bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan, atau perlindungan. Walaupun nyeri
tetap dirasakan, kehadiran orang yang dicintai akan meminimalkan rasa kesepian dan ketakutan.
7. Kurang Aktivitas Dalam penelitian Samara dkk 2005, terlalu lama duduk dengan
posisi yang salah akan menyebabkan ketegangan otot-otot dan keregangan ligamentum tulang belakang. Posisi tubuh yang salah
selama duduk membuat tekanan abnormal dari jaringan sehingga menyebabkan rasa sakit. Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa
lama duduk statis selama 91-300 menit meningkatkan risiko untuk terjadinya nyeri pinggang 2,35 kali lebih besar dibandingkan dengan
individu yang duduk statis selama 5-90 menit.
G. Aktivitas Fisik
Menurut World Health Organization 2016, aktivitas fisik didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor resiko utama keempat yang menyebabkan sekitar 3,2 juta kematian
secara global. Peningkatan tingkat aktivitas fisik dalam populasi adalah prioritas
kesehatan masyarakat saat ini. Manfaat dari gaya hidup aktif telah terdokumentasi dengan baik dalam literatur. Di masa lalu, kebanyakan
wanita hamil disarankan untuk tinggal di rumah dan menghindari upaya fisik agar tidak mengambil risiko kesehatan mereka dan kehidupan janin.
Persepsi aktivitas kehamilan dan fisik telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, dimana sebagian besar wanita bersedia tetap aktif selama
kehamilan. Namun beberapa hal harus diperhatikan, menimbang kondisi dan kemampuan ibu hamil dalam melakukan aktivitas sehari-hari untuk
menghindari bahaya baik bagi ibu atau janin yang dikandungnya Domingues, 2007.
H. Modifikasi Aktivitas Ibu Hamil
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Megan Connely dkk di Australia menyarankan adanya pembatasan dalam aktivitas selama
kehamilan. Penelitian tersebut membuktikan adanya hambatan dalam ibu memodifikasi keaktifannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Hambatan yang muncul lebih kearah intrapersonal ibu hamil yang sangat penting untuk memperkirakan waktu dalam melakukan aktivitas.
Hambatan intrapersonal yang dimaksud meliputi kurangnya waktu dalam mengatur kegiatan, kelelahan atau energi yang lebih rendah selama
kehamilan, kurangnya pengetahuan tentang aktivitas selama kehamilan, dan kenyamanan ibu dalam menikmati masa kehamilannya. Untuk itu,
modifikasi dapat dilakukan melalui hubungan yang baik dengan keluarga dan kesadaran ibu hamil dalam membagi energinya saat beraktivitas.
Penelitian lain oleh Takito dkk 2009 di Brazil menunjukkan adanya peningkatan angka kelahiran bayi berat lahir rendah pada
kelompok ibu hamil yang memiliki aktivitas fisik yang tinggi selama kehamilan dan juga pada ibu hamil yang kurang aktif. Aktivitas yang
tinggi yang dilakukan oleh ibu disini disebutkan seperti naik turun tangga
lebih dari sepuluh kali dalam sehari, kegiatan ibu rumah tangga seperti membawa air dari sumur ke tempat rumah. Sedangkan definisi kurang
aktif disini meliputi kegiatan ibu hamil yang menonton televisi lebih dari 42 jam per minggu. Untuk itu, modifikasi kegiatan selama kehamilan pada
prinsipnya adalah ibu hamil mampu beraktivitas tanpa kelelahan yang berat juga menghindari kegiatan yang kurang aktif selama masa
kehamilan. Berikut beberapa aktivitas sehari-hari yang perlu diperhatikan bagi
ibu hamil: 1. Bekerja
Aktivitas fisik sedang atau reguler selama kehamilan telah dikaitkan dengan meningkatnya angka berat lahir bayi, kondisi kesehatan janin
yang baik selama kehamilan dan pada saat melahirkan, termasuk juga dengan beberapa ketidaknyamanan selama kehamilan. Manfaat yang
dirasakan ibu hamil dengan aktivitas fisik yang sedang atau cukup meliputi; berkurangnya nyeri saat melahirkan, fase aktif yang lebih
cepat, hospitalisasi yang sebentar, dan mengurangi resiko untuk melakukan persalinan caesar Baum, 2012.
2. Mengangkat Beban Berat dan Olahraga Latihan fisik merupakan hal yang penting dalam menentukan
kesehatan ibu dan bayi. Berjalan merupakan kegiatan yang baik dan mudah dilakukan selama kehamilan dan akan membantu dalam
memperkuat otot-otot abdomen dan pelvis yang akan sangat berguna saat melahirkan. Satu hal yang menjadi perhatian ibu hamil adalah
agar ia menghentikan aktifitas beratnya baik kegiatan berat seperti mengangkat berat dan olahraga ketika ibu hamil merasa kelelahan.
Hal lain yang harus dihindari adalah melakukan peregangan otot saat meraih sesuatu, misalnya menggapai sesuatu yang tinggi. Ibu hamil
akan rawan mengalami gangguan keseimbangan sehingga hal ini harus dihindari Savitri, 2006.
I. Comfort Theory
Manusia memiliki daya tanggap yang holistik terhadap rangsangan atau stimuli yang kompleks. Nyaman comfort dalam comfort theory
didefinisikan sebagai sebuah pengalaman langsung dan adekuat dalam memenuhi kebutuhan dirinya dengan mudah atau dengan bantuan serta
bertemunya transendensi dari empat konteks, yaitu; konteks fisik, psiko- spiritual, sosial budaya, dan lingkungan. Seorang individu dapat dikatakan
nyaman apabila ia mempersepsikan kenyamanannya dalam enam indera, yaitu; peraba, penciuman, pendengaran, penglihatan, pengecap, dan
propriosepsi. Kenyamanan adalah hal yang lebih bersifat subyektif dan individualistik bila dibandingkan dengan tidak adanya rasa sakit atau nyeri
Kolcaba, 2003. Struktur taksonomi sangat berguna untuk mendeskripsikan
hubungan antara kenyamanan dan nyeri fokal. Nyeri fokal terletak pada sel fisik tubuh yang sakit, dan apabila sel tersebut tidak disembuhkan dapat
menjadi penyebab utama kenyamanan holistik terganggu. Pernyataan ini menggambarkan bagaimana hubungan antara nyeri dan kenyamanan.
Kenyamanan jelas merupakan „payung‟ yang membawahi nyeri.
Sedangkan manajemen nyeri merupakan bagian yang spesifik, terfokus pada nyeri. Ketidaknyamanan dapat timbul karena adanya sel yang sakit,
seperti sel yang menyebabkan mual, muntah, konstipasi, rasa haus dan lapar. Hal inilah yang membuat nyeri menjadi bagian dari aspek gangguan
kenyamanan yang harus ditangani Kolcaba, 2003. Terdapat empat konteks kenyamanan, yaitu kenyamanan fisik,
psiko-spiritual, lingkungan, dan sosiokultural. Nyeri merupakan salah satu aspek fisik yang mampu mempengaruhi kondisi kenyamanan. Adapun
intervensi yang diperlukan adalah untuk meningkatkan kenyamanan seseorang dalam beraktivitas memenuhi kebutuhannya Fitzpatrick, 2010.
J. Penelitian Terkait