Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

21 daerah sesuai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 lebih menggambarkan pelaksanaan demokrasi. Pilkada dilaksanakan secara langsung, terbuka kemungkinan bagi calon independennonparpol untuk maju melalui partai politik parpolgabungan parpol, dan proses dalam penyaringan bakal calon dilaksanakan secara terbuka dengan mewajibkan setiap parpolgabungan parpol mengumumkan proses dan hasi penyaringan kepada masyarakat. Sekarang ini Indonesia menjalankan prinsip-prinsip desentralisasi dan otonomi daerah. Pemerintah daerah menjalankan otonomi dengan sebebas- bebasnya, kecuali urusan pemerintahan yang dalam undang-undang telah ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat. Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah provinsi, kota dan kabupaten atau antara provinsi dengan kabupaten dan kota diatur melalui undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dilaksanakan adil dan selaras melalui undang-undang yang berlaku.

2.4 Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

Pelaporan keuangan merupakan suatu bentuk pengungkapan informasi keuangan. Pengungkapan memiliki arti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang berkepentingan. Penelitian yang dilakukan Yentifa, dkk 2010 mencantumkan bahwa informasi keuangan yang dibutuhkan berdasarkan riset terdahulu adalah informasi mengenai kondisi keuangan, kinerja, perencanaan dan penganggaran. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Peraturan mengenai APBD ditentukan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007. Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD oleh pemerintah daerah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 31. Penyajian LKPD juga diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Peraturan-peraturan sebagaimana yang telah dinyatakan diatas tidak ada mengatur mengenai media yang digunakan untuk penyebaran informasi keuangan pemerintah daerah. Pada bagian pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan, terdapat sedikit bahasan mengenai pelaporan keuangan pemerintah namun tidak dibahas mengenai media yang digunakan untuk pelaporan keuangan pemerintah. Meskipun begitu, pemerintah daerah dapat menyediakan informasi keuangan yang memang ingin disampaikan pemerintah daerah sendiri yang menganggap bahwa informasi tersebut bbermanfaat bagi pihak luar dan berkehendak untuk mengungkapkannya secara sukarela voluntary, bukan karena untuk memenuhi tuntutan undang-undang, peraturan pemerintah ataupun ketentuan lainnya.

2.5 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Sesuai Pernyataan Nomor 1 Standar Akuntansi Pemerintahan tentang penyajian laporan keuangan, laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh 23 suatu entitas pelaporan. Tujuan umum penyajian laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisassi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mngevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Pengguna yang dimaksud dalam hal ini adalah masyarakat, termasuk lembaga legislatif, pemeriksapengawas, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman, serta pemerintah. Secara spesifik tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan: a. Menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; c. Manyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi; d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya; e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya; f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; g. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya. Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yag dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyediakan informasi bagi pengguna mengenai: a. Indikasi apakah sumber daya yang telah diperoleh dan digunakan sesuai anggaran. b. Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditentukan oleh DPRDPRD. Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu set laporan keuangan pokok adalah: a. Laporan Realisasi Anggaran Menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode pelaporan. b. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah daerah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. c. Laporan Arus Kas 25 Laporan arus kas mnyediakan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. d. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas.

2.6 Teori Keagenan

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatanwaktu Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia

1 11 135

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PUBLIKASI INFORMASI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI WEBSITE (STUDI EMPIRIS PADA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA)

1 18 94

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan Daerah Di Kabupaten Boyolali.

1 7 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan Daerah Di Kabupaten Boyolali.

0 4 16

Pengaruh Faktor Politik dan Keuangan terhadap Tingkat Transparansi Website Pemerintah Daerah di Indonesia.

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSPARANSI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI YANG DIPUBLIKASIKAN PADA WEBSITE RESMI PEMERINTAH PROVINSI.

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

1 1 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transparansi - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

0 0 8

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Keuangan Daerah Melalui Website : Studi Pada Pemerintah Kota dan Kabupaten Di Indonesia Periode 2016 - UNS Institutional Repository

0 0 16