Suhu Salinitas Pengaruh Parameter Fisik Lingkungan Terhadap Ikan

sebagai petunjuk teknis massa air permukaan dan mungkin dapat berguna dari sudut pandang ekosistem. Menurut Laevastu dan Hayes 1981, adveksi massa air laut oleh arus merupakan faktor penting yang menyebabkan perpindahan lokal dalam lingkungan laut. Ikan diduga merespon secara langsung terhadap perubahan lingkungan tersebut dengan mengikuti arus dan juga melakukan orientasi pribadi terhadap arus. Lebih lanjut dikatakan bahwa : 1 Arus membawa telur-telur ikan pelagis dan anak-anak ikan dari area spawning ke area nursery serta dari area nursery ke area feeding. 2 Arus juga digunakan sebagai orientasi dan mempengaruhi rute migrasi ikan-ikan dewasa. 3 Arus khususnya di perbatasan dapat mempengaruhi distribusi ikan dewasa baik secara langsung maupun tidak langsung. 4 Arus akan mempengaruhi kondisi alami lingkungan perairan dan secara tidak langsung menentukan kelimpahan ikan-ikan tertentu dan merupakan pembatas distribusi ikan. Arus dapat mempengaruhi migrasi ikan oleh angkutan pasif juvenil mulai dari daerah pembesaran sampai daerah pemijahan, dan mungkin berperan sebagai suatu penjajakan migrasi arus balik dari ikan dewasa mulai dari daerah pembesaran sampai daerah spawning. Sehingga anomali arus permukaan dapat mempengaruhi baik sebaran larva dan juvenil juga migrasi spawning dari ikan dewasa. Sebaran stok ikan utama bisanya mengikuti sistem arus tertentu. Anomali arus permukaan mempengaruhi letak daerah front suhu permukaan. Daerah front tersebut diketahui mempengaruhi penyebaran ikan, yang kadang diasumsikan berkaitan dengan suhu tetapi juga berhubungan dengan arus dan atau jenis air.

2.4.2 Suhu

Suhu merupakan faktor penting untuk penentuan daerah penangkapan ikan fishing ground. Ikan sangat peka terhadap perubahan suhu yaitu sebesar 0.03 o C. Setiap spesies ikan umumnya memiliki sebaran suhu tertentu dimana ikan dapat beradaptasi. Suhu berpengaruh terhadap gas terlarut di air laut seperti oksigen dan karbondioksida yang berhubungan dengan proses biologi. Aktivitas metabolisme serta penyebaran ikan banyak dipengaruhi oleh suhu air. Suhu dapat mempengaruhi ikan dikarenakan: Baskoro et al. 2004: 1 Sebagai pengatur proses metabolisme dapat mempengaruhi permintaan kebutuhan makanan, tingkat penerimaan dan tingkat pertumbuhan. 2 Sebagai pengatur aktivitas gerakan tubuh kecepatan renang. 3 Sebagai stimulus syaraf. Suhu permukaan laut dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk pengkajian daerah penangkapan ikan dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Suhu permukaan air bervariasi menurut garis lintang sehingga penyebaran organisme laut cenderung mengikuti perbedaan suhu lautan secara geografis Nybakken 1988. Perubahan suhu permukaan laut selain disebabkan oleh panas yang diterima dari matahari juga dipengaruhi oleh keadaan alam sekitar di daerah perairan tersebut. Pengaruh arus, keadaan awan, penaikan massa air dan pencairan es di kutub juga mempengaruhi suhu permukaan laut Hela dan Laevastu 1970. Suhu permukaan laut daerah tropik dipengaruhi oleh cuaca, seperti curah hujan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin, dan intensitas radiasi matahari.

2.4.3 Salinitas

Salinitas erat hubungannya dengan adanya penyesuaian tekanan osmotik antara sitoplasma dari sel-sel dalam tubuh ikan dengan keadaan salinitas di sekelilingnya. Salinitas juga menentukan daya apung dari telur-telur ikan pelagis. Perubahan salinitas menunjukkan perubahan massa air dan keadaan stabilitasnya Hela dan Laevestu 1961, diacu dalam Gunarso 1985. Air hujan yang menimbulkan perubahan salinitas dapat merangsang ikan untuk bermigrasi. Suhu dan salinitas mempengaruhi densitas air laut, yang selanjutnya mempengaruhi pergerakan air secara vertikal. Ikan sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan salinitas yang terjadi.

2.5 Musim Penangkapan Ikan di Laut Jawa