munculnya nyeri pinggang. Pembesaran uterus menyebabkan otot-otot tulang belakang menjadi kelelahan. Nyeri pinggang umumnya mulai
muncul pada usia kehamilan trimester dua Katonis, 2011.
C. Karakteristik Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil di Puskesmas
Ciputat
Aktivitas fisik ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam melakukan mobilitas. Selama kehamilan, nyeri pinggang merupakan
masalah umum yang muncul pada ibu hamil terutama pada usia kehamilan trimester dua dan tiga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat
kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat yang diukur menggunakan kuesioner ODI memiliki persentasi
yang sama. Setengah dari jumlah responden 50 ibu hamil trimester dua dan tiga memiliki ketidakmampuan minimal dan sisanya 50 memiliki
ketidakmampuan berat. Penelitan Pavon 2015 di Spanyol menunjukkan bahwa lebih dari
setengah responden yang mengalami nyeri pinggang memiliki ketidakmampuan berat 58,5.Pada penelitian tersebut menjelaskan
bahwa responden dengan karakteristik nyeri yang lebih tinggi cenderung memiliki skor ODI yang tinggi. Penelitian selanjutnya oleh Stieglitz
2015 di Amerika juga menyebutkan bahwa responden yang mengalami nyeri pinggang memiliki ketidakmampuan sedang denganrata-rata skor
ODI 23,83. Sesuai dengan penelitian ini yang menunjukkan bahwa ibu hamil trimester dua dan tiga juga memiliki gangguan dalam hal
kemampuan beraktivitas baik berupa ketidakmampuan minimal maupun ketidakmampuan berat.
Aktivitas fisik yang rendah merupakan faktor resiko kematian ke empat di dunia dan merupakan ancaman dalam kesehatan masyarakat.
Aktivitas fisik selama kehamilan aman dilakukan dan memberikan efek yang baik bagi kedua belah pihak, baik ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Bahkan mempertahankan kemampuan aktivitas selama kehamilan dapat memberikan hasil yang baik pada saat persalinan, seperti
berkurangnya resiko pre-eklampsia, mengurangi resiko nyeri pinggang dan nyeri pelvis, mengurangi peningkatan berat badan berlebih selama
kehamilan, dan meningkatkan status kesehatan. Memelihara aktivitas fisik merupakan anjuran bagi ibu hamil, namun banyak ibu hamil yang
cenderung menurunkan aktivitas fisik mereka Lindqvist, 2016. Aktivitas fisik di sini mencakup semua kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam kesehariannya. Aktivitas hidup sehari-hari tersebut dapat diukur dari kemampuan seseorang untuk berfungsi secara mandiri. Tingkat
kemampuan aktivitas akan mempengaruhi status kesehatanEfendi, 2009. Pada saat kehamilan, status kesehatan tentunya dipengaruhi oleh
kemandirian ibu hamil dalam menjalani aktivitasnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil dengan ketidakmampuan minimal
sama dengan proporsi ibu hamil dengan ketidakmampuan berat yaitu masing-masing 50 atau sebanyak 25 orang.
Analisa kegiatan respondendalam penelitian ini menunjukkan bahwa bepergianmerupakan aktivitas yang paling tinggi skornya diantara
ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat. Artinya selama kehamilan, mayoritas ibu hamil memiliki aktivitas yang tinggi pada
kegiatan bepergian. Melakukan perjalanan selama kehamilan terutama di jalanan yang memiliki jalur tidak rata sangat tidak direkomendasikan,
khususnya pada trimester pertama kehamilan. Kasus resiko yang paling tinggi bagi wanita hamil adalah perdarahan. Selama kehamilan, wanita
hamil hendaknya berkonsultasi kepada tenaga kesehatan apabila akan melakukan perjalanan jauh untuk menghindari terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan seperti perdarahan atau ketuban pecah dini Awoyami, 2012.
Menurut penelitian Stone 2007 kelompok ibu hamil yang beresiko selain kelompok trimester satu adalah mereka yang dekat dengan
perkiraan partus. Pada periode ini, ibu hamil diharuskan untuk berhati-hati dalam melakukan perjalanan. Bagi ibu hamil dengan bayi kembar,
perjalanan yang jauh tidak disarankan, juga pada ibu hamil dengan diabetes melitus. Sehingga pada penelitian ini, ibu hamil sebaiknya
mengurangi aktivitas bepergian terlalu jauh untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
D. Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas