Alat Tangkap Purse Seine

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Tangkap Purse Seine

Pukat cincin purse seine adalah jaring yang umumnya berbentuk empat persegi panjang, dilengkapi dengan tali kerut yang dilewatkan melalui cincin yang diikatkan pada bagian bawah jaring tali ris bawah, sehingga dengan menarik tali kerut bagian bawah jaring dapat dikucupkan dan jaring akan berbentuk seperti mangkok Baskoro 2002. Disebut ”pukat cincin” karena alat ini dilengkapi dengan cincin. Fungsi cincin dan tali keruttali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Brandt 1984 menyatakan bahwa purse seine merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang berada di sekitar permukaan air. Purse seine dibuat dengan dinding jaring yang lebih panjang, terkadang mendekati hingga kiloan meter dengan panjang jaring bagian bawah sama atau lebih panjang dari bagian atas. Dengan bentuk konstruksi jaring seperti ini, tidak ada kantong yang berbentuk permanen pada jaring purse seine. Karakteristik jaring purse seine terletak pada cincin yang terletak pada bagian bawah jaring. Menurut Direktorat Jenderal Perikanan 1991, purse seine adalah sejenis alat tangkap yang terdiri dari jaring yang membentang antara tali ris atas yang dilengkapi sejumlah pelampung dan tali ris bawah yang dipasang gelang-gelang. Hubungan antara pelampung dan pemberatnya sangat erat agar jaring bisa membuka dan membentang dengan baik. Purse seine atau pukat cincin adalah suatu alat yang efektif untuk penangkapan jenis ikan pelagis yang gerombolannya besar. Menurut Subani dan Barus 1989 alat tangkap purse seine banyak digunakan di pantai uatara JawaJakarta, Cirebon, Batang, Pemalang, Tegal, Pekalongan, Juwana, Muncar dan Pantai Selatan seperti Cilacap dan Prigi. Alat tangkap purse seine ada yang menamakannya dengan ”kursin, jaring kolor, pukat cincin, janggutan dan jaring slerek’. Pukat cincin terutama terdapat di sepanjang pantai Utara Jawa. Sejak diperkenalkan pada tahun 1968 ke Indonesia di Batang, Jawa Tengah alat tangkap tersebut tersebar dengan cepat dan sekarang dapat diketemukan di seluruh propinsi Indonesia Potier dan Sadhotomo 1995. Baskoro 2002 menyatakan bahwa alat penangkap ikan purse seine ini dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan baik dengan menggunakan satu kapal ataupun dua unit kapal. Setelah gerombolan ikan terkurung, kemudian bagian bawah jaring dikerutkan hingga tertutup dengan menarik tali kerut yang dipasang sepanjang bagian bawah melalui cincin. Alat penangkapan ini ditujukan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan pelagic fish. Gambar 2 Unit penangkapan purse seine. Sumber: www.eurobc.orgpurseseine.gif Berdasarkan sumberdaya pelagis yang dieksploitasi, bentuk geografi fisik letak sungai dan pantai dan geografi manusia permodalan, tempat pendaratan dan pasar yang potensial, maka bentuk perikanan purse seine dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: Potier dan Sadhotomo 1995 1 Perikanan purse seine mini, tersebar sepanjang pantai Utara Jawa terutama Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Kaimantan Selatan sekitar Pulau laut. Dengan waktu penangkapan yang relatif pendek mereka mencari jenis-jenis ikan yang mempunyai nilai komersial tinggi dan dipasarkan secara lokal. 2 Perikanan purse seine sedang, terdapat hanya di pelabuhan Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah. Waktu penangkapan berlangsung antara 6 sampai 15 hari. Hasil tangkapan dijual secara segar di pelelangan untuk dipasarkan di dalam propinsi Jawa Tengah atau propinsi lainnya di Jawa. 3 Perikanan purse seine besar, terpusat di propinsi Jawa Tengah, yaitu Tegal, Pekalongan, Batang, dan Juwana serta Rembang. Waktu penangkapan dapat mencapai 40 hari. Hasil tangkapan dijual segar atau asin dan dipasarkan sampai keluar Jawa.

2.2. Dinamika Perikanan Tangkap