Rancangan Percobaan dan Analisa Data Kondisi Ruangan Penyimpanan

3.5 Rancangan Percobaan dan Analisa Data

Hasil fermentasi jagung pipilan dianalisis ragam menggunakan uji T-test, sedangkan rancangan yang dipergunakan dalam hasil penyimpanan pasca proses pengeringan dan fermentasi dengan penambahan asam propionat dan molases adalah Rancangan Acak Lengkap RAL berpola faktorial 3x3 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu 3 perlakuan pengeringan, fermentasi dengan penambahan asam propionat dan molases dan faktor kedua yaitu 3 waktu penyimpanan 0, 3 dan 6 minggu. Bentuk umum model linear Rancangan Acak Lengkap RAL berpola faktorial adalah: Y ij = µ + A i + B j + AB ij + ε ijk Keterangan: Y ij = nilai pengamatan yang memperoleh faktor A ke–i, faktor B kej, ulangan ke–k µ = nilai tengah populasi A i = pengaruh pengolahan faktor A ke–i Bj = pengaruh penyimpanan faktor B ke–j ABi = pengaruh interaksi antara faktor A ke–i dan faktor B ke–j ε ijk = galat Data dianalisis ragam dengan program SAS versi 6.12 dan bila berbeda nyata dilakukan uji lanjut yaitu uji Duncan Steel and Torrie 1995. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Ruangan Penyimpanan

Pada daerah tropis seperti Indonesia, kerusakan bahan yang disimpan akibat suhu yang tinggi Syarief dan Halid 1999. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikrooganisme adalah suhu, kelembaban relatif, kadar air bahan dan spesies serangga. Suhu mempengaruhi gerakan molekul dan kecepatan reaksi di dalam kegiatan penyimpanan. Suhu yang tinggi akan mempercepat reaksi kimia seperti kegiatan respirasi dan reaksi enzimatik yang mengakibatkan terjadi kerusakan dalam jagung yang memudahkan kapang untuk masuk dan tumbuh. Suhu yang rendah akan menekan perkembangbiakan dan aktivitas kapang sehingga pertumbuhannya menurun. Waktu pengamatan suhu dan kelembaban relatif selama penelitian adalah pagi, siang dan sore pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Kisaran suhu dan kelembaban relatif ruangan penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Kisaran suhu dan kelembaban relatif ruangan penyimpanan Minggu ke PPJP FJPA dan FJPM Suhu o C Kelembaban Suhu o C Kelembaban 1 27.24±0.37 87.90±4.73 26.62±0.48 87.52±3.68 2 27.33±0.34 82.95±4.83 27.29±0.48 86.10±4.79 3 26.81±0.48 86.00±4.79 27.10±0.39 86.14±3.81 4 26.43±0.39 87.14±3.81 26.93±0.33 87.52±3.71 5 27.33±0.00 86.48±3.37 26.79±0.48 86.76+3.97 6 27.10±0.00 86.14±4.88 27.14±0.26 85.76±2.58 Rataan 27.04±0.34 86.10±4.40 27.01±0.36 86.63±3.68 Keterangan: PPJP proses pengeringan jagung pipilan sampai kadar air maks 14, FJPA fermentasi jagung pipilan dengan penambahan asam propionat 1.5 dan FJPM fermentasi jagung pipilan dengan penambahan molases 3 Kisaran hasil pengukuran suhu dan kelembaban ruangan penyimpanan selama penelitian berlangsung berkisar antara 26.43–27.33 o C dan 82.95–87.90 Tabel 9. Ditinjau dari suhu dan kelembaban sewaktu penyimpanan, pertumbuhan kapang serta produksi toksin yang tinggi sangat dimungkinkan pada penelitian ini. Imdad dan Nawangsih 1999 menyatakan bahwa pertumbuhan kapang terjadi pada suhu 26–35 o C dan kelembaban relative 70–90.

4.2 Kualitas Fermentasi Jagung Pipilan