penggunaan internet dapat menciptakan budaya transparansi dan juga akan mewujudkan akuntabilitas.
2.8.1 Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah terhadap Transparansi Informasi Keuangan pada Situs Resmi Pemerintah Daerah.
Piotrowski dan Bertelli 2010 berpendapat bahwa semakin banyak sumber daya pemerintah daerah, semakin besar kemungkinan pemerintah daerah untuk
berinvestasi ke sistem infrastruktur yang kan memberikan transparansi. Contoh- contoh dari proyek tersebut termasuk web server, sistem manajemen dokumen,
dan peralatan untuk video conferencing. Sumber daya yang besar dapat juga dilihat dari total aset yang dimiliki pemerintah daerah. Berdasarkan analisis di
atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H1
: Ukuran pemerintah Daerah berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah.
2.8.2 Pengaruh Leverage terhadap Transparansi Informasi Keuangan pada Situs Resmi Pemerintah Daerah
Styless dan Tennyson 2007 berpendapat bahwa dengan melakukan pembiayaan terhadap pengeluaran-pengeluaran pemerintah saat ini akan
memberikan dampak pada kemampuan pemerintah dalam memberikan pelayanandan program-program terpadu bagi masyarakat dimasa yang akan
datang. Namun besaran dari hutang tidak boleh melebihi jumlah dari modal yang dimiliki. Hubungan keagenan antara otoritas daerah dan pemerintah pusat
kreditur memberikan dampak pada besarnya tingkat transparansi pengungkapan.
31
Kreditur cenderung memonitor para debiturnya dalam pengelolaan keuangan. Berdasarkan analisis di atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H2 : Leverage berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan
pada situs resmi pemerintah daerah.
2.8.3 Pengaruh Kompetisi Politik terhadap Transparansi Informasi Keuangan pada Situs Resmi Pemerintah Daerah
Kompetisi politik menunjukkan gambaran seberapa besar persaingan antara kepa daerah yang menjabat saat ini dengan saingan-saingan politiknya.
Semakin besar kompetisi politik suatu pemerintah daerah maka akan semakin besar kecendrungan kepala daerah untuk menyediakan informasi Baber, 1983
dalam Laswad, 2005 karena akan menanggung biaya pengawasan yang lebih besar dari saingan politiknya. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui
transparansi dengan menggunakan situs resmi. Berdasarkan analisis di atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H3 : Kompetisi politik berpengaruh terhadap transparansi informasi
keuangan pada situs resmi pemerintah daerah.
2.8.4 Pengaruh Tipe Pemerintah Daerah terhadap Transparansi Informasi Keuangan pada Situs Resmi Pemerintah Daerah
Penduduk di pemerintahan kabupaten pada umumnya melakukanurbanisasi. Menurut Ingram 1984 dalam Laswad, dkk 2005,
urbanisasimembantu pembentukan koalisi, yaitu gabungan pemilih individu,
sehingga kepaladaerah memiliki dorongan lebih besar untuk memberikan informasi guna
pemantauan secara proporsional dengan wilayah metropolitan yang memilikipopulasi penduduk yang besar dibanding dengan wilayah pedesaan yang
memiliki jumlah penduduk relatif besar. Ditambah lagi, pemakaian dan akses internet
didaerah tujuan urbanisasi lebih tinggi. Hal tersebut memungkinkan bahwapelaporan keuangan di internet secara sukarela akan lebih banyak
dipraktikkan di pemerintahan provinsi dan pemerintahan kota dibanding pemerintahan
kabupaten.Dengan demikian, tipe pemerintahan mempunyai pengaruh terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Berdasarkan
analisis di atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H4
: Tipe pemerintah daerah berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah.
2.8.5Pengaruh Rasio kemandirian terhadap Transparansi Informasi Keuangan pada Situs Resmi Pemerintah Daerah
Tingkat kemandirian menunjukkan kemampuan daerah dari sumber-sumber pendapatan asli daerah untuk membiayai pengeluaran operasional
daerah dalam mewujudkan pembangunan daerah dan pelayanan kepadda masyarakat. Hasil penelitian Laswad 2005 menunjukkan kekayaan asli
pemerintah daerah berhubungan secara positif signifikan terhadap pengungkapan yang lebih atas transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah
33
daerah. Berdasarkan penelitian Laswad 2005 besarnya kemampuan daerah dalam membiayai sendiri kegiatannya menunjukkan kinerja pemerintah yang
baik. Kinerja pemerintah yang baik akan menunjukkan kualitan manajemen yang baik. Pemerintah daerah yang memiliki kualitas manajemen yang baik cenderung
untuk mengungkapkan informasi yng lebih banyak dan menggunakan sistem yang dapat meningkatkan kualitas pemerintah seperti penggunn situs resmi dalam
transparansi informasi keuangannya. . Berdasarkan analisis di atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H5 : Rasio kemandirian daerah berpengaruh terhadap transparansi
informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Dari uraian diatas, kerangka pemikiran mengenai analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi transparansi informasi keuangan pada website resmi pemerintah daerah di Indonesia dapat digambarkan pada suatu model sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Leverage X
2
Ukuran Pemerintah Daerah X
1
Kompetisi Politik X
3
Tipe Pemerintah Daerah X
4
Rasio Kemandirian X
5
Transparansi Informasi Keuangan pada Website
Resmi Pemerintah Daerah di Indonesia Y
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian