Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas

ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat. Artinya selama kehamilan, mayoritas ibu hamil memiliki aktivitas yang tinggi pada kegiatan bepergian. Melakukan perjalanan selama kehamilan terutama di jalanan yang memiliki jalur tidak rata sangat tidak direkomendasikan, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Kasus resiko yang paling tinggi bagi wanita hamil adalah perdarahan. Selama kehamilan, wanita hamil hendaknya berkonsultasi kepada tenaga kesehatan apabila akan melakukan perjalanan jauh untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti perdarahan atau ketuban pecah dini Awoyami, 2012. Menurut penelitian Stone 2007 kelompok ibu hamil yang beresiko selain kelompok trimester satu adalah mereka yang dekat dengan perkiraan partus. Pada periode ini, ibu hamil diharuskan untuk berhati-hati dalam melakukan perjalanan. Bagi ibu hamil dengan bayi kembar, perjalanan yang jauh tidak disarankan, juga pada ibu hamil dengan diabetes melitus. Sehingga pada penelitian ini, ibu hamil sebaiknya mengurangi aktivitas bepergian terlalu jauh untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

D. Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas

Ibu Hamil Trimester Dua dan Tiga di Puskesmas Ciputat Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara variabel independen nyeri pinggang dengan variabel dependen tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Sebanyak 20 responden ibu hamil mengalami nyeri pinggang ringan, 14 ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang ringan memiliki ketidakmampuan minimal 70, dan ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang ringan dengan ketidakmampuan berat sebanyak 6 orang 30, sedangkan Ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat sebanyak 30 orang dengan rincian ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat dengan ketidakmampuan minimal sebanyak 11 orang 36,7, dan ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat dengan ketidakmampuan berat sebanyak 19 orang 63,3 . Sedangkan usia kehamilan responden dalam penelitian ini diambil dari kelompok ibu hamil di usia kehamilan trimester dua dan tiga yang mengalami nyeri pinggang terutama saat dan setelah beraktivitas. Wanita hamil yang mengalami nyeri pinggang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Penelitian Cheng 2009 menunjukkan bahwa ibu hamil yang mampu mengontrol pekerjaannya dengan waktu istirahatnya memiliki status kesehatan lebih baik dan dapat lebih mengurangi nyeri pinggang yang dialaminya. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Charpentier 2012 mengenai nyeri pinggang dengan kemampuan hidup sehari-hari ibu hamil di Kanada. Penelitian tersebut membandingkan dua kelompok dengan karakteristik yang berbeda. Ibu hamil dikelompok satu memiliki persentase nyeri pinggang berat yang lebih tinggi 83 dengan tingkat ketidakmampuan berat yang juga tinggi 33 dibandingkan dengan ibu hamil yang dikelompok dua yang memiliki persentase nyeri pinggang berat lebih rendah 58 dan tingkat ketidakmampuan berat yang lebih rendah dari kelompok satu 14. Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Shonafi 2012 di Surakarta yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara intensitas nyeri tulang belakang dengan tingkat kemampuan aktivitas pada pasien dengan nyeri tulang belakang di RSUD Dr. Moewardi p = 0,000. Hal ini sesuai dengan pernyataan Setiohadi 2009 yang menyebutkan bahwa nyeri dapat menyebabkan impairment dan disabilitas, yaitu abnormalitas atau hilangnya fungsi anatomik, fisiologik, maupun psikologik, sedangkan disabilitas adalah akibat dari impairment yaitu berupa keterbatasan atau gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian Vanti 2016 di Italia yang melibatkan pasien rehabilitasi sejumlah 115 orang dengan nyeri pinggang nonspecific. Penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas menggunakan kuesioner ODI p = 0,002. Penelitian Cheng 2009 mengenai hubungan antara nyeri pinggang selama kehamilan dengan faktor pekerjaan menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan pada ibu hamil dengan usia kandungan 20 minggu sampai 34 minggu. Penelitian Cheng juga menunjukkan tidak adanya korelasi antara nyeri pinggang yang dialami ibu hamil dengan usia ibu hamil dan paritas. Namun dalam penelitian tersebut terdapat faktor- faktor lain yang mungkin muncul, seperti Indeks Massa Tubuh IMT, aktivitas fisik, dan aktivitas sehari-hari. Penelitian Hershkovich 2011 di Israel menunjukkan adanya faktor resiko peningkatan derajat nyeri pinggang pada responden dengan Indeks Massa Tubuh IMT yang berlebih, sehingga peningkatan Indeks Massa Tubuh merupakan faktor yang dapat memperberat kondisi nyeri pinggang. Namun, penelitian Lailani 2013 menunjukkan bahwa peningkatan Indeks Massa Tubuh IMT bukan merupakan faktor yang memperparah nyeri pinggang. Perbedaan ini dapat terjadi akibat perbedaan karakteristik responden dalam penelitian. Namun dalam penelitian ini tidak dilihat apakah ada keterkaitan antara nyeri pinggang dengan status Indeks Massa Tubuh IMT. Dari tinjauan penelitian-penelitian yang dilakukan dan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas fisik ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Nyeri pinggang selama kehamilan merupakan masalah yang umum terjadi, namun sebaiknyaibu hamil selama menjalani kehamilan tetap aktif untuk mempertahankan aktivitas fisiknya untuk memelihara status kesehatan yang baik tanpa mengabaikan nyeri pinggang yang dialaminya. Disisi lain, nyeri pinggang selama kehamilan penting ditangani untuk mengoptimalkan kemampuan aktivitas ibu hamil dalam menjalani aktivitas sehari-hari mereka. Penelitian Ratih 2012 tentang senam hamil melaporkan bahwa sebagian ibu hamil yang tidak rutin melakukan senam hamil mengalami nyeri pinggang 75, dan ibu hamil yang mengikuti senam hamil secara rutin tidak mengalami nyeri pinggang 100. Penelitian Manurung 2013 menunjukkan bahwa terapi kompres air hangat dapat menurunkan nyeri pinggang sebanyak 2,07 kali pada saat persalinan. Hal ini dapat di aplikasikan pada nyeri pinggang selama kehamilan untuk mengurangi nyeri pinggang ibu hamil, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan ibu hamil. Penelitian Bishop 2015 menunjukkan beberapa cara ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang di Inggris. Diantara cara yang efektif dipakai dalam mengurangi nyeri pinggang selama kehamilan adalah akupuntur, pijat, teknik relaksasi, terapi kompres hangat, latihan fisik seperti senam dan yoga, dan penggunaan sabuk penopang.

E. Keterbatasan Penelitian