BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Uji Stasioneritas
Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji akar-akar unit Unit Root Test
dengan merode Augmented Dickey Fuller Test ADF Test.
Tabel 5.1 Hasil Uji Root Test Tingkat Level
Variabel t-hitung Critical value
Hasil Kesimpulan
1 5
10 INF
-7.384991
-3.472813 -2.880088 -2.576739 Tolak H
Stasioner EXP_INF
-5.202116 -3.473096 -2.880211 -2.576805 Tolak
H Stasioner
LN_PFW -3.035290 -4.019151
-3.439461 -3.144113
TerimaH Tidak
Stasioner LN_KURS
-4.008789 -3.472813 -2.880088 -2.576739 Tolak
H Stasioner
LN_P_OIL -2.974839 -4.018748
-3.439267 -3.143999
TerimaH Tidak
Stasioner LN_W_RIIL -1.473930
-3.472813 -2.880088
-2.576739 TerimaH Tidak
Stasioner Sumber: Lampiran 1
Cetak Tebal menunjukkan bahwa data tersebut stasioner pada taraf nyata 1, 5 dan 10
Tabel 5.1 di atas menyajikan hasil Uji Root Test dengan metode ADF pada tahap level. Metode ADF yang digunakan ada yang memasukkan intercept dan
ada yang memasukkan intercept and trend tergantung perilaku dari masing- masing variabel. Selanjutnya, dengan membandingkan nilai dari t-hitung dengan
nilai Critical Value untuk masing-masing α yaitu 1 persen, 5 persen dan 10 persen
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tingkat level variabel yang stasioner adalah INF, EXP_INF dan LN_KURS sedangkan variabel lainnya yaitu
LN_PFW, LN_P_OIL dan LN_W_RIIL masih belum stasioner. Semua variabel stasioner belum stasioner pada level sehingga akan
dilakukan kembali uji Root Test pada First Differencing. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.2 di bawah ini:
Tabel 5.2 Hasil Uji Root Test Tingkat First Differencing
Variabel t-hitung Critical value
Hasil Kesimpulan 1
5 10
INF
-11.11788
-3.473967 -2.880591 -2.577008 Tolak H
Stasioner EXP_INF
-10.18206 -3.473967 -2.880591 -2.577008 Tolak
H Stasioner
LN_PFW -6.587912
-4.018748 -3.439267 -3.143999 Tolak H Stasioner
LN_KURS -10.89417
-3.473096 -2.880211 -2.576805 Tolak H Stasioner
LN_P_OIL
-9.598814
-4.018748 -3.439267 -3.143999 Tolak H Stasioner
LN_W_RIIL -12.56887
-4.018748 -3.439267 -3.143999 Tolak H Stasioner
Sumber : Lampiran 2 Cetak Tebal menunjukkan bahwa data tersebut stasioner pada taraf nyata 1, 5 dan
10.
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pada tingkat first differencing semua variabel sudah stasioner. Artinya, data yang digunakan pada penelitian ini
terintegrasi pada ordo satu atau dapat disingkat menjadi I1. Sims dalam Hasanah 2007, penggunaan data perbedaan pertama tidak direkomendasikan karena akan
menghilangkan informasi jangka panjang. Oleh karena itu, untuk menganalisis informasi jangka panjang akan digunakan data level sehingga model VAR akan
dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan menjadi VECM.
5.2 Uji Lag Optimal