untuk digunakan dalam penelitian media massa karena metode ini merupakan cara paling efisien untuk menginvestigasi konten media.
10
F. Sumber Data
a. Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Data primer dalam penelitian ini berupa kumpulan berita
mengenai eksekusi mati Mary Jane yang didapat dari portal berita Tempo.co selama bulan Maret hingga Mei 2015 sebanyak 111 judul pemberitaan dan 649
paragraf. b.
Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi
yang bukan pengolahnya. Data sekunder ini diperoleh buku-buku, jurnal, dan situs-situs internet yang berkaitan dengan isu pemberitaan yang menjadi objek
penelitian.
G. Tahapan Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan objek, tujuan dan masalah yang akan diteliti, penelitian ini mempunyai teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Dokumentasi
Peneliti akan melakukan dokumentasi dalam mendapatkan data untuk penelitian ini. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan
10
WimmerDominick, Mass Media Research, Thomson, Wadsworth,2006, h. 237
data dari sumber noninsani yang terdiri dari berita terkait kasus eksekusi mati Mary Jane Viesta Feloso di media online www.tempo.co.id. Peneliti
akan menganalisis dokumen tersebut secara sistematik bentuk-bentuk komunikasi yang dituangkan dalam bentuk dokumen secara objektif.
b. Studi Kepustakaan
Peneliti melakukan studi kepustakaan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan jurnalistik, analisis isi, komunikasi, dan media massa
serta hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang juga menggunakan analisis isi.
c. Pengolahan Data
Pada tahapan pengolahan data, peneliti menampilkan isu eksekusi mati Mary Jane berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari
kategori isu pemberitaan sosial, hukum, dan politik, serta kategori bentuk pemberitaan Favorable, Unfavorable, dan Netral melalui penilaian juri.
Data yang telah dinilai oleh juri akan diamati dan dianalisis, dihitung lalu diberikan nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan
termasuk mengetahui koefisien reliabelitas setiap juri, yaitu antara juri 1 dan 2, 1 dan 3, juri 2 dan 3.
11
Untuk mempermudah juri dalam menganalisis berita eksekusi mati Mary Jane dari portal berita Tempo.co maka peneliti membuat tabel
berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang di dalamnya mengandung muatan isu pemberitaan eksekusi mati Mary Jane Fiesta Veloso.
Pemberitaan isu eksekusi mati ini memuat tentang kehidupan sosial Mary
11
Dicky Rinaldy, Analisis Isi Tentang Sedekah Dalam Twitter Ustadz Yusuf Mansur, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h. 38
Jane sebagai terdakwa yang dijatuhi hukuman mati, serta upaya hukum yang dilakukan baik oleh badan hukum Indonesia maupun dari pihak Mary
Jane yang menginginkan keringanan hukuman, ada juga unsur politik yang dilakukan oleh petinggi negara terdakwa, yang melakukan perlobian kepada
presiden Indonesia demi mengharap adanya kebijakan untuk memberikan grasi kepada warga negaranya yang mendapatkan hukuman mati tersebut.
Juga melihat adanya bentuk dukungan dalam menegakan hukum eksekusi mati, serta serangkaian penolakan terhadapnya, termasuk juga sikap netral
terhadap hukuman yang dalam pelaksanaannya harus mengakhiri hidup orang yang mendapat hukuman.
2. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan menggunakan konsep analisis isi. Analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang dimaksud untuk menggambarkan secara
detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Desain analisis isi ini tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, atau menguji hubungan
di antara veriabel. Dengan menggunakan analisis isi ini, peneliti akan menggunakan lembar koding dalam menganalisis data, data yang berupa
pemberitaan mengenai eksekusi mati Mary jane di Tempo.co akan terlebih dahulu dikategorisasikan. Peneliti juga akan melakukan pemilihan coder yang
dinilai memiliki kredibilitas untuk membaca dan menilai isi berita sehingga dapat menguji reliabelitasnya. Setelah reliabelitas memenuhi syarat, maka
peneliti mengkode semua isi berita ke dalam lembar coding untuk kemudian dilakukan penghitungan dengan menggunakan formula yang tersedia.
12
12
Burhan Bungin, Metode penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2009, h. 56
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, akan membantu peneliti untuk mengetahui kategori apa yang paling dominan dalam isu pemberitaan tersebut.
Dalam analisis isi, alat ukur yang digunakan adalah lembar coding. Peneliti harus memastikan bahwa lembar coding yang akan dipakai adalah alat
ukur yang terpercaya. Tentu saja, sebagai alat ukur, lembar coding ini tidak dapat sempurna seperti penggaris. Selalu ada perbedaan antara satu orang
dengan orang lain ketika menilai suatu isu di media. Analisis isi memberikan panduan toleransi berapa besar perbedaan yang dapat diterima.
13
Reliabelitas sangat penting dalam analisis isi. Seperti dikatakan oleh Kaplan dan Goldsen sebagai berikut: “Pentingnya reliabelitas terletak pada
jaminan yang diberikannya bahwa data yang diperoleh independen dari peristiwa, instrument atau orang yang mengukurnya. Data yang reliabel
menurut definisi adalah data yang tetap konstan dalam seluruh variasi pengukuran.” Reliabelitas menilai sejauh mana alat ukur dan data yang
dihasilkannya menggambarkan variasi yang ada dalam gejala yang sebenarnya. Alat ukur yang reliabel seharusnya melahirkan hasil yang sama
dari serangkaian gejala yang sama, tanpa tergantung kepada keadaan.
14
Reliabelitas berbeda dengan validitas. Reliabelitas melihat pada apakah alat ukur dapat dipercaya menghasilkan temuan yang sama, ketika dilakukan
oleh orang yang berbeda. Sementara validitas berbicara mengenai apakah alata ukur benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Reliabelitas mempunyai
keterkaitan dengan validitas. Suatu alat ukur dapat valid, tetapi bisa jadi tidak
13
Burhan Bungin, Metode penelitian Kuantitatif, h. 281
14
Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction To Its Methodology, SAGE Publication, 2012, h. 212
reliabel. Keandalan tidak menjamin validitas dari suatu alat ukur. Reliabelitas merupakan syarat kondisi yang diperlukan bagi validitas. Reliabelitas
menetapkan batas-batas validitas dari suatu alat ukur. Suatu alat ukur bisa jadi tidak valid, tetapi tidak boleh tidak reliabel. Karena alat ukur yang tidak
reliabel merupakan indikasi bahwa alat ukur tersebut juga tidak valid.
15
Peneliti menggunakan rumus Hostly yang menjadi salah satu acuan dalam analisis isi secara kuantitatif untuk mencari koefisien reliabelitas kategori antar
juri dan untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri yaitu sebagai berikut:
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1+N2 = Jumlah Item yang dibuat oleh tim juri M
= Kesepakatan antar juri N
= Jumlah yang diteliti Komposit Reliabelitas
N = Jumlah juri
15
Burhan Bungin, h.282
Koefisien Reliabelitas
=
2� �1+�2
�� ����� ���� 1 +
� − 1� ����� ����
X = Rata-rata koefisien reliabelitas antar juri
16
Setelah itu untuk menghitung frekuensi masing-masing kategori menggunakan rumus sebagai berikut:
P = Persentase F = Frekuensi
N = Jumlah Populasi Waktu dan Tempat Penelitian
Peneliti melakukan penelitian tentang pemberitaan eksekusi mati Mary Jane pada Tempo.co dan waktu penelitian dimulai dari bulan Maret-Mei 2015.
Peneliti mengambil pada kurun waktu ini karena pemberitaan mengenai eksekusi mati Mary Jane mulai diberitakan pada awal bulan Maret hingga
bulan Mei 2015. Teknis Penulisan
Untuk keperluan skripsi, penulis mengacu pada buku Pedoman Penulisan karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Jakarta, Ceqda, 2007.
16
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset komunikasi, Jakarta: Perdana Media Group, 2010, h. 235
� = �
� × 100
H. Analisis Isi