yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Data yang sudah diolah, disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi, deskripsi tentang sampel penelitian berupa frekuensi dan presentase yaitu pada data demografi, stres kerja dan kinerja perawat pelaksana.
Hubungan antara dua variabel dalam penelitian diuji dengan menggunakan korelasi pearson, sebab kedua variabel termasuk kelompok data
ordinal dan berdistribusi normal. Ada tidaknya korelasi dinyatakan dalam angka pada indeks. Arah korelasi dinyatakan dalam tanda + menyatakan adanya
korelasi sejajar searah, dan tanda - menyatakan korelasi sejajar berlawanan arah Arikunto, 2002.Pada uji ini, ada dua jenis kelompok data- interval
berbeda saling dibandingkan untuk menentukan derajat hubungan diantara keduanya, karena r berkisar antara -1,0 sampai +1,0 sehingga dapat dikatakan
bahwa poin ini saling berhubungan baik secara positif atau secara negatif. Di sisi lain, jika koefisien korelasi mendekati 0, maka poin-poin tersebut hubungannya
lemah atau tidak ada hubungan . Tahapan terakhir dalam analisa data adalah mengidentifikasi
hubungan antara stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Kota Dumai. Untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan
uji statistik korelasi pearson, dengan batas kemaknaan a= 0,05. Dengan
ketentuan jika P a maka Ho ditolak Notoatmodjo, 2010.
40
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data terhadap 45 perawat di Instalasi rawat inap
Irna A, Irna B, Irna C dan Irna D di RSUD Kota Dumai. Penyajian data penelitian ini meliputi deskriptif karakteristik responden, stres kerja, kinerja perawat pelaksana,
dan korelasi stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana di RSUD Kota Dumai.
1. Hasil Penelitian
1.1. Karakteristik Responden Tabel 5.1.
Distribusi frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Dumai N=45
Karakteristik responden Frekuensi n Persentase
Status Perkawinan Belum menikah
19 42,2
Menikah 26
57,8
Pendidikan DIII Keperawatan 40
88,9 S1 Keperawatan 5
11,1
Status Kepegawaian PNS 21
46,7 TKL 24
53,3
Lama Bekerja 5 Tahun 35
77,8 5 Tahun
10 22,2
Besar gajiTunjangan
Rp. 800.000 4
8,9 Rp. 800.000- Rp. 1 Juta
20 44,4
Rp. 1 Juta- Rp. 2 Juta 12 26,7
Rp. 2 Juta- Rp. 3 Juta 6
13,3 Rp. 3 Juta- Rp. 5 Juta
3 6,7
Berdasarkan tabel 5.1 hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berstatus menikah yaitu 26 orang 57,8 dengan
tingkat pendidikan mayoritas responden berpendidikan DIII Keperawatan yaitu 40 orang 88,9 dan dilihat dari status kepegawaiannya mayoritas
responden berstatus sebagai tenaga kerja lepas TKL yaitu 24 orang 53,3 dan mayoritas responden dengan lama bekerja 5 tahun yaitu 35
orang 77,8 serta menerima gaji pendapatan mayoritas responden sebesar RP. 800.000- RP.1 Juta yaitu 20 orang 44,4.
1.2.
Stres Kerja
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Stres Kerja Perawat
di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Dumai N=45
Tingkat Stres kerja Perawat Frekuensi n Persentase
Stres kerja ringan 17
37,8 Stres kerja sedang
19 42,2
Stres kerja Berat 9
20,0 Total
45 100
Berdasarkan tabel 5.2 hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSUD Kota Dumai 17perawat
37,8 mengalami stres kerja ringan, 19 perawat 42,2 mengalami stres kerja sedang dan 9 perawat 20,0 mengalami stres kerja berat.