4 5
Tabel 5. Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 0,20 - 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1,000 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
4. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besarnya pengaruh variabel bebas: motif X dengan variabel terikatnya
kepuasan Y. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada model summary dan tertulis R Square. Nilai R Square dinyatakan baik
jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar anara 0-1. Pada
umumnya, sampel dengan data deret waktu time series memiliki R Square maupun Adjust R Square dikatakkan cukup tinggi dengan nilai
di atas 0,5.
20
20
Singgih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik secara Profesional, Jakarta: PT. Elex Multi Komputindo, 1999, h.50.
6 7
5. Uji F-Test
Uji F-Test dikenal juga dengan pengujian serentak yaitu, uji untuk melihat apakah secara simultan bersama-sama koefisien regresi
variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel terikatnya.
21
Dengan kata lain untuk menguji apakah model regresi yang dibuat baik signifikan atau tidak baik non signifikan. Nilai
taraf signifikasi sebesar a = 0,01 sampai 0,05. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan
F tabel, jika F hitung dari F tabel, Ho di tolak Ha diterima. Untuk melakukan uji hipotesis, maka ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan, seperti di bawah ini: Ho:
= 0 Variabel motif tidak berpengaruh signifikan dengan kepuasan penonton program Khazanah
Trans 7. Ha:
0 Variabel motif berpengaruh signifikan dengan kepuasan penonton program Khazanah Trans 7.
Jika sig F 0,01 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun jika sig F 0,01
maka terdapat signifikasi antara variabel bebas dengan variabel terikatnya.
21
HM. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004, h. 225.
8 9
6. Uji t-tes Parsial
Uji T test untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Nilai taraf
signifikasinya sebesar 1 sampai dengan 10. Secara manual rumus uji t-test sebagi berikut
22
:
t =
Keterangan: t
: t hitung : rata-rata sampel
: rata-rata spesifik atau rata-rata tertentu yang menjadi perbandingan
: standart deviasi sampel : jumlah sampel
22
I Gusti Ngurah Agung, Statistik: Analisis Hubungan Kausal Berdasarkan Data Kategorik, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2002, Cet. Ke-2, h. 321.
: :
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi 1. Sejarah singkat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 66 Tahun 1962 tanggal 5 Nopember 1962 Fakultas Ushuluddin IAIN Cabang Jakarta
dinyatakan resmi dibuka dengan hanya memiliki satu jurusan, yaitu Jurusan Dakwah.
1
Jurusan Dakwah pada Fakultas Ushuluddin ini merupakan cikal bakal dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Jurusan ini mengeluarkan alumninya pertama kali pada tahun 1968. Pada 1990, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta meresmikan
berdirinya Fakultas Dakwah. Fakultas ini mulai menerima mahasiswa pada tahun akademik 19901991. Pada saat pertama kali dibuka
Fakultas Dakwah memiliki satu jurusan, yaitu Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama PPA. Pada tahun 1992-1993 Fakultas
Dakwah membuka Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat BPM. Pada tahun akademik 19941995 Jurusan BPM berubah
naman menjadi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Agama BPA. Pada tahun akademik 1996-1997 kembalu terjadi pergantian nama,
yaitu: Jurusan PPA berubah menjadi Jurusan Komunikasi dan
;
Pedoman Akademik Program Srata 1 Unviersitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jakarta: UIN Press, 2011-2012, h. 174