Statistik Deskriptif Uji Regresi Logistik Secara Parsial

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor ukuran pemerintah daerah, leverage, kompetisi politik, tipe pemerintah daerah dan rasio kemandirian secara signifikan mempengaruhi transparansi informasi keuangan pada website pemerintah daerah di Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pemerintah daerah di Indonesia yang saat ini berjumlah 548, yaitu terdiri dari 34 Pemerintah Provinsi, 98 Pemerintah Kota dan 416 Pemerintah Kabupaten. Berdasarkan populasi tersebut dipilih sampel dengan menggunakan metode purposive sampling sehingga didapat sampel berjumlah 40 Pemerintah daerah yang terdiri dari 9 Pemerintah Provinsi, 9 Pemerintah Kota dan 22 Pemerintah Kabupaten yang memenuhi kriteria. Berdasarkan sampel tersebut maka jumlah laporan keuangan yang akan diteliti didalam penelitian ini yaitu berjumlah 40 laporan keuangan Pemerintah Daerah yang terdapat dalam website resminya pada tahun 2013.

4.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptiif dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian ukuran pemerintah daerah, leverage, kompetisi politik, tipe pemerintah daerah dan rasio kemandirian. Hasil uji statistik deskriptif untuk penelitian ini yang meliputi nilai minimum, nilai 45 maksimum, mean dan standar deviasi untuk setiap variabel disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Sampel Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Ukuran Pemerintah Daerah 40 7,34E11 4,0E13 8,2185E12 1,02447E13 Leverage 40 ,00 ,04 ,0100 ,01177 Kompetisi Politik 40 2,00 13,00 4,7000 2,39872 Tipe Pemerintah Daerah 40 ,00 1,0 ,5750 ,50064 Rasio Kemandirian 40 ,03 5,06 ,2912 ,78884 Valid N listwise 40 -5,601922 Sumber data: Lampiran Berdasarkan hasil statistik deskriptif tersebut, maka pada variabel ukuran pemerintah daerah diperoleh nilai minimum 7,34E11, nilai maksimum 4,0E13, rata- rata 8,2185E12, dan standar deviasi sebesar 1,02447E13. Pada variabel leverage diperoleh nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,04, rata-rata 0,0100, dan standar deviasi sebesar 0,01177. Pada variabel Kompetisi politik diperoleh nilai minimum 2,00, nilai maksimum 13,00, rata-rata 4,7000 dan standar deviasi sebesar 2,39872. Pada variabel tipe pemerintah daerah diperoleh nilai minimum sebesar 0,00, nilai maksimum 1,0, rata-rata 0,5750 dan standar deviasi sebesar 0,50064. Pada variabel rasio kemandirian diperoleh nilai minimum sebesar 0,03, nilai maksimum 5,06, rata-rata 0,2912 dan standar deviasi sebesar 0,78884.

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis

Analisis selanjutnya adalah untuk menguji pengaruh ukuran pemerintah daerah, leverage, kompetisi politik, tipe pemeintah daerah dan rasio kemadirian terhadap transparansi informasi keuangan pada website resmi pemerintah daerah di Indonesia. Setelah analisis deskriptif berikutnya akan dilakukan uji regresi logistik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari ukuran pemerintah daerah, leverage, kompetisi politik, tipe pemerintah daerah dan rasio kemandirian terhadap transparansi informasi keuangan pada website resmi pemerintah daerah di Indonesia dan membentuk model regresi logistik karena variabel terikatnya memiliki dua alternatif digunakan model Regression Logistic Ghozali, 2006. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logististik yang dilakukan secara bersama-sama untuk kelima variabel dengan tingkat signifikansi 5. Perbandingan nilai aktual dan prediksi bisa dicapai dengan menggunakan beberapa pengukuran untuk mengukur kelayakan regresi, yaitu: 1 dengan melihat -2 Log Likelihood 2 koefisien determinasi Cox Snell R Square dan Nagelkerke R Square 3 menilai chi-square untuk keseluruhan model Hosmer and Lemeshow Test.

4.3.1 Uji -2 log likelihood

Uji regresi logistik yang kedua menggunakan uji -2 log likelihood. Uji ini digunakan untuk menilai model regresi logistik yang layak dipakai atau tidak. Tampilan output SPSS memberikan dua nilai -2 log likelihood yaitu model yang hanya memasukkan konstanta dan model dengan konstanta serta variabel bebas ke 47 dalam model regresi logistik. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.2 dan 4.3 di bawah ini. Tabel 4.2 Pengujian -2 log likelihood step 0 Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 50,923 -,564 2 50,920 -,580 3 50,920 -,580 Sumber data: lampiran Tabel 4.3 Pengujian -2 log likelihood step 1 Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 46,903 a ,098 ,134 Sumber data: lampiran Tabel 4.2 dan tabl 4.3 menunjukkan hasil pengujian -2 log likelihood. Pengujian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap 0 step 0 dan tahap 1 step 1. Hasil yang baik apabila terdapat penurunan pada nilai -2 log likelihood tahap 0 ke nilai -2 log likelihood tahap 1. Erdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.3 dapat dilihat nilai -2 log likelihood tahap 0 adalah 50,920 sedangkan nilai -2 log likelihood pada tahap 1 adalah 46,903. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan pada nilai -2 log likelihood. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi tersebut merupakan model regresi yang baik dan ppenambahan variabel bebas ke dalam model memperbaiki model fit.

4.3.2 Uji Nagelkerke R Square

Setelah pengujian -2 log likelihood selesai, selanjutnya akan dilakukan pengujian Nagelkerke R Square. Uji ini dilakukan untuk menilai seberapa besar variasi dari variabel terikat transparansi informasi keuangan pada website resmi pemerintah daerah di Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel bebas ukuran pemerintah daerah, leverage, kompetisi politik, tipe pemerintah daerah dan rasio kemandirian. Hasil pengujian Nagelkerke R Square dapat dilihat padda tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Pengujian Nagelkerke R Square Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 46,903 a ,098 ,134 Sumber data: lampiran Berdasarkan tabel 4.4 diatas nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,134. Hal ini menujukkan bahwa variasi variabel terikat transparansi informasi keuangan pada website resmi pemerintah daerah di Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel bebas ukuran pemerintah daerah, leverage, kompetisi politik, tipe pemerintah daerah dan rasio kemandirian sebesar 13,4 sedangkan sisanya 86.6 dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

4.3.3 Uji Hosmer dan Lemeshow

Uji Hosmer dan Lemeshow dilakukan untuk menuji hipotesis 0 bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model tidak ada perbedaan model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Jika nilai hosmer dan lemeshow test sama 49 dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis 0 ditolak berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga model tidak dapat memprediksi niai observasinya, sebaliknaya jika nilai hosmer and lemeshow test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis 0 diterima yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Tabel 4.5 Pengujian Hosmer and Lemeshow Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 14,862 8 ,062 Sumber data: lampiran Berdasarkan tabel 4.5, maka diperoleh nilai signifikansi Statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 0,062 yang nilainya diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model dapat memprediksi nilai observasinya atau model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya.

4.4 Uji Regresi Logistik Secara Parsial

Pengujian yang dilakukan selanjutnyasetelah pengujian Nagelkerke R Square adalah menggunakan regresi logistik secara parsial dengan melihat tabel variables in the equation. Pengujian hipotesis dengan regresi logistik dilakukan dengan memasukkan seluruh variabel ukuran pemeritah daerah, leverage, kompetisi politik, tipe pemerintah daerah rasio kemandirian dan transparansi informasi keuangan padda website resmi pemerintah daerah di Indonesia. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode enter dengan tingkat signifikansi sebesar 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah apabila nilai signifikansi 0,05 makahipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruhterhadap variabel terikat diterima. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a Ukuran Pemerintah Daerah ,000 ,000 ,007 1 ,932 1,000 Leverage 36,780 39,115 ,884 1 ,347 9,401E15 Kompetisi Poitik -,154 ,180 ,734 1 ,392 ,857 Tipe Pemerintah Daerah ,290 1,016 ,081 1 ,775 1,336 Rasio Kemandirian -3,697 3,658 1,021 1 ,312 ,025 Constant ,221 1,630 ,018 1 ,892 1,247 Sumber data: lampiran Berdasarkan hasil analisis regresi logistik tersebut dapat diketahui persamaan logistik linear sebagai berikut: IFR = 0,221 + � � + 36,780 � � - 0,154 � � + 0,290 � � - 3,697 � � + � � Dimana: IFR = variabel dummy transparansi informasi keuangan pada website resmi pemerintah daerah di Indonesia. � � = Ukuran Pemerintah Daerah � � = Leverage � � = Kompetisi Politik � � = variabel Dummy Tipe Pemerintah Daerah � � = Rasio kemandirian µ = Error 51

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatanwaktu Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia

1 11 135

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PUBLIKASI INFORMASI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI WEBSITE (STUDI EMPIRIS PADA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA)

1 18 94

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan Daerah Di Kabupaten Boyolali.

1 7 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan Daerah Di Kabupaten Boyolali.

0 4 16

Pengaruh Faktor Politik dan Keuangan terhadap Tingkat Transparansi Website Pemerintah Daerah di Indonesia.

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSPARANSI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI YANG DIPUBLIKASIKAN PADA WEBSITE RESMI PEMERINTAH PROVINSI.

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

1 1 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transparansi - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

0 0 8

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Keuangan Daerah Melalui Website : Studi Pada Pemerintah Kota dan Kabupaten Di Indonesia Periode 2016 - UNS Institutional Repository

0 0 16