sakazakii Mutan dan wild-type FWHd16 dan YRt2a pada Permukaan Kontak Pangan

21 Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bakteri cenderung lebih mudah menempel pada permukaan hidrofobik, interaksi hidrofobik bakteri terhadap permukaan padat saat tumbuh pada media dengan keterbatasan nutrisi akan meningkat karena terjadinya perubahan morfologi ukuran sel bakteri menjadi lebih kecil yanng diikuti dengan peningkatan hidrofobisitas dan agregasi sel bakteri sehingga mempermudah proses transfer dan penempelan bakteri pada permukaan Dewanti dan Wong, 1995. Interaksi hidrofobik antara bakteri dengan substrat pada permukaan kontak pangan menyebabkan sel menempel dan tidak dapat balik sehingga bertahan pada permukaan tersebut Donlan, 2002. Biofilm C. sakazakii mutan GFPuv, baik dari galur FWHd16 atau YRt2a memiliki densitas tertinggi pada permukaan PTFE dan terendah pada Buna-N. Rendahnya densitas biofilm pada Buna-N diduga disebabkan adanya komponen dalam Buna-N yang dapat menghambat pertumbuhan organisme sehingga mempengaruhi pembentukan biofilm pada permukaan Wong, 1998. Senyawa nitril telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan beberapa Mycobacteria Sanna et al. 2000. Salah satu jenis senyawa nitril, yakni acrylonitril adalah prekursor yang digunakan dalam karet sintesis dan merupakan komponen dalam buna-N yang bersifat toksin Reyes et al. 2000 disinyalir dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Reyes et al. 2000 menunjukkan bahwa keberadaan acrylonitril pada media pertumbuhan bakteri dapat menyebabkan terjadinya autolisis bakteri B. subtilis. C. sakazakii wild type FWHd16 juga membentuk biofilm pada semua jenis permukaan kontak pangan Gambar 9. Densitas biofilm C. sakazakii wild-type FWHd16 yang terbentuk pada 24 jam, 48 jam dan 72 jam berturut-turut adalah 5.01 –5.24 Log CFUcm 2 , 5.02 –5.34 Log CFUcm 2 , dan 4.91 –5.22 CFUcm 2 . Biofilm yang terbentuk pada semua jenis kontak permukaan pangan mengalami peningkatan densitas hingga waktu inkubasi 48 jam dengan densitas tertinggi terjadi pada permukaan PTFE. Gambar 9 Densitas biofilm C. sakazakii FWHd16 wild-type pada permukaan kontak pangan

4.70 4.80

4.90 5.00

5.10 5.20

5.30 5.40

24 48 72 De n sitas B iof il m L og CF Uc m 2 Waktu Inkubasi Jam SS Buna PTFE 22 Densitas biofilm C. sakazakii wild-type YRt2a pada ketiga permukaan kontak pangan pada inkubasi 24 jam berkisar antara 5.01 –5.17 Log CFUcm 2 . Ketika waktu inkubasi 48 jam nilainya naik menjadi 5.06 –5.27 Log CFUcm 2 , kemudian pada waktu inkubasi 72 jam nilai densitasnya turun menjadi berkisar antara 5.05 –5.14 CFUcm 2 seperti ditunjukkan oleh Gambar 10. Seperti halnya pada wild-type lainnya densitas biofilm tertinggi terjadi pada permukaan PTFE. Biofilm yang dibentuk oleh C. sakazakii FWHd16 baik mutan maupun wild-type, serta C. sakazakii YRt2a wild-type memiliki densitas tertinggi pada waktu inkubasi 48 jam, sedangkan pada C. sakazakii mutan GFPuv YRt2a densitas tertinggi terjadi saat inkubasi 24 jam. Beberapa penelitian dengan bakteri lain menyebutkan waktu inkubasi 48 jam menghasilkan densitas tertinggi, seperti Sulistyowati 2014 yang melaporkan biofilm S. Typhimurium dan S. Enteritidis yang terbentuk pada stainless steel, Buna-N dan PTFE memiliki densitas tertinggi pada waktu inkubasi 48 jam dan kemudian menurun saat inkubasi 72 jam. Meira et al. 2012 juga melaporkan bahwa biofilm S. aureus S28 pada pelat stainless steel setelah diinkubasi selama 24 jam memiliki densitas 4.0 Log CFUcm 2 , naik menjadi 5.0 Log CFUcm 2 setelah inkubasi selama 48 jam dan kemudian turun menjadi sekitar 3.9 Log CFUcm 2 pada inkubasi 72 jam. Penurunan jumlah sel biofilm pada rentang waktu tertentu mungkin disebabkan permukaan penempelan biofilm mengalami kejenuhan sehingga terjadi pelepasan ikatan dari media penempelannya Hood dan Zotola, 1997. Selain itu, berkurangnya jumlah sel biofilm dapat terjadi karena kematian sel sehingga terjadi pelepasan sel ke lingkungan cair dan faktor kelaparan juga dianggap sebagai alasan terjadinya pelepasan karena bakteri akan bergerak mencari lingkungan yang lebih kaya nutrisi OToole et al. 2000. Gambar 10 Densitas biofilm C. sakazakii wild-type YRt2a pada permukaan kontak pangan Penggunaan mutan ditujukan untuk memudahkan visualisasi saat dilakukan enumerasi bakteri biofilm pada permukaan padat dengan menggunakan mikroskop epifluoresen, khususnya saat berkompetisi dengan bakteri lain dalam

4.70 4.80

4.90 5.00

5.10 5.20

5.30 5.40

24 48 72 De n sitas B iof il m L og CF Uc m 2 Waktu Inkubasi Jam SS Buna PTFE