Latar Belakang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

9 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transparansi keuangan Pemerintah Daerah merupakan wujud dari pemerintahan yang sistematis dan memiliki kredibilitas tinggi dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai pengelola sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh negara. Transaparansi keuangan ini perlu ditingkatkan agar publik mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai keuangan daerah. Peningkatan transparansi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengawasan dan penyalahgunaan sumber daya publik yang pada akhirnya akan mengakibatkan pemborosan. Transparansi keuangan ini mulai menjadi salah satu isu utama dalam pemerintah daerah karena didukung oleh peraturan pemerintah nomor 58 PP 582005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang menyatakan bahwa keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang- undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat bagi masyarakat. Undang- Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik juga mengatur bahwa pejabat publik harus lebih transparan, bertanggung jawab dan lebih berorientansi kepada pelayanan masyarakat serta pejabat publik dalam rangka memenuhi kewajibannya dalam keterbukaan informasi dapat menggunakan sarana atau media elektronik dan nonelektronik. Atas dasar tersebut maka salah satu cara yang paling efektif dalam melaksanakan keterbukaan informasi keuangan publik adalah menggunakan media elektronik yaitu situs resmi. Styles dan Tennyson 2007 berpendapat bahwa “internet merupakan media yang mudah untuk dijangkau oleh masyarakat dan merupakan sarana dengan biaya yang paling efektif untuk mempublikasikan informasi keuangannya dalam bentuk pelaporan online”. Moon 2002 berpendapat bahwa tekhnologi sangat berperan pada perkembangan sebuah organisasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Chadwik 2003 mengatakan bahwa internet bisa menawarkan kemungkinan peningkatan interaksi antara pemerintah daerah selaku administrasi publik dengan masyarakatnya. Astari 2013 mengatakan bahwa informasi keuangan yang berkualitas dapat dicapai melalui tiga komponen yang penting dalam sektor publik yaitu transparansi, akuntabilitas dang pengawasan. Pentingnya transparansi informasi keuangan ini tidak sepenuhnya dipahami oleh pemerintah daerah di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan sedikitnya pemerintah daerah yang memilih untuk mempublikasikan laporan keuangannnya melalui media internet. Maka dari itu penting untuk mengetahui motivasi pemerintah untuk melakukan pengungkapan informasi keuangannya pada situs resminya dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga dapat dianalisis alasan yang digunakan pemerintah untuk melakukan pengungkapan informasi keuangan pada situsresminya sehubungan dengan efektifnya menggunakan media internet sebagai alat untuk 11 mewujudkan transparansi yang merupakan suatu komponen penting dalam laporan keuangan sektor publik yang dapat memenuhi harapan masyarakat akan terselenggaranya pemerintahan yang baik. Pada Pedoman UmumGood Public Governance GPG disebutkan bahwa transparansi merupakan salah satu asas yang harus dilaksanakan guna tercapainya GPG KNKG, 2010. Maka dari itu salah satu cara dalam mewujudkan GPG maka Pemerintah Daerah dapat menyediakan informasi keuangannya melalui situs resminya sehingga pihak yang berkepentingan dapat dengan mudah mengakses informasi yang diperlukannya. Moon 2002 mengatakan bahwa penggunaan situs dan teknologi informasi yang ada merupakan aplikasi dari penerapan e- government yang pada masa yang akan datang akan memegang peranan yang sangat penting. Penelitian terdahulu telah banyak membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah antara lain Laswad 2005, Styles dan Tennyson 2007, Yurisca 2011, Garcia 2010, Giroux 1989, Yacoeb 2014, Setyaningrum 2012, serta Medina 2012 memberikan hasil yang berbeda-berbeda mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Styles dan Tennyson 2007 dan Yurisca 2011 diperoleh hasil bahwa ukuran pemerintah daerah mempunyai pengaruh signifikan terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Laswad 2005 yang menyatakan bahwa ukuran pemerintah daerah tidak mempunyai pengaruh terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Penelitian yang dilakukan Laswad 2005 juga memperoleh hasil bahwa leverage memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yurisca 2011 yang menunjukkan hasil bahwa leverage memiliki hubungan negatif tehadap transparansi informasi keuangan daerah. Garcia 2010 menyatakan bahwa kompetisi politik memiliki pengaruh positif terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Laswad 2005 dan Yurisca 2011 yang menyatakan bahwa kompetisi politik tidak berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Penelitian Yurisca 2011 menunjukkan hasil bahwa tipe pemerintah daerah berhubungan negatif dengan transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Giroux 1989 yang menunjukkan hasil bahwa tipe pemerintah daerah memiliki hubungan yang positif terhadap transparansi informasi keuangan padda situs resmi pemerintah daerah. Penelitian yang dilakukan oleh Medina 2012 menunjukkan hasil bahwa rasio kemandirian berpengaruh positif terhadap transparansi informasi keuangan 13 pada situs resmi pemerintah daerah. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum 2012 dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio kemandirian memiliki pengaruh negatif terhdap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Berdasarkan uraian di atas terlihat adanya perbedaan hasil penelitian research gap yang terdapat pada penelitian terdahulu. Research gap tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 1.1 Research Gap Nomor Variabel Penellitian Terdahulu Hasil Penelitian 1 Ukuran Pemerintah Daerah Laswad 2005 Ukuran pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah Styles dan Tennyson 2007 Yurisca 2011 Ukuran pemerintah daerah berpengaruh signifikan terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah 2 Leverage Laswad 2005 Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah Yurisca 2011 leverage berpengaruh negatif terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah 3 Kompetisi Politik Laswad 2005 Kompetisi Politik tidak berpengaruh terhadap transpparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah Garcia 2010 kompetisi Politik berpengaruh positif terhadap transpparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah Yurisca 2011 kompetisi politik berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap transpparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah 4 Tipe Pemerintah Daerah Yurisca 2011 Tipe Pemerintah Daerah berpengaruh negatiif terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah Giroux 1989 tipe Pemerintah Daerah berpengaruh positif terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah 6 Rasio Kemandirian Setyaningrum 2012 Rasio Kemandirian berpengaruh secara negatif terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah Medina 2012 rasio Kemandirian berpengaruh secara positif terhadap transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah Berdasarkan research gap yang telah di jelaskan sebelumnya terkait dengan transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah terdapat inkonsistensi pada hasil penelitian terdahulu. Hal tersebut membuat penulis ingin meneliti kembali dan mengambil topik mengenai transparansi informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah ini yang diberi judul “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan pada Situs Resmi Pemerintah Daerah.”

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatanwaktu Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia

1 11 135

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PUBLIKASI INFORMASI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI WEBSITE (STUDI EMPIRIS PADA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA)

1 18 94

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan Daerah Di Kabupaten Boyolali.

1 7 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan Daerah Di Kabupaten Boyolali.

0 4 16

Pengaruh Faktor Politik dan Keuangan terhadap Tingkat Transparansi Website Pemerintah Daerah di Indonesia.

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSPARANSI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI YANG DIPUBLIKASIKAN PADA WEBSITE RESMI PEMERINTAH PROVINSI.

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

1 1 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transparansi - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia

0 0 8

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi Keuangan Daerah Melalui Website : Studi Pada Pemerintah Kota dan Kabupaten Di Indonesia Periode 2016 - UNS Institutional Repository

0 0 16