Penelitian ini berdasarkan penelitian Permana 2004. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi inflasi di Indonesia dari sisi penawaran. Sedangkan perbedaannya terletak pada cakupan tahun, variabel yang digunakan dan metode analisis yang
digunakan. Periode tahun dalam penelitian Permana adalah data kuartalan dari tahun 1993-2004 sedangkan dalam penelitian ini periode yang digunakan adalah
data bulanan dari tahun 1998-2010. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah harga BBM dan
harga beras sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel harga minyak dunia dan indeks harga komoditi pangan dunia. Metode yang digunakan dalam
penelitian terdahulu adalah regresi berganda Ordinary Least Square OLS sedangkan dalam penelitian ini menggunakan analisis Vector Error Correction
Model VECM .
2.3 Kerangka Pemikiran Operasional
Guncangan penawaran yang negatif berupa bencana alam telah menyebabkan kegagalan panen dan terjadinya kelangkaan komoditi pangan.
Kelangkaan pangan akan berimbas pada naiknya harga komoditi pangan. Disamping itu adanya krisis energi yang mulai melanda di tahun 2005 yang
dimulai dengan berkurangnya pasokan minyak dunia berimbas pada kenaikan harga minyak dunia. Di Indonesia, kenaikan harga minyak dunia diikuti oleh
kenaikan harga bahan bakar minyak oleh pemerintah. BBM yang merupakan input produksi sehingga kenaikan harganya akan meningkatkan biaya produksi. Supaya
tidak mengalami kerugian, maka produsen akan menaikkan harga jual produknya ke konsumen sehingga akan menyebabkan terjadinya kenaikan harga di
masyarakat. Semakin mahalnya harga-harga membuat buruh berusaha menuntut kenaikan upah supaya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenaikan upah ini
akan meningkatkan biaya produksi dan sekali lagi akan membuat produsen menaikkan harga jual produknya. Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar
akan membuat harga bahan baku impor menjadi mahal sehingga akan membebani biaya produksi. Kerangka pemikiran di atas dapat disajikan dalam Gambar 2.3.
Krisis Pangan Dunia dan Domestik
Krisis energi Dunia ‐ Harga minyak dunia
Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran
ik Harga BBM naik
Harga Pangan Naik
Biaya Produksi Naik UMR
Cost Push Inflation Exchange rate
-harga bahan baku impor naik.
Inflasi
Implikasi Kebijakan Pemerintah
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data bulanan periode 1998-2010. Variabel, data, satuan dan sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Variabel, Data yang Digunakan dan Sumbernya Data Variabel
Data yang digunakan Satuan
Sumber Data
Inflasi INF Angka inflasi bulanan
Indeks Badan Pusat
Statistik BPS Harga minyak
dunia P_OIL Data harga minyak dunia
per bulan USbarel
International Monetary Fund
IMF Indeks harga
komoditi pangan dunia IHP
Data indeks harga dari 55 komoditi pangan dunia.
Indeks Food
Agricultural Organization
FAO Exchange Rate
KURS Data nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat per bulan
USRupiah Bank Indonesia
Expected inflation EXP_INF
Data inflasi bulan sebelumnya I
t-1
Indeks BPS
Tingkat upah
W Rata-rata upah riil per bulan per pekerja di
bawah mandorsupervisor sektor manufaktur
Rupiahbulan BPS