Sejarah dan Perkembanganya. GAMBARAN UMUM TENTANG AJB BUMIPUTERA 1912

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG AJB BUMIPUTERA 1912

CABANG SYARI’AH

A. Sejarah dan Perkembanganya.

35 Untuk megangkat kesejahteraan para anggota Persatoean Goeroe-goeroe Hindia Belanda PGHB, diprakarsai 3 guru anggota PHGB, yaitu Ngabei Dwijosewojo, Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjodo, yang mendirikan perkumpulan Asuransi Jiwa dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatscappij Persatoean Goeroe-goeroe Hindia Belanda yang disingkat OLMij PGHB. Pada 12 Februari 1912 di Magelang, dengan Akte Notaris De Hondt. Namanya kemudian berubah menjadi OLMij Boemi Poetera yang dalam perkembangnya kemudian berganti menjadi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Filosofi berdirinya AJB Bumiputera 1912 adalah mengangkat harkat dan martabat bangsa pribumi untuk menanggulangi risiko kerugian finansial yang dihadapi anggotanya. Unit Bisnis Syari’ah Bumiputera secara resmi dibentuk sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep.-268KM.62002 35 Sumber Campany Profil AJB Bumiputera 1912 tanggal 7 November 2002 dalam bentuk Cabang Usaha Asuransi Jiwa Syari’ah dan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 21DSN-MUIX2001, tanggal 17 Oktober 2001. dalam rangka menjaga kemurnian pelaksanaan prinsip-prisip Syari’ah, maka berdasarkan keputusan Direksi No. SK 14DIR2001, tanggal 11 November 2002 dibentuk Divisi Syari’ah AJB Bumiputera dan Kantor Cabang Syari’ah Jakarta. Pada awal pembentukanya, DivisiCabang Asuransi Syari’ah memiliki sarana dan prasarana, SDM, perkantoran dan sistem yang sangat terbatas, namun demikian, Divisi Asuransi Syari’ah tetap beroperasi, ditandai dengan limpahkanya pengelolaan Asuransi kumpulan perjalanan haji dari Departemen Agama RI Januari 2003, dan selanjutnya, diluncurkan asuransi perorangan Syari’ah Mitra Mabrur dan Mitra Iqra’ pada pertengahan April 2003, dan mitra Sakinah pada awal tahun 2004. Seiring dengan perkembangan bisnis asuransi syariah diwilayah Jakarta maka pada awal tahun 2007 dibentuklah 7 tujuh wilayah dan 49 empat puluh sembilan kota cabang syariah yang tersebar diseluruh di 7 tujuh kota besar di Indonesia untuk meberikan pelayanan masyarkat yang menghendaki asuransi dengan basis syariah.

B. Latar Belakang Bediri Divisi Syari’ah.

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Dalam Kepailitan Perusahaan Asuransi

2 53 152

ASPEK YURIDIS PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP BARANG DAN ATAU JASA ( DITINJAU DARI UU NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN )

1 5 90

Perlindungan konsumen perspektif hukum islam : analisa terhadap uu no.8 th.1999

3 6 104

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG POLIS BANCASSURANCE DITINJAU DARI UNDANG–UNDANGNOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (STUDI DI PT. AIA FINANCIAL)

2 20 129

Kontrak Baku Pada Polis Asuransi Syariah Dalam Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen (Studi Pada Polis Asuransi Umum)

5 42 105

SISTEM PENGAMBILAN KEUNTUNGAN DI WARNET DITINJAU DARI UU NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN Sistem Pengambilan Keuntungan Di Warnet Ditinjau Dari UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam ( Studi Kasus Warung Internet Bee-N

0 1 17

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN (PEMEGANG POLIS) ASURANSI JIWA MITRA PERMATA BUMIPUTERA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PADANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 1 6

BUDAYA ORGANISASI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA (STUDY KASUS AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH CABANG SURABAYA).

0 2 94

Asuransi Syariah: Studi Kasus pada Syariah: Studi Kasus pada AJB Bumiputera 1912 AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Kudus

0 0 19