Standar Instrumen Penilaian Kinerja Perawat dalam Melaksanakan
keperawatan. Kriteria proses diagnosa terdiri dari analisa, interpretasi data, identifikasi masalah pasien dan perumusan diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan terdiri dari masala h, penyebab, tanda atau gejala. Bekerjasama dengan pasien dan petugas kesehatan lainuntuk
memvalidasi diagnosa keperawatan, melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data baru. Standar ketiga yaitu perencanaan
keperawatan, pada perencanaan perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan pasien.
Kriteria pada perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatan, bekerjasama dengan pasien dalam menyusun
rencana tindakan keperawatan, perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan pasien, mendokumentasikan rencana keperawatan.
Standar keempat yaitu Implementasi, perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan.
Kriteria, bekerjasama dengan pasien dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan, berkolaborasi dengan tim kesehatan lain, melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan pasien, memberikan pendidikan pada
pasien dan keluarga mengenai konsep, keterampilan asuhan diri serta membantu pasien memodifikasi lingkungan yang digunakan, mengkaji ulang
dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan yang berdasarkan respon pasien.
Standar kelima yaitu evaluasi keperawatan, perawat mengevaluasi kemajuan pasien terhadap tindakan keperawtan dalam pencapaian tujuan dan
merevisi data dasar dan perencanaan. Kriteria evaluasi terdiri dari,menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif, tepat waktu
dan terus-menerus, menggunakan data dasar dan respon pasien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian tujuan, memvalidasi dan
menganalisis data baru dengan teman sejawat, bekerjasama dengan pasien keluarga untuk memodifikasi rencana
asuhan keperawatan,
mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan. Menurut Departemen Kesehatan Depkes, 2005 bahwa instrument
evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit dilihat dari beberapa aspek, yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi perencanaan,
implementasi tindakan, evaluasi. Tahap pertama pengkajian terdiri dari mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian, data
dikelompokkan bio-psiko-sosial-spritual, data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang, masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status
kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan. Tahap kedua yaitu diagnosa yang terdiri dari diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang
telah dirumuskan, diagnosa keperawatan mencerminkan PEPES, merumuskan diagnosa keperawatan actualpotensial. Tahap ketiga yaitu
intervensi yang dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan, disusun berdasarkan menurut urutan prioritas, rumusan tujuan mengandung komponen
pasiensubyek, perubahan, perilaku, kondisi pasien dan atau kriteria waktu, rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan
jelas, rencana tindakan menggambarkan keterlibatan pasienkeluarga, dan rencana tindakan menggambarkan kerjasama dengan tim kesehatan lain.
Tahap implementasi, tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana keperawatan, perawat mengobservasi respon pasien terhadap tindakan
keperawatan, revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi, semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat ringkas dan jelas. Tahap evaluasi, pada tahap ini
mengacu pada tujuan dan hasil evaluasi kemudian dicatat.