Analisis Kointegrasi HASIL DAN PEMBAHASAN

estimasi VAR yang telah terbentuk, maka dilakukan VAR stability condition check berupa roots of characteristic polynomial. Suatu sistem VAR dikatakan stabil jika seluruh roots-nya memiliki modulus lebih kecil dari 1. Hasil pengujian stabilitas model VAR dapat dilihat pada Tabel 5.3. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai modulusnya semuanya kurang dari 1 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model VAR tersebut sudah stabil. Tabel 5.3 Hasil Uji Stabilitas VAR Root Modulus 0.986120 - 0.017026i 0.986267 0.986120 + 0.017026i 0.986267 0.830870 0.830870 0.803402 0.803402 0.559217 - 0.142070i 0.576981 0.559217 + 0.142070i 0.576981 0.386278 - 0.203393i 0.436555 0.386278 + 0.203393i 0.436555 -0.219882 - 0.147202i 0.264606 -0.219882 + 0.147202i 0.264606 -0.030227 - 0.106995i 0.111183 -0.030227 + 0.106995i 0.111183 Sumber : Lampiran 3

5.4 Analisis Kointegrasi

Konsep kointegrasi ini dikemukakan oleh Engle Granger pada tahun 1987 sebagai fenomena kombinasi linier dari dua atau lebih variabel yang tidak stasioner akan menjadi stasioner. Kombinasi linier ini dikenal dengan istilah persamaan kointegrasi dan dapat diinterpretasikan sebagai hubungan keseimbangan jangka panjang diantara variabel. Metode pengujian kointegrasi didasarkan pada metode Johansen dengan membandingkan antara trace statistics dengan critical value yang digunakan yaitu taraf nyata 5 persen. Jika trace statistics lebih besar dari critical value, terdapat kointegrasi dalam sistem persamaan tersebut. Terdapat lima asumsi deterministic trend dalam uji kointegrasi dan untuk menetukan pilihan trend yang akan dipakai bisa dilihat dari hasil summary, serta pilihan lag yang digunakan adalah lag optimal. Berdasarkan hasil summary dapat dilihat bahwa deterministic trend yang tersedia untuk penelitian ini adalah no intercept or trend 1 dan intercept no trend 2 yang didasarkan pada adanya tanda bintang pada uji kointegrasi tersebut. Untuk penelitian ini akan digunakan pilihan trend yang model 2 yaitu intercept no trend. Setelah mengetahui pilihan trend yang akan digunakan dan lag optimal yang akan dipakai, selanjutnya akan dlakukan uji kointegrasi. Hasil uji tersebut disajikan dalam Tabel 5.4. Tabel 5.4 Hasil Uji Kointegrasi No Hipotesis Trace Statistics Max-Eigen Statistics 1 Rank = 0 179.0905 74.04955 2 Rank = 1 105.0410 57.49217 3 Rank = 2 42.44013 18.14161 4 Rank = 3 24.29852 13.70013 5 Rank = 4 10.59839 7.115182 6 Rank = 5 3.483210 3.483210 Sumber : Lampiran 5 Cetak tebal menunjukkan Trace Statistics dan Max-Eigen Statistics 5 critical value dan terjadi kointegrasi. Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dalam pengujian ini dengan model intercept no trend dan lag optimal sebesar 2 terdapat dua 2 rank kointegrasi pada taraf nyata 5 persen. Artinya secara multivariate terdapat dua persamaan linear jangka panjang yang dikandung di dalam model. Dengan adanya kointegrasi, hasil estimasi selanjutnya menggunakan model VECM.

5.5 Analisis Kausalitas dengan Granger Causality