tubuhnya. Bagian atas berwarna kehijau-hijauan dan bagian bawahnya keperakan, terdapat sebuah titik hitam pada operculum, sirip kekuningan atau kecoklatan
Asikin 1971.
2.3.2 Ikan kembung Rastrelliger spp.
Secara umum ikan kembung Rastrelliger spp. berbentuk cerutu, tubuh dan pipinya ditutupi oleh sisik-sisik kecil, bagian dada agak lebih besar dari
bagian yang lain. Mata mempunyai kelopak yang berlemak. Gigi yang kecil terletak di tulang rahang. Tulang insang dan banyak sekali terlihat seperti bulu
jika mulut terbuka. Mempunyai dua buah sirip punggung dorsal, sirip punggung pertama terdiri atas jari-jari lemah dan sama dengan sirip dubur anal tidak
mempunyai jari-jari keras. Lima sampai enam sirip tambahan finlet terdapat di belakang sirip dubur anal dan sirip punggung dorsal kedua. Bentuk sirip ekor
caudal bercagak dalam. Sirip dada pectoral dengan dasar agak melebar dan sirip perut terdiri atas satu jari-jari keras dan jari-jari lemah Saanin 1984, dan
selanjutnya mengklasifikasikan ikan kembung sebagai berikut : Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata Class:
Pisces Sub Class : Teleostei
Ordo : Percomorphi Sub Ordo : Scombridae
Famili : Scombridae Genus : Rastrelliger
Spesies : Rastrelliger brachysoma Rastrelliger kanagurta
Nama Indonesia : kembung
Ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta biasanya ditemukan di perairan yang jernih dan agak jauh dari pantai dengan kadar garam lebih dari
32o, sedangkan kembung perempuan Rastrelliger brachysoma dijumpai di perairan dekat pantai dengan kadar garam lebih rendah Nontji 1993. Penyebaran
utama ikan kembung Rastrelliger spp. adalah Kalimantan di perairan Barat, Timur dan Selatan serta Malaka, sedangkan daerah penyebarannya mulai dari
Pulau Sumatera bagian Barat dan Timur, Pulau Jawa bagian Utara dan Selatan, Nusa Tenggara, Sulawesi bagian Utara dan Selatan, Maluku dan Irian Jaya
Direktorat Jenderal Perikanan 1997.
2.3.3. Ikan selar Selaroides spp.
Jenis-jenis ikan selar Selaroides spp. yang tertangkap di perairan Indonesia dan tercatat di dalam data statistik perikanan Indonesia, yatu selar
bentong Selar crumenophthalmus dan selar kuning Selaroides leptolepsis Nontji 1993. Klasifikasi selar menurut Saanin 1984 adalah berikut:
Phyllum : Chordata Sub Phyllum : Vertebrata
Class: Pisces
Sub Class : Teleostei Ordo : Percomorphi
Famili : Carangidae Sub
Famili: Caranginae
Genus : Caranx Sub Genus : Selar
Spesies : Selar crumenopthalmus Nama Indonesia : selar
Selar kuning Selaroides leptolepsis memiliki bentuk badan lonjong, pipih dengan sirip punggung dorsal pertama berjari-jari keras delapan buah,
sedangkan sirip punggung dorsal kedua berjari-jari keras satu buah dengan jari- jari lemah 15 buah. Sirip dubur anal terdiri atas dua jari-jari keras yang terpisah
dan satu jari-jari keras yang bersambung dengan 20 jari-jari lemah. Tapis insang pada busur insang pertama bagian bawah berjumlah 26 buah. Garis rusuk
membusur, memiliki 25-34 sisik dun scute. Selar bentong Selar crumenophthalmus
memiliki bentuk yang hampir sama tetapi dapat dibedakan dari matanya yang berukuran lebih besar Direktorat Jenderal Perikanan 1997.
Perbedaan mendasar lainnya terletak pada jumlah jari-jari pada sirip dubur anal dan sirip punggung dorsal, jumlah tapis insang, jumlah sisik duri. Jari-jari
keras sirip punggung dorsal pertama ada sembilan buah satu yang terdepan mengarah ke bagian muka, sedangkan yang kedua berjari-jari keras satu dan jari-
jari lemah 24-26 buah. Sirip dubur anal terdiri atas jari-jari keras yang terpisah dan satu jari-jari keras yang tersambung kemudian lurus pada bagian belakangnya
dengan sisik dun scute berjumlah 32-38 buah. Kedua jenis ikan ini memakan ikan-ikan kecil dan udang kecil. Hidup secara bergerombol di sekitar pantai
dangkal, sedangkan Selar crumenophthalmus hidup sampai kedalaman 80 meter Direktorat Jenderal Perikanan 1997.
2.3.4 Ikan tembang juwi Sardinella spp.