Analisis Respon Inflasi terhadap Guncangan Indeks Harga Komoditi Analisis Respon Inflasi terhadap Guncangan Upah Buruh di

dunia akan direspon dengan kenaikan inflasi. Tapi penelitian ini sesuai dengan penelitian Permana 2004 dimana dalam penelitiannya disebutkan bahwa harga BBM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi. Respon yang negatif pada awal bulan dikarenakan kenaikan harga minyak dunia tidak langsung direspon dengan kenaikan harga minyak dalam negeri. Pemerintah membutuhkan waktu yang agak lama untuk menyesuaikan harga BBM dalam negeri dengan harga minyak dunia. Di samping itu, sektor usaha kemungkinan masih memiliki persediaan BBM sehingga dampak kenaikan harga minyak dunia tidak langsung direspon dengan kenaikan harga. Seiring bertambahnya bulan, respon sektor usaha mulai terasa terhadap kenaikan harga minyak dunia. Mereka meresponnya dengan menaikkan harga jual produknya. Pada awal menaikkan harga jual, akan menyebabkan inflasi di masyarakat tapi hal ini tidak berlangsung lama karena lama kelamaan masyarakat akan mulai menyesuaikan.

5.6.5 Analisis Respon Inflasi terhadap Guncangan Indeks Harga Komoditi

Pangan Dunia Inflasi tampak belum merespon guncangan indeks harga komoditi pangan dunia sebesar satu standar deviasi pada bulan pertama. Guncangan ini mulai direpon positif pada bulan kedua yakni dengan peningkatan inflasi sebesar 0,29 persen. Namun, mulai bulan ketiga sampai tahun pertama, respon positif ini cenderung semakin berkurang dimana pada tahun pertama sebesar 0,12 persen. Respon inflasi terhadap guncangan ini mulai mencapai keseimbangan pada periode jangka panjangnya, yakni pada bulan ke-19 Gambar 5.5. Gambar 5.5 Respon Inflasi terhadap Guncangan Indeks Harga Komoditi Pangan .00 .05 .10 .15 .20 .25 .30 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Response of INFLASI to Cholesky One S.D. LN_PFW Innovation Hal ini sesuai dengan teori bahwa kenaikan harga komoditi pangan akan menyebabkan kenaikan inflasi terutama inflasi makanan. Kecenderungan respon yang semakin berkurang ini dikarenakan masih cukupnya persediaan komoditi pangan di dalam negeri dan mulai berkurangnya ketergantungan terhadap komoditi pangan luar negeri.

5.6.6 Analisis Respon Inflasi terhadap Guncangan Upah Buruh di

Indonesia Guncangan upah buruh riil sebesar satu standar deviasi juga tampak belum direspon oleh inflasi pada bulan pertama. Di bulan kedua respon inflasi bersifat negatif terhadap guncangan upah riil yang dtunjukkan dengan penurunan inflasi sebesar 0,18 persen. Di bulan ketiga sampai kelima, respon inflasi terhadap guncangan upah riil cenderung berfluktuatif dan menunjukkan penurunan respon negatifnya yaitu berkisar pada 0,05 persen. Inflasi akan mencapai keseimbangan jangka panjangnya pada bulan ke-16 dalam merespon guncangan upah riil pada kisaran 0,06 persen Gambar 5.6. Gambar 5.6 Respon Inflasi terhadap Guncangan Upah Buruh -.20 -.16 -.12 -.08 -.04 .00 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Response of INFLASI to Cholesky One S.D. LN_W_RIIL Innovation Respon inflasi di awal bulan terhadap kenaikan upah buruh kurang sesuai dengan teori biaya produksi bahwa jika upah naik maka biaya produksi akan naik dan terjadi kenaikan harga yang memicu inflasi. Hal ini mungkin disebabkan bahwa data yang dipakai adalah upah riil yang telah terkoreksi dengan kenaikan harga sehingga tidak benar-benar mencerminkan upah yang dibayarkan produsen. Perbedaan hasil ini bisa juga disebabkan produsen yang tidak langsung merespon kenaikan upah tersebut karena kondisi usaha yang lesu karena adanya krisis ekonomi.

5.7 Analisis Forecast Error Decomposition of Variance FEDVs