Musim Penangkapan Ikan di Laut Jawa

pergerakan air secara vertikal. Ikan sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan salinitas yang terjadi.

2.5 Musim Penangkapan Ikan di Laut Jawa

Kondisi oseanografis perairan Laut Jawa, yang merupakan bagian dari paparan Sunda dan terletak di sekitar ekuator, secara umum dipengaruhi oleh dua musim yang dominan, yaitu musim timur southeast monsoon dan musim barat northwest monsoon beserta musim-musim peralihannya. Karakteristik perairan dan iklim Laut Jawa dipengaruhi langsung oleh perubahan angin muson dan aliran massa air dari Laut Flores, Selat Makasar dan Laut Cina Selatan. Selain itu, pengenceran oleh masssa air dari daratan Kalimantan run off ke perairan Laut Jawa bagian utara selatan Kalimantan terjadi, terutama pada musim hujan musim barat. Saat angin muson timur bertiup Maret–Agustus, massa air bersalinitas tinggi lebih dari 34o memasuki Laut Jawa dari sebelah timur melaui Selat Makasar dan Laut Flores, sedangkan pada saat muson barat September–Februari, selain terjadi pengenceran oleh air sungai Barito, massa air bersalinitas rendah kurang dari 32o juga masuk ke Laut Cina Selatan dan mendorong massa air bersalinitas tinggi ke bagian Timur Laut Jawa Wyrtki 1961, diacu dalam Atmaja 1995. Meskipun fluktuasi suhu permukaan relatif kecil suhu rata-rata antara 27–29 o C, tetapi secara horisontal sebaran suhu permukaan laut berubah menurut musim. Pada saat terjadinya muson timur, suhu permukaan menjadi lebih dingin akibat masuknya massa air laut dalam salinitas lebih tinggi ke Laut Jawa. Sementara pada muson barat suhu permukaan Laut Jawa relatif lebih panas. Pengaruh curah hujan pada suhu air laut terlihat sangat nyata di pantai Potier 1988, diacu dalam BRPL 2004. Kelimpahan ikan pelagis sangat peka terhadap perubahan lingkungan, terutama penyebaran salinitas secara spasial yang dibangkitkan oleh angin muson Potier 1998, diacu dalam BRPL 2004. Pada tahun basah, saat curah hujan di atas normal musim barat, penetrasi jenis ikan oseanik ke Laut Jawa berkurang akibat pengurangan massa air oseanik di bagian timur Laut Jawa. Terdapat korelasi positif antara hasil tangkapan dengan salinitas permukaan, tetapi korelasi ini menunjukkan negatif dengan curah hujan. Secara spasial, ikan pelagis tersebar ke arah timur dengan konsentrasi kelimpahan terdapat di Laut Jawa bagian timur, variabilitas beberapa jenis ikan berasosiasi dengan perubahan salinitas, sedangkan kelompok coastal ikan yang menyebar di dekat pantai dan juwana anak-anak ikan diketahui lebih berlimpah di pantai utara Jawa, yang merupakan zona penangkapan tradisional purse seine mini BRPL 2004. 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian