Teori Uses and Gratification

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Uses and Gratification

Pada tahun 1974 teori ini dikemukakan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz, yang dikenalkan dalam bukunya yang berjudul The Uses on Mass Comunications: Current Prespectives on Gratification Research. 1 Teori uses and gratification milik blumer dan Katz ini mengatakan bahwa penggunaan media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Riset uses and gratification ini berlawanan dengan riset model peluru. Riset uses and gratification berangkat dari pandangan bahwa komunikasi khususnya media massa tidak mempunyai kekuatan memengaruhi khalayak. Inti teori uses and gratification adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayaknya. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif. 2 Dalam teori uses and gratification ditekankan bahwa pengguna aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya. Pengguna mempunyai kebebasan bagaimana mereka 1 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, Cet. Ke-4, h. 191-192. 2 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, Cet. Ke- 3, h. 206. menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sangat bergantung pada tersedia atau tidaknya media dan kemudahan memanfaatkannya. Kita bisa memahami interaksi orang dengan media oleh orang itu uses dan kepuasan yang diperoleh gratification. Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Herbert Blumler dan Gurevitch 1974 dalam Werner J. Severin mengatakan bahwa kajian uses and gratification berkaitan dengan 1 asal usul sosial dan psikologis; 2 kebutuhan, yang melahirkan; 3 harapan-harapan akan; 4 media massa atau sumber-sumber lain, yang mengarah pada; 5 berbagai pola paparan media yang berbeda atau keterikatan dalam berbagai aktivitas lain, yang menghasilkan; 6 gratifikasi kebutuhan maupun; 7 konsekuensi- konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya. 3 Khalayak aktif memilih media karena masing-masing pengguna berbeda tingkat pemanfaatan medianya. Perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi selectivity; dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu stubborn Blumler, 1979: 265. 4 Pada dasarnya terdapat lima asumsi dari teori uses and gratification yang dikemukakan oleh Katz, Blumler, dan Gurevitch, yaitu 5 : 1. Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan. 3 Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana, 2011, Cet. Ke-5, h. 355-356. 4 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 65. 5 Stanley Baran dan Dennis Davis, Mass Communication Theory: Foundations, ferment, and Future. Cengage Learning, 2011 , h. 253-254. 2. Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media tertentu terdapat pada anggota khalayak. 3. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan. 4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat, dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut. 5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak. Model uses and gratification memandang individu sebagai makhluk supra-rasional dan sangat selektif, jadi model ini bertolak belakang dengan model atau teori jarum Hipodermik atau Magic Bullets Theory yang memandang media massa, lewat pesan-pesannya, adalah sangat powerful. Inti teori Uses and Gratifications adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. 6 Dalam perkembangannya model teori uses and gratification yang dikemukan oleh Katz, Blumler, Gurevitch mengalami pengayaan oleh beberapa ilmuan komunikasi lainnya seperti model Levy dan Windahl. Model ini menekankan pada khalayak aktif dalam melakukan aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kebutuhan mereka melalui penggunaan media massa. 7 6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, Cet. Ke- 3, h. 206. 7 Aprilia Prita Widyarini, Kesenjangan Kepuasan dalam Menonton Acara Televisi dalam Menonton Acara TelevisiStudi tentang Kesenjangan Kepuasan dalam Menonton Acara Silet di RCTI dan Insert Investigasi di Trans TV di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS, Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009, h. 28. Model Palgmreen dan Rayburn, dkk. Merupakan model terakhir dari perkembangan model ini, yang sebelumnya ada model transaksional yang diperkenalkan oleh McLeod dan Becker 1974. Palmgreen menggunakan asumsi dasar bahwa orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh model Palmgreen ini lebih tidak berhenti di situ, dengan menayakan apakah motif-motif khalayak itu telah dapat dipenuhi oleh media. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS Gratification Sought dan GO Gratification Obtained. Penggunaan konsep-konsep baru ini memunculkan teori yang merupakan varian dari teori uses and gratification, yaitu teori expectacy values nilai pengharapan. 8 Menurut teori pengharapan, gratification sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu radio, tv atau koran. Dengan kata lain GS ini merupakan motif seseorang untuk mengonsumsi media. Sedangkan gratification obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengonsumsi suatu jenis media tertentu Palmgreen, 1985: 27. 9 Kelebihan dan kekurangan dari teori Uses and Gratifications sebagai berikut 10 : 8 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, Cet. Ke- 3, h. 208 9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, Cet. Ke- 3, h. 209. 10 Stanley J. Baran dan Denis K. Davis, Teori Dasar Komunikasi Pergolakan, dan Masa Depan Media Massa, Jakarta: Salemba Humanika, 2010, h. 302. 1. Kelebihan: a Memusatkan perhatian pada individu dalam proses komunikasi massa. b Menghargai kepandaian dan kemampuan konsumen media. c Menyediakan pemahaman analisis terhadap bagaimana orang memiliki pengalaman dengan konten media. d Membedakan pengguna aktif dan pengguna pasif. e Mempelajari penggunaan media sebagai bagian dari interaksi sosial sehari-hari. f Memberikan pemahaman berguna dalam penggunaan media baru. 2. Kelemahan a Tidak dapat dengan mudah menunjukkan keberadaan atau ketiadaan efek. b Banyak konsep kuncinya yang dikritik karena dinilai tidak dapat diukur. c Terlalu berorientasi kepada level mikro.

B. Motif

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV TERHADAP PENGGUNAAN JARGON DALAM KOMUNIKASI MAHASISWA Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2004 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

0 3 2

respon mahasiswa fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syahid jakarta terhadap rubrik tajuk rencana republika

0 3 83

Respons mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Angkatan 2006 terhadap program Jika Aku Menjadi di Trans TV

0 5 115

Respons mahasiswa komunikasi dan penyiaran Islam angkatan 2009 fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap film sang pencerah

1 16 79

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program Indonesia mencari bakat di Trans TV

1 9 101

Efektivitas Komunikasi Interpersonal Melalui Media Facebook Terhadap Kepuasan Interaksi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia

4 24 232

KEPUASAN KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM PROSESPEMBIMBINGAN SKRIPSI DI FAKULTAS ILMU SOSIAL KEPUASAN KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM PROSES PEMBIMBINGAN SKRIPSI DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

0 2 17

PROGRAM BERITA ISLAMI TRANS TV DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN SEJARAH PERADABAN ISLAM BAGI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

5 42 124

Analisis Penulisan Abstrak Tesis Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikas.

0 0 2

MOTIF KOMUNIKASI PELAKU SELFIE MAHASISWA PRODI ILMU KOMUNIKASI ANGKATAN 2012 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 0 120