Uji Lag Optimal Pengujian Stabilitas VAR

5.2 Uji Lag Optimal

Penentuan uji lag optimal sangat penting dalam pendekatan VAR karena lag dari variabel endogen dalam sistem persamaan akan digunakan sebagai variabel eksogen. Pengujian panjang lag optimal ini sangat berguna untuk menghilangkan masalah autokorelasi dalam sistem VAR. Sehingga dengan digunakannya lag optimal diharapkan tidak muncul lagi masalah autokorelasi. Penentuan panjang lag optimal didasarkan pada nilai dari kriteria Likelihood Ratio LR, Final Prediction Error FPE, Akaike Information Criterion AIC, Schwarz Information Criterion SC, dan Hannan-Quinn Criterion HQ. Besarnya lag optimal yang dipilih dilihat dari nilai adjusted R 2 yang terbesar. Dari pengujian lag optimal di penelitian ini dapat dilihat bahwa lag yang mungkin adalah 1, 2 dan 8. Dari nilai lag tersebut masing-masing akan dimasukkan ke uji VAR dan akan dilihat nilai adjusted R 2 . Nilai adjusted R 2 untuk lag optimal 1 yaitu sebesar 0,34, lag optimal 2 adalah sebesar 0,38 dan lag optimal 8 sebesar 0,21. Nilai adjusted R 2 terbesar didapatkan dengan memasukkan nilai lag optimal 2 yaitu sebesar 0,38. Sehingga dalam penelitian ini nilai lag optimal yang akan digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah 2.

5.3 Pengujian Stabilitas VAR

Stabilitas VAR perlu diuji sebelum melakukan analisis lebih jauh, karena jika hasil estimasi VAR yang dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan tidak stabil, maka impulse response function IRF dan forecasting error variance decomposition FEVD menjadi tidak valid. Untuk pengujian stabil atau tidaknya estimasi VAR yang telah terbentuk, maka dilakukan VAR stability condition check berupa roots of characteristic polynomial. Suatu sistem VAR dikatakan stabil jika seluruh roots-nya memiliki modulus lebih kecil dari 1. Hasil pengujian stabilitas model VAR dapat dilihat pada Tabel 5.3. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai modulusnya semuanya kurang dari 1 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model VAR tersebut sudah stabil. Tabel 5.3 Hasil Uji Stabilitas VAR Root Modulus 0.986120 - 0.017026i 0.986267 0.986120 + 0.017026i 0.986267 0.830870 0.830870 0.803402 0.803402 0.559217 - 0.142070i 0.576981 0.559217 + 0.142070i 0.576981 0.386278 - 0.203393i 0.436555 0.386278 + 0.203393i 0.436555 -0.219882 - 0.147202i 0.264606 -0.219882 + 0.147202i 0.264606 -0.030227 - 0.106995i 0.111183 -0.030227 + 0.106995i 0.111183 Sumber : Lampiran 3

5.4 Analisis Kointegrasi