H. Analisis Isi
1. Definisi Analisis Isi
Analisis isi adalah penelitian yang bersifat pembahasan secara mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisi isi
atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh
gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik dan relevan, secara sosiologis, uraian, dan analisisnya dapat menggunakan tata
cara pengukuran kualitatif dan kuantitatif ataupun kedua-duanya.
17
Barelson dalam Soejono Adburahman mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan
kuantitatif tentang manifestasi komunikasi. Weber menyatakan bahwa kajian ini adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk
menarik kesimpulan yang shahih dari sebuah buku atau dokumen. Holsti memberikan definisi yang agak lain dan menyatakan bahwa kajian isi adalah
teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.
18
Menurut Budd 1967, analisis isi adalah sebuah teknik sistematis untuk menganalisis pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan
menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.
19
17
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Pusat Penelitian Universitas Terbuka, 2001, h. 32.
18
Soejono Abdurrahman, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta Ringka Cipta, 2005, h. 13-14.
19
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset komunikasi, Jakarta: Perdana Media Group, 2010, h. 232
Berelson 1952 mendefinisikan analisis isi sebagai suatu teknik penelitian yang objektif, sistematik, dan menggambarkan secara kuantitatif isi-isi pernyataan
suatu komunikasi. Sedangkan definisi Kerlinger 1986 analisis isi yaitu analisis komunikasi secara sistematis, objektif, dan secara kuantitatif untuk mengukur
variable.
20
Penggunaan analisis isi dilakukan jika ingin memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat juga
digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-undang, musik, iklan
dan sebagainya.
21
Dalam hal teknik penyajian data, analisis isi terbagi menjadi dua, yaitu analisis isi kuantitatif dan analisis isi kualitatif. Analisis isi kuantitatif secara umum dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi. Analisis isi kuantitatif ini ditujukan untuk
mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak manifest, dan dilakukan secara objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi.
22
Prinsip analisis isi berdasarkan definisi di atas: a.
Prinsisp Sistematik Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis.
Peneliti tidak dibenarkan menganalisis hanya pada isi yang sesuai dengan
20
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Yogyakarta: ANDI, 2004, hl. 164 dan 171.
21
Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, h. 68
22
Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, h. 15.
perhatian dan minatnya, tetapi harus pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk diriset.
b. Prinsip Objektif
Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya. Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur
yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya beda. c.
Prinsip Kuantitatif Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan
berbagai jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode deduktif.
d. Prinsip Isi yang Nyata
Hal yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat tampak bukan makna yang dirasakan peneliti. Perkara hasil akhir dari analisis
nanti menunjukkan adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja. Namun, semuanya bermula dari analisis terhadap isi yang tampak.
23
2. Tahapan dan Kegunaan Analisis Isi
a. Tahapan Analisis Isi
Menurut Eriyanto, ada beberapa tahapan dalam analisi isi, yaitu:
24
i. Merumuskan tujuan analisis
ii. Konseptualisasi dan operasionalisasi
iii. Lembar koding coding sheet
iv. Populasi dan sampel
23
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset komunikasi, h. 233
24
Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu sosial Lainnya, h. 32.
v. Pelatihan koder dan pengujian validitas reliabelitas
vi. Proses koding
vii. Penghitungan reliabelitas final
viii. Input data dan analisis
b. Kegunaan Analisis Isi
Kegunaan analisis isi terdapat tiga aspek. Pertama, analisis isi ditempatkan sebagai metode utama. Kedua, analisis isi dipakai sebagai
salah satu metode saja dalam penelitian. Ketiga, analisis isi dipakai sebagai bahan pembanding untuk menguji kesahihan dari kesimpulan
yang telah didapat dari metode lain.
25
I. Populasi Penelitian
Dalam metode penelitian, kata populasi sangat popular. Digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian.
Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa menusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya,
sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
26
Dalam penelitian ini, penulis mengambil seluruh populasi sebagai sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan berita yang
terkait mengenai kasus eksekusi mati Mary Jane Fiesta Veloso yang diberitakan oleh porta berita Tempo.co sejak bulan Maret hingga Mei 2015 dengan jumlah
berita 111 judul pemberitaan.
25
EriyantoAnalisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu- Ilmu sosial Lainnya, h. 32.
26
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h.99
J. Uji Reliabelitas