Berdasarkan tabel 5.1 hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berstatus menikah yaitu 26 orang 57,8 dengan
tingkat pendidikan mayoritas responden berpendidikan DIII Keperawatan yaitu 40 orang 88,9 dan dilihat dari status kepegawaiannya mayoritas
responden berstatus sebagai tenaga kerja lepas TKL yaitu 24 orang 53,3 dan mayoritas responden dengan lama bekerja 5 tahun yaitu 35
orang 77,8 serta menerima gaji pendapatan mayoritas responden sebesar RP. 800.000- RP.1 Juta yaitu 20 orang 44,4.
1.2.
Stres Kerja
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Stres Kerja Perawat
di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Dumai N=45
Tingkat Stres kerja Perawat Frekuensi n Persentase
Stres kerja ringan 17
37,8 Stres kerja sedang
19 42,2
Stres kerja Berat 9
20,0 Total
45 100
Berdasarkan tabel 5.2 hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSUD Kota Dumai 17perawat
37,8 mengalami stres kerja ringan, 19 perawat 42,2 mengalami stres kerja sedang dan 9 perawat 20,0 mengalami stres kerja berat.
1.3. Kinerja Perawat
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kinerja Perawat di
Ruang Rawat Inap RSUD Kota Dumai N=45
Tingkat Kinerja Perawat Frekuensi n Persentase
Kinerja Baik 14 31,1 Kinerja Cukup 22 48,9
Kinerja Kurang 9 20,0 Total 45 100
Berdasarkan tabel 5.3 pengelompokan tingkat kinerja perawat, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perawat memiliki kinerja cukup
yaitu 22 perawat 48,9 , 14 perawat 31,1 memiliki kinerja baik, 9 perawat 20,0 memiliki kinerja kurang.
1.4. Analisa Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Dumai
Tabel 5.4. Hasil Uji Statistik Pearson Correlation Stres Kerja dengan
Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Dumai N=45
Hasil Korelasi
Stres Kerja Kinerja
Perawat Stres Kerja
Kinerja Perawat Koefisien korelasi
Sig. 2-arah N
Koefisien korelasi Sig. 2-arah
N 1
45 0,682
,000 45
0,682 ,000
45 1
45 Correlation is significant at the 0,01 level 2-tailed
Berdasarkan tabel 5.4 hasil uji statistik secara komputerisasi menggunakan pearson correlation. Koefisien korelasi stres kerja dengan
kinerja perawat diperoleh 0,682 berarti korelasi stres kerja dengan kinerja perawat mempunyai hubungan yang kuat dan nilai p- value pada kolom sig
2-tailed sebesar 0,000. Angka ini lebih kecil dari nilai a= 0,05. Hal ini diinterpretasikan bahwa Ho di tolak, yang artinya ada hubungan antara stres
kerja dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Dumai.
2. Pembahasan
2.1. Stres Kerja
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas perawat mengalami stres kerja sedang sebanyak 19 perawat 42,2 yang
memberikan gambaran tentang bahwa masih adanya faktor yang mempengaruhi timbulnya stres pada perawat terkait dengan lingkungan
kerja dan faktor beban kerja yang berlebihan dan kesulitan menjalin hubungan dengan staf yang lain yang dirasakan perawat di ruang rawat inap
RSUD Kota Dumai. Stres kerja pada kategori sedang pada penelitian ini salah satunya
merupakan kondisi tempat kerja yang kurang sehat dikarenakan masih adanya resiko penularan penyakit di setiap ruangan rawat inap dan perawat
mayoritas masih mempunyai keterbatasan tenaga, masih mempunyai beban