. Definisi operasional untuk variabel bebas dan variabel terikat. Variabel Definisi Operasional Obat kumur ekstrak daun teratai 2 Hasil pencampuran ekstrak daun terataidengan akuades, larutan sorbitol sebagai bahan pemanis, peppermint oil sebagai bahan penyegar dan Carboxymethyl cellulose CMC sebagai suspending agent yang bekerja untuk melarutkan zat yang tidak terlarut dalam air secara homogen. Indeks plak Indeks plak Loe and silness didasarkan pada ketebalan penumpukan plak pada pemukaan gigi di sisi distovestibular, vestibular, mesiovestibular dan oral. Kriteria pemberian skor: 0 : Tidak ada plak 1 : Ada plak tipis disekitar tepi gingiva bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan memakai sonde sepanjang permukaan gigi 2 : Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingival bebas yang terlihat dengan mata 3 : Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingival bebas, tumpakan itu sudah dapat dilihat dari jauh. Skor plak untuk = Jumlah seluruh skor dari 4 permukaan satu gigi 4 Skor plak untuk = Jumlah seluruh skor gigi kesuluruhan gigi individu Jumlah gigi yang diperiksa

3.6 Metode penelitian

3.6.1 Alat dan Bahan 3.6.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam prosedur pengekstrakan daun teratai adalah: 1. Timbangan 2. Kertas perkamen 3 kajang 3. Perkolator 4. Spatula 5. Set infus tipe untuk orang dewasa 6. Kapas 7. Aluminium foil 1 gulungan 8. Wadah tertutup 9. Pengaduk plastik 10. Lemari pengeringan 11. Botol kaca 12. Blender 13. Kertas saring 14. Alat waterbath Alat yang digunakan dalam formulasi obat kumur ekstrak daun teratai2adalah: 1. Spatula 2. Batang pengaduk kaca 3. Gelas ukur 4. Mortil 5. Stamfer 6. Corong kaca 7. Botol kosong untuk obat kumur 8. Electronic Balance Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data: 1. Kaca mulut 2. Pinset 3. Sonde 4. Probe 5. Kapas 6. Lampu senter 7. Sarung tangan 8. Masker 9. Kertas tisu 10. Alat tulis 11. Lembar pemeriksaan

3.6.1.2 Bahan

1. Daun teratai 2. Akuades 3. Etanol 96 4. Larutan sorbitol 5. Peppermint oil 6. Carboxymethyl cellulose CMC 7. Antiseptik Dettol 3.6.2 Prosedur penelitian 3.6.2.1 Prosedur Ekstraksi 1. Daun teratai 3,2kgdiseleksi kemudian dicuci bersih dengan air mengalir dan ditiriskan. Gambar 3a 2. Daun terataiyang telah dicuci akan ditimbang dengan alat penimbang dan dicatat berat basahnya. Gambar 3b 3. Daun dikeringkan di dalam lemari pengering selama 5 hari dengan suhu 40 ˚C sampai remas rapuh. Gambar 3c 4. Daun yang sudah kering ditimbang kembali dan dihaluskan dengan blender sampai menjadi serbuk yang masih ada sisa pecahannya, lalu diletakkan dalam wadah. Gambar 3d 5. Kemudian ditambahkan etanol 96 sebanyak 6 Liter untuk perendaman lalu disimpan dalam wadah tertutup dan didiamkan selama 1 jam pada suhu 25 ˚C. Gambar 3e 6. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator dengan hati-hati sambil sesekali ditekan dengan sendok, di bawah perkolator diletakkan kapas yang telah dibasahi etanol dan dilapisi kertas saring, kemudian dituangkan etanol 96 sampai hampir penuh. Gambar 3f 7. Perkolator ditutup dengan aluminium foil serta dibiarkan selama 24 jam. 8. Set infus dibuka tetesan dengan kecepatan 20 tetesmenit, perkolat ditampung. 9. Etanol 96 ditambah berulang-ulang secukupnya supaya massa daun terataitidak kering. 10. Perkolat diuapkan dengan menggunakan waterbath sehingga diperoleh ekstak kental. Ekstrak dimasukkan dalam botol kaca dan disimpan dalam kulkas. Gambar 3g dan 3h Gambar 3a: Daun terataidicuci Gambar 3b: Daun terataiditimbang dengan air. Gambar 3c: Daun dikeringkan. Gambar 3d: Daun dihaluskan dengan blender. Gambar 3e: Direndam dalam etanol 96 Gambar 3f: Massa dipindah ke dan disimpan dalam wadah tutup. dalam perkolator Gambar 3g: Waterbath Gambar 3h: Ekstrak kental daun teratai.

3.6.2.2 Prosedur Formulasi Obat Kumur

1. Akuades 200ml dipanaskan hingga mendidih. Timbang carboxymethyl cellulose natrium CMC sebanyak 3gram. Taburkan CMC pada akuades mendidih lalu diamkan selama 30 menit. Kemudian diaduk sampai homogen dengan mixer. Gambar 4a, 4b, 4c dan 4d 2. Tambahkan lagi sorbitol sebanyak 130ml. Kemudian di-mixer kembali. Gambar 4e 3. Ekstrak kental sebanyak 20gram ditambahkan dan di-mixer. Gambar 4f 4. Tambahkan akuades 300ml, lalu aduk perlahan menggunakan pengaduk. Gambar 4g 5. Hasil campuran ditambah 9 tetes peppermint oil dan ditambah akuades hingga menjadi 1L. Gambar 4h dan 4i 6. Peracikan ini dibuat 3 kali hingga mendapatkan 3L obat kumur ekstrak daun teratai. 7. Obat kumur ekstrak daun teratai dimasukkan dalam botol kosong sebanyak 150ml. Gambar 4j Gambar 4a: Akuades dipanaskan. Gambar 4b: 3g CMC ditimbang Gambar 4c: Taburkan CMC lalu diamkan. Gambar 4d: Diaduk dengan mixer Gambar 4e: Tambah sorbitol. Gambar 4f: Tambah ekstrak. Gambar 4g: Tambahkan akuades. Gambar 4h: Di-mixer dan ditambah beberapa tetes peppermint oil. Gambar 4i: Tambahkan akuades Gambar 4j: Obat kumur ekstrak daun teratai

3.6.2.3 Prosedur Pengumpulan Data

1. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan langsung. Semua sampel akan dilakukan skrinning terlebih dahulu sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. 2. 40 orang subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diberi informed consent untuk ditandatangani. 3. Pada hari pertama, subjek penelitian diperiksa pada pagi hari, lalu dilakukan pemeriksaan indeks plak dengan menggunakan indeks plak Loe and Silness. 4. Pada tiap bagian diberi skor 0-. Sesuai dengan kriteria Loe and Silness. 5. Setelah pemeriksaan plak, subjek akan diberi1 botol obat kumur, sikat gigi dan pasta gigi. 6. Subjek diinstruksikan supaya berkumur dengan obat kumur yang diberi 10ml selama 30 detik sesudah penyikatan gigi sikat gigi dan pasta gigi diberikan pada pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Dilakukan selama 7 hari di rumah tanpa pengawasan peneliti. 7. Pada hari ke 7, dilakukan pemeriksaan indeks plak pada subjek. 8. Semua hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan.

3.7 Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, data tersebut diolah dan dianalisis dengan program SPSS versi 18. Uji Wilcoxon untuk melihat perbandingan penurunan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur dengan obat kumur ekstrak daun teratai 2 dan uji T berpasangan untuk melihat perbandingan penurunan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur dengan plasebo sedangkan uji Mann-Whitney digunakan untuk melihat perbandingan selisih penurunan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur antara kelompok dengan obat kumur ekstrak daun teratai 2 dan kelompok plasebo. Derajat kepercayaan 95, signifikansi statistik diperoleh jika nilai p 0,05.

3.8 Alur Penelitian

a. Sebelum penelitian b. Penelitian c. Sesudah penelitian Gambar 5. Skema alur penelitian Peracikan obat kumur Populasi Sampel Random Sampling Kriteria inklusi dan eksklusi Ethical clearance Informed consent Indeks plak awal pra perlakuan Indeks plak pasca sikat gigi + obat kumur hari ke 7 Analisis data

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian dilakukan pada mahasiswa-mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2011 yang telah dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi melalui pengisian kuesioner dan pemeriksaan langsung oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan 40 orang subjek penelitian dengan pembagian 20 orang untuk kelompok perlakuan dan 20 orang untuk kelompok kontrol. Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian sehingga selesai. Hasil penelitian dicatat pada hari ke-0 sebelum perlakuan dan hari ke-7 setelah perlakuan. Data demografi subjek penelitian diuraikan dibawah ini. Tabel 3. Data demografi subjek penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin dan frekuensi menyikat gigi. Variabel Kelompok Perlakuan Jumlah Persentase Umur a. 20 tahun b. 21 tahun c. 22 tahun d. 23 tahun e. 24 tahun f. 25 tahun g. 27 tahun 1 12 17 4 3 2 1 2,5 30 42,5 10 7,5 5 2,5 Jumlah 40 orang 100 Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 10 30 25 75

Dokumen yang terkait

Efektivitas Obat Kumur Ekstrak Daun Serai 3% (Cymbopogon Nardus (L.)Rendle) Dalam Menurunkan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

3 88 78

Efektivitas Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora) 1,5% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

5 73 62

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

13 91 69

Pengaruh Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya 5% Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Angkatan 2009 FKG USU

5 55 68

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

17 54 69

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 1 4

EFEKTIVITAS OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN SERAI 3 (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2014

1 1 15

Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak dental 2.1.1 Definisi - Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 14

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TERATAI (NELUMBO NUCIFERA) 2 SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2011

0 0 15