Gambar 5.2 Respon Inflasi terhadap Guncangan Expected Inflation
-.5 -.4
-.3 -.2
-.1 .0
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of INFLASI to Cholesky One S.D. EXP_INF Innovation
Pada awal periode respon inflasi terhadap expected inflation memang tidak
sesuai teori yaitu seharusnya responnya positif. Tetapi hal ini bisa disebabkan karena jika prediksi expected inflation itu tinggi, di awal bulan masyarakat
cenderung untuk mengurangi konsumsinya sehingga menyebabkan inflasi turun di awal bulan. Tetapi setelah sekitar lima bulan penyesuaian, maka masyarakat
kembali meningkatkan konsumsinya sehingga inflasi naik kembali.
5.6.3 Analisis Respon Inflasi terhadap Guncangan Kurs
Guncangan nilai tukar rupiah sebesar satu standar deviasi pada bulan pertama ternyata belum direspon oleh inflasi. Mulai bulan kedua, guncangan pada
kurs akan direspon positif oleh inflasi dengan kenaikan inflasi sebesar 0,47 persen. Mulai bulan ketiga sampai bulan kelima respon positif inflasi terhadap
guncangan kurs semakin berkurang, dimana pada bulan kelima peningkatan inflasi hanya sebesar 0,21 persen. Di bulan keenam, respon positif inflasi tersebut
mulai menunjukkan peningkatan kembali yakni sebesar 0,22 persen. Peningkatan respon positif ini terus berlangsung hingga bulan kesembilan yang mencapai 0,25
persen. Respon inflasi terhadap guncangan kurs mulai mencapai keseimbangan pada bulan ke-10, dimana inflasi merespon positif guncangan tersebut pada
kisaran 0,26 persen Gambar 5.3.
Gambar 5.3 Respon Inflasi terhadap Guncangan Kurs
.0 .1
.2 .3
.4 .5
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of INFLASI to Cholesky One S.D. LN_KURS Innovation
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Permana 2004 bahwa nilai tukar rupiah berhubungan positif dengan inflasi melalui sektor usaha dan
berhubungan dengan biaya impor atas bahan baku industri. Sebagian besar industri manufaktur di Indonesia masih mengandalkan bahan baku utamanya pada
impor dari luar negeri. Semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat harga impor bahan baku menjadi mahal. Bahan baku yang semakin
mahal membuat biaya produksi semakin meningkat dan pada akhirnya produsen
akan menaikkan harga jual. Melemahnya nilai tukar rupiah pada awal bulan langsung direspon positif dengan naiknya inflasi.
5.6.4 Analisis Respon Inflasi terhadap Guncangan Harga Minyak Dunia
Guncangan harga minyak dunia sebesar satu standar deviasi pada bulan pertama ternyata belum direpon oleh inflasi. Respon inflasi terhadap guncangan
ini mulai muncul pada bulan kedua yang responnya bersifat negatif yang ditunjukkan dengan adanya penurunan inflasi sebesar 0,14 persen. Respon inflasi
terhadap guncangan harga minyak dunia mulai mencapai keseimbangan pada bulan ke-15, di mana inflasi akan merespon negatif guncangan tersebut pada
kisaran 0,17 persen Gambar 5.4.
Gambar 5.4 Respon Inflasi terhadap Guncangan Harga Minyak Dunia
-.20 -.16
-.12 -.08
-.04 .00
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of INFLASI to Cholesky One S.D. LN_P_OIL Innovation
Respon inflasi di awal bulan terhadap guncangan harga minyak dunia tidak sesuai dengan teori. Seharusnya sesuai teori bahwa kenaikan harga minyak
dunia akan direspon dengan kenaikan inflasi. Tapi penelitian ini sesuai dengan penelitian Permana 2004 dimana dalam penelitiannya disebutkan bahwa harga
BBM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi. Respon yang negatif pada awal bulan dikarenakan kenaikan harga minyak dunia tidak langsung
direspon dengan kenaikan harga minyak dalam negeri. Pemerintah membutuhkan waktu yang agak lama untuk menyesuaikan harga BBM dalam negeri dengan
harga minyak dunia. Di samping itu, sektor usaha kemungkinan masih memiliki persediaan BBM sehingga dampak kenaikan harga minyak dunia tidak langsung
direspon dengan kenaikan harga. Seiring bertambahnya bulan, respon sektor usaha mulai terasa terhadap kenaikan harga minyak dunia. Mereka meresponnya dengan
menaikkan harga jual produknya. Pada awal menaikkan harga jual, akan menyebabkan inflasi di masyarakat tapi hal ini tidak berlangsung lama karena
lama kelamaan masyarakat akan mulai menyesuaikan.
5.6.5 Analisis Respon Inflasi terhadap Guncangan Indeks Harga Komoditi