misalnya masyarakat dapat memahami kebijakan pemerintah dan bahkan menddukung kebijakan tersebut.
4. Meningkatkan iklim investasi. Pemahaman yang jelas terhadap kebijakan
dan tindakan pemerintah akan mengundang investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi lebih banyak.
2.1.1 Manfaat Transparansi Keuangan pada Situs Resmi
Styles dan Tennyson 2007 mengatakan bahwa suatau cara yang paling baik dan cost effectivebagi pihak pemerintahan untuk menyebarkan informasinya
pada masa kini adalah melalui meddia internet yaitu dengan mempublikasikan informasi keuangannya melalui website resmi. Beberapa keuntungan yang dapat
diperoleh pemerintah daerah dalam mengungkapkan informasi keuangannya pada website resmi adalah:
1. Media internet menawarkan biaya yang rendah bagi pengguna dan
penyedia informasi. 2.
Internet dapat diakses dimana saja dan kapan saja sehingga cenderung tidak memiliki batasan bagi pengguna dan penyeddia informasi.
3. Informasi yang diungkapkan dapat disajikan dalam berbagai bentuk
sehingga dapat memudahkan pengguna.
2.2 E-Government
E-government merupakan aplikasi dari teknologi informasi, tterutama teknologi internet yang saat ini sangat berkembang pesat. Melalui penerapan e-
government dapat memperkaya akses, meningkatkan penyampaian informasi dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, unit bisnis, pegawai, stakeholder dan
19
lainnya. Moon 2002 menyatakan bahwa secara umum e-government memiliki lima aspek utama: 1 interaksi antara lembaga pemerintah, 2 pelayanan berbasis
webinternet, 3 e-commerce, 4 demokrasi secara digital untuk pertanggungjawaban pemerintah yang lebih transparan, 5 e-finance. Gupta et al
2008 dalam Rora 2010 menyatakan keuntungan yang diperoleh pemerintah dari implementasi dari e-government adalah:
1. Meningkatkan efisiensi, meningkatkan akses terhadap pelayanan
publik, meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan citizen empowerment.
2. Menurunkan biaya dan waktu untuk melakukan pelayanan.
3. Memberikan keuntungan stratejik seperti meningkatkan pross
pengambilan keputusan melalui arus informasi, meningkatkan interaksi penduduk dengan institusi pemerintahan, bisnis dan industri,
meningkatkan kekuatan masyarakat untuk memaksa pemerintah untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan sektor swasta dan
meningkatkan keemmampuan untuk memberikan efek terhadap organizational change management.
2.3 Pemerintahan Daerah di Indonesia
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah DPRD menurut asas ekonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi. Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Daerah provinsi terbagi lagi atas daerah kota dan daerah kabupaten. Setiap daerah provinsi, daerah kota dan daerah kabupaten mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan daerah merupakan kepala daerah beserta perangkat daerah lainnya. Setiap pemerintahan
daerah dipimpin oleh seorang kepala daerah. Sebutan kepala daerah untuk provinsi, kota dan kabupaten masing-masing adalah gubernur, walikota dan
bupati. Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Pasal 14, disebutkan bahwa kepala daerah berperan sebagai badan eksekutif, artinya kepala daerah menyusun dan menyampaikan anggaran untuk
mendapatkan persetujuan, kemudian melaksanakannya sesuai ketentuan perundang-undangan stelah mendapatkan persetujuan. Ditegaskan pula dalam
Undang-undang Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah yang karena
jabatannya mempunyai kewenangan menyyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan daerah. Kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan
langsung kepala daerah pilkada. Prosedur dan mekanisme pemilihan kepala
21
daerah sesuai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 lebih menggambarkan pelaksanaan demokrasi. Pilkada dilaksanakan secara langsung, terbuka
kemungkinan bagi calon independennonparpol untuk maju melalui partai politik parpolgabungan parpol, dan proses dalam penyaringan bakal calon
dilaksanakan secara terbuka dengan mewajibkan setiap parpolgabungan parpol mengumumkan proses dan hasi penyaringan kepada masyarakat.
Sekarang ini Indonesia menjalankan prinsip-prinsip desentralisasi dan otonomi daerah. Pemerintah daerah menjalankan otonomi dengan sebebas-
bebasnya, kecuali urusan pemerintahan yang dalam undang-undang telah ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat. Hubungan wewenang antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah provinsi, kota dan kabupaten atau antara provinsi dengan kabupaten dan kota diatur melalui undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dilaksanakan adil dan selaras melalui undang-undang yang berlaku.
2.4 Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah