35
3.2 Definisi Operasional variabel 3.2.1 Transparansi Informasi Keuangan Pada Situs Resmi Pemerintah
Daerah di Indonesia
Transparansi informasi keuangan pada website pemerintah daerah diukur denngan menggunakan variabel dummysesuai dengan penelitian yang sebelumnya
telah dilakukan oleh Laswad, dkk 2005. Transparansi Informasi keuangan dinilai dari ada tidaknya pelaporan keuangan yang berupa Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah LKPD. LKPD terdiri dari empat komponen, yaitu neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Apabila salah satu dari komponen LKPD tersebut terdapat dalam website resmi pemerintah daerah maka pemereintah daerah digolongkan mengungkapkan
LKPD. Bila salah satu dari pelaporan keuangan tersebut terdapat pada website resmi pemerintah daerah maka akan diberi nilai 1, sedanngkan bila bagian bagian
dari pelaporan keuangan tidak terdapat dalam website resmi pemerintah daerah akan diberi nilai 0.
3.2.2 Ukuran Pemerintah Daerah
Ukuran pemerintahan daerah adalah variabel untuk mengukur seberapa besar atau kecil pemerintahan daerah. Sesuai dengan pengukuran dalam penelitian
Laswad, dkk 2005 dan Yurisca 2011 ukuran pemerintah daerah dalam penelitian ini diukur melalui total aset. Dengan demikian ukuran pemerintah
daerah menggambarkan seberapa besar atau kecil pemerintah daerah yang dilihat dari total aset yang dimiliki pemerintah daerah.
3.2.3 Leverage
Leverage merupakan proporsi yang menggambarkan besarnya utang dari pihak eksternal dibandingkan dengan total aset. Dengan demikian, jika total utang
lebih besar dari total aset, mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya semakin kecil. Sesuai dengan penelitian Laswad, dkk 2005
leverage yang digunakan dalam penelitian ini dinilai dari perbandingan total utang dan dengan total asetnya. Rumusnya adalah:
Leverage = total liabilities total assets
3.2.4 Kompetisi Politik
Kompetisi politik menunjukkan gambaran seberapa besar persaingan antara kepala daerah yang menjabat saat ini incumbent dengan saingan-saingan
politiknya. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Laswad, dkk 2005 yang dilakukan di Selandia Baru, kompetisi politik diukur dari perbandingan jumlah
kandidat kepala daerah dengan posisi yang tersedia. Penilaian ini menilai kompetisi politik dengan menggunakan pengukuran yang sama dengan
pengukuran yang dilakukan Laswad, dkk 2005 namun disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, yaitu hanya ada satu posisi sebagai kepala daerah dan hanya
dijabat oleh satu orang. Kompetisi politik diukur dari jumlah kandidat kepala daerah yang terkahir kali dilaksanakan di daerah tersebut sampai dengan
penelitian ini dilakukan.
3.2.5 Tipe Pemerintah Daerah
Tipe pemerintahan daerah didefinisikan sebagai bentuk pemerintahan daerah. Pemerintah daerah di Indonesia terbagi atas tiga bagian, yaitu pemerintah
37
provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten. Mengacu pada penelitian Laswad, dkk 2005, variabel ini merupakan variabel dummy, yaitu memberi nilai
0 untuk pemerintah kota serta pemerintah provinsi dan nilai 1 untuk pemerintah kabupaten.
3.2.6 Rasio Kemandirian