Tujuan dan Kegunaan Penelitian. Kerangka Teori dan Konsepsi

baku yang dikeluarkan oleh perusahan asuransi syariah serta akibat hukumnya di tinjau dari Undang-Undang No 8 Tahun 1999. tentang Perlindungan Konsumen. 2. Perumusan Masalah. Agar pembatasan dalam penelitian skripsi ini lebih terarah, maka penulis akan merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimanakah hubungan antara akad asuransi syariah dan ketentuan pasal 18 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen dalam perjanjian asuransi syariah? b. Apakah pembuatan polis asuransi syariah telah sesuai dengan ketentuan mengenai klausula baku dalam pasal 18 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.

Tujuan penulisan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap pemegang polis asuransi syariah selaku konsumen dalam perusahaan asuransi syariah. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui apakah para pemegang polis asuransi syariah selaku konsumen sudah dilindungi hak-haknya dalam ketentuan polis asuransi syariah maupun dalam praktek pelaksanaan perjanjian asuransi syariah. 2. Mengetahui usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan pemerintah Indonesia dan Dewan Syariah Nasional pada usaha perasuransian di Indonesia agar konsumen tidak dirugikan. Sedangkan kegunaan penelitiaan ini adalah secara teoritis, diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan secara umum dan perjanjian asuransi syariah secara khusus. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapakan dapat menjadi masukan bagi perusahaan asuransi syariah dalam membuat polis asuransi syariah.

D. Kerangka Teori dan Konsepsi

Dengan lahirnya Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, masyarakat sudah semakin memahami akan hak-hak dan kewajibannya sebab tujuannya jelas yaitu untuk dapat mengangkat harkat dan martabat konsumen melalui berbagai upaya dengan berusaha meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun, mahluk hidup lainnya. Konsumen menurut Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah : “Setiap pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi keputusan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluq hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan” Menurut Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan persaingan Usaha Tidak Sehat, Konsumen adalah : “Setiap pemakai dan atau pengguna barang dan tau jasa, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan orang lain”. Secara umum, hak-hak yang menjadi tujuan dibuatnya Undang-Undang Perlindungan Konsumen dapat disimpulkan sebagi berikut: 1. Hak atas keselamatan. 2. Hak atas kejujuran. 3. Hak atas perjanjian yang adil. 4. Hak untuk mengetahui. 5. Hak untuk memilih. 6. Hak atas privasi. 7. Hak untuk membenarkan kesalahan. 8. Hak untuk bekerja secara aman. 9. Hak untuk didengan pendapatnya. 10. Hak untuk dapat berfikir untuk menentukan sesuatu. Menurut ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Perlindungan Konsumen memiliki hak sebagia berikut : 1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa. 2. Hak untuk memilih barang danjasa serta mendapatkan baran danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. 3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi jaminan barang danatau jasa. 4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan. 5. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau jasa yang digunakan. 6. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketapelindungan konsumen secara patut. 7. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen 8. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. 9. Hak untuk mendapatkan dispensasi, ganti rugi, danatau penggantian, jika barang danatau jasa jika barang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. 10. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang lain. Islam sangat menuntut kepada setiap umatnya agar diantara mereka selalu saling menghormatimenghargai satu sama lain karena manusia derajatnya sama dimata Allah SWT. Begitu juga dalam bisnis dimana para pengusaha harus mengimplementasikan rasa hormat kepada partnernya agar timbul rasa saling percaya diantara mereka terjadi suatu kontrak kerjasama. Berdasarkan hal-hal diatas perlu adanya perlindungan terhadap konsumen jasa asuransi khususnya terhadap pemegang polis asuransi syariah.

E. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Dalam Kepailitan Perusahaan Asuransi

2 53 152

ASPEK YURIDIS PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP BARANG DAN ATAU JASA ( DITINJAU DARI UU NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN )

1 5 90

Perlindungan konsumen perspektif hukum islam : analisa terhadap uu no.8 th.1999

3 6 104

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG POLIS BANCASSURANCE DITINJAU DARI UNDANG–UNDANGNOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (STUDI DI PT. AIA FINANCIAL)

2 20 129

Kontrak Baku Pada Polis Asuransi Syariah Dalam Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen (Studi Pada Polis Asuransi Umum)

5 42 105

SISTEM PENGAMBILAN KEUNTUNGAN DI WARNET DITINJAU DARI UU NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN Sistem Pengambilan Keuntungan Di Warnet Ditinjau Dari UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam ( Studi Kasus Warung Internet Bee-N

0 1 17

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN (PEMEGANG POLIS) ASURANSI JIWA MITRA PERMATA BUMIPUTERA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG PADANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 1 6

BUDAYA ORGANISASI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA (STUDY KASUS AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH CABANG SURABAYA).

0 2 94

Asuransi Syariah: Studi Kasus pada Syariah: Studi Kasus pada AJB Bumiputera 1912 AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Kudus

0 0 19