4.80 5.00 sakazakii Mutan GFPuv dan Wild-type pada Permukaan Kontak Pangan

24 pada suatu lingkungan. Hal yang sama juga terjadi pada permukaan stainless steel dan Buna-N yang berdasarkan uji statistik Independent Samples Test Lampiran 3 menunjukkan tidak ada perbedaan secara signifikan pada densitas biofilm yang dihasilkan oleh mutan dan galur aslinya. Gambar 11 Perbandingan densitas biofilm C. sakazakii mutan GFPuv dan wild- type FWHd16 YRt2a pada PTFE Pembentukan Biofilm oleh C. sakazakii Mutan GFPuv saat Ditumbuhkan Bersama S. aureus pada Permukaan Stainless Steel Baik C. sakazakii mutan GFPuv maupun S. aureus mampu membentuk biofilm saat ditumbuhkan dalam satu lingkungan yang sama. Pada saat berada bersama-sama dalam medium, S. aureus membentuk biofilm dengan densitas yang lebih tinggi dibanding C. sakazakii mutan GFPuv pada permukaan SS. Adanya S. aureus dalam medium tumbuh yang sama kemungkinan menyebabkan rendahnya densitas biofilm C. sakazakii mutan GFPuv selama waktu inkubasi. Pada Gambar 12 dapat dilihat biofilm C. sakazakii mutan GFPuv FWHd16 yang terbentuk saat dikompetisikan dengan S. aureus pada pelat SS mencapai densitas tertinggi pada waktu inkubasi 48 jam dan menurun setelahnya. Densitas biofilm C. sakazakii mutan GFPuv FWHd16 yang terbentuk pada jam ke 24, 48 dan 72 berturut-turut adalah 4.79±0.10 Log CFUcm 2 , 4.82±0.05 Log CFUcm 2 dan 4.68±0.07 Log CFUcm 2 . Sementara itu, biofilm S. aureus yang terbentuk memiliki densitas tertinggi pada waktu inkubasi 24 jam dengan pola pertumbuhan yang berbeda dibanding biofilm C. sakazakii mutan GFPuv FWHd16. Biofilm S.aureus yang terbentuk mengalami penurunan hingga akhir waktu inkubasi namun secara umum memiliki densitas yang lebih tinggi dibanding C. sakazakii mutan GFPuv pada inkubasi 24, 48 dan 72 jam, yaitu 5.40±0.10 Log CFUcm 2 , 5.29±0.09 Log CFUcm 2 dan 5.12±0.02 Log CFUcm 2 .

0.00 1.00

2.00 3.00

4.00 5.00

6.00 24 48 72 De n sitas B iof il m Log C F U c m 2 Waktu Inkubasi Jam FWHd16 GFPuv YRt2a GFPuv WT FWHd16 WT YRt2a