Analisis Isi Berdasarkan Kategori Isu Pemberitaan

eksekusi mati ini. Tempo.co menunjukkan bahwa hukum merupakan hal yang perlu mendapat perhatian lebih dari masyarakat. Terlebih kasus ini adalah kasus yang sangat berkaitan dengan penegakkan hukum. Masyarakat yang membaca pemberitaan Tempo.co dapat mengetahui sejauh mana hukum narkotika ditegakkan di Indonesia. Selain itu, hukum merupakan nilai yang paling netral untuk membahas suatu kasus. Sehingga tidak memunculkan kecenderungan jika Tempo.co lebih banyak memuat berita terkait kasus ini dengan lebih banyak memunculkan isu hukum. Untuk kategori sosial dan politik, Tempo.co tidak begitu banyak memasukan kategori ini ke dalam pemberitaannya. Sebab kategori sosial dan politik dinilai Tempo.co tidak memiliki landasan yang jelas seperti hukum yang memiliki pedoman tertulis berupa undang- undang. Dengan lebih banyak memberitakan isu hukum, Tempo.co juga menggambarkan bahwa Indonesia merupakan negara hukum dan patuh akan hukum.

1. Analisis Isi Berdasarkan Kategori Isu Pemberitaan

Tabel 11 Jumlah Frekuensi Paragraf Pemberitaan Eksekusi Mati Mary Jane Berdasarkan Kategori Hukum No Sub Kategori Frekuensi Persentase 1 Penegakkan hukum narkotika oleh pemerintah Indonesia. 114 29,15 2 Upaya hukum yang dilakukan pihak Mary Jane. 138 35,30 3 Keputusan hukum yang diberikan kepada Mary Jane. 139 35,55 Jumlah 391 100 Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dari 391 paragraf dengan kategori hukum, keputusan hukum yang diberikan kepada Mary Jane menjadi sub kategori yang paling banyak dalam kategori ini, yaitu sebanyak 139 35,55. Kemudian sub kategori upaya hukum yang dilakukan pihak Mary Jane terdapat 138 paragraf 35,30, sedangkan sub kategori isu yang menempati tingkat terendah adalah penegakkan hukum narkotika oleh pemerintah Indonesia dengan 114 paragraf 29,15. Dengan menonjolkan lebih banyak paragraf yang termasuk ke dalam sub kategori keputusan hukum yang diberikan kepada Mary Jane, Tempo.co hendak menggambarkan bentuk ketegasan dan keseimbangan hukum yang dilakukan oleh lembaga hukum Indonesia. Hal ini karena kasus Mary Jane ini tidak hanya menjadi perhatian Indonesia saja, melainkan menjadi perhatian dunia internasional. Seperti dalam portal berita VOA, pada tanggal 30 April 2015, memuat pemberitaan dengan judul “Indonesia Appears to Prepare for Drug Convict Execution”. Dalam pemberitaan ini, VOA mengatakan bahwa keputusan Indonesia menjatuhi Mary Jane dengan hukuman mati tidak berubah. Dalam judul berita yang sama, VOA juga mengatakan bahwa Indonesia mengalami situasi darurat narkotika, sehingga menerapkan hukuman utama, berupa hukuman mati, untuk narapidana narkotika internasional. Pada kategori hukum ini, Tempo.co banyak memuat berita sekitar proses hukum yang dijalani oleh Mary Jane, hingga penetapannya untuk dieksekusi. Tempo.co menggambarkan begitu rumitnya proses hukum yang dijalani oleh Mary Jane. Dalam berita Tempo.co yang berjudul “Pengacara: Filipina Yakin Mary Jane Bebas Dari Hukuman Mati”, Rabu, 11 Maret 2015 pada pukul 07:16 WIB, pada paragraf pertama mengatakan: “Duta Besar Filipina optimistis pengajuan Peninjauan Kembali atau PK terpidana mati kasus narkotik dan obat terlarang, Mary Jane Fiesta Veloso, 30 tahun, akan diterima oleh Mahkamah Agung. Pengacara Mary Jane yang ditunjuk oleh Kedutaan Besar Filipina, Rudyantho, menyatakan telah bertemu dengan Duta Besar Filipina, Maria Lumen B. Isleta, di Jakarta pada Jumat pekan lalu.” Dari paragraf tersebut Tempo.co menunjukkan bahwa pihak Mary Jane tidak berhenti melakukan upaya hukum untuk membebaskannya dari jeratan hukuman mati. Kategori hukum ini adalah kategori yang paling dominan dari tiga kategori yang terdapat di isu pemberitaan eksekusi mati Mary Jane Fiesta Veloso ini. Peneliti menemukan penekanan isu yang dibentuk oleh Tempo.co dalam menyajikan pemberitaan berkategori hukum ini, yaitu adanya pengulangan paragraf yang sama pada judul berita yang berbeda. Ini merupakan bentuk penekanan terhadap sebuah pemberitaan yang ingin diberitahukan oleh Tempo.co kepada khalayak pembacanya agar menjadi perhatian di masyarakat. Adapun paragrafnya seperti pada berita dengan judul Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane Dikawal Ketat Brimob terdapat paragraf dengan kategori hukum yang berbunyi “Mary Jane ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta karena terbukti membawa narkoba jenis heroin seberat 2,6 kilogram senilai Rp 5,5 miliar saat turun dari pesawat terbang tujuan Kuala Lumput-Yogyakarta pada 2010.” Paragraf ini juga dimuat kembali oleh Tempo.co pada empat judul berita yang berbeda, yaitu pada berita dengan judul 10 terpidana Mati Sudah di Nusakambangan terdapat pada paragraf ke sembilan, Terpidana Mati Mary Jane Akan Dikunjungi Dua Anakny pada paragraf ke tujuh, Terpidana Mati Mary Jane Kembali Ajukan PK pada paragraf ke empat, dan pada berita dengan judul Sahabat Terpidana Mati Mary Jane Galang Dana pada paragraf ke enam. Dengan demikian tampak bahwa Tempo.co menganggap kalimat tersebut merupakan penekanan isu yang penting untuk diingat pembacanya dan memberikan penekanan yang lebih, dengan melakukan pengulangan pada beberapa judul berita setelahnya, bertujuan untuk menjadikan isu tersebut sebagai penilaian masyarakat. Dengan melakukan pengulangan, Tempo.co mampu membentuk opini pembacanya mengenai sebab Mary Jane dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Indonesia. Tabel 12 Jumlah Frekuensi Paragraf Pemberitaan Eksekusi Mati Mary Jane Berdasarkan Kategori Sosial No Sub Kategori Frekuensi Presentasi 1 Keadaan dan riwayat hidup Mary Jane. 93 57,76 2 Hubungan Mary Jane dengan keluarga 22 13,66 3 Hubungan Mary Jane dengan lingkungan LP 46 28,58 Jumlah 161 100 Tabel 12 di atas menunjukkan bahwa dari 161 paragraf yang termasuk kategori sosial ditemukan yang tertinggi adalah sub kategori keadaan dan riwayat hidup Mary Jane dengan jumlah 93 paragraf 55,76. Untuk sub kategori hubungan Mary Jane dengan lingkungan LP sebanyak 46 paragraf 28,58 dan yang paling sedikit adalah sub kategori hubungan Mary Jane dengan keluarga yaitu sebanyak 22 paragraf 13,66. Dengan demikian, sub kategori keadaan dan riwayat hidup Mary Jane adalah sub kategori yang tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Tempo.co ingin memberikan gambaran tentang Mary Jane, tersangka yang dijerat hukuman eksekusi mati, dari aspek sosialnya. Aspek sosial ini ditampilkan oleh Tempo.co dengan mendeskripsikan sosok Mary Jane dari sisi relasi dia dengan keluarga maupun orang lain di lingkungan LP. Hal ini diasumsikan agar pembacanya memiliki informasi dan mengetahui latar belakang Mary Jane yang kasusnya menjadi pro-kontra di masyarakat. Tempo.co cukup jelas dan mendetail dalam memberitakan keadaan dan riwayat hidup Mary Jane, terlihat dari pemberitaannya yang mengulas tentang kegemaran hingga keadaan hidup Mary Jane jauh sebelum menjadi tersangka kasus ini. Ini menunjukkan bahwa Tempo.co ingin memberikan gambaran yang jelas tentang tokoh utama pemberitaannya, sehingga pembacanya mengetahui siapa sebenarnya Mary Jane sebelum menjadi tersangka kasus penyelundupan heroin internasional ini. Untuk dua sub kategori yang lainnya, yaitu hubungan Mary Jane dengan lingkungan LP dan hubungan Mary Jane dengan keluarga tidak menjadi paragraf berita yang banyak dimuat oleh Tempo.co. Paragraf yang masuk ke dalam sub kategori hubungan Mary Jane dengan lingkungan LP hanya menjelaskan bahwa Mary Jane memiliki teman-teman dekat selama di lembaga permasyarakatan, dan hanya cukup menggambarkan bahwa perlakuan pihak Indonesia kepada terdakwa yang berasal dari luar negeri, sama dengan para warga binaan yang berasal dari Indonesia sendiri. Begitu juga dengan paragraf yang termasuk ke dalam sub kategori hubungan Mary Jane dengan keluarganya, melukiskan bahwa Tempo.co ingin menjelaskan bahwa Mary Jane juga diberi kesempatan untuk bertemu dengan keluarga disaat sedang menjalani hukuman di LP Wirogunan, Yogyakarta. Serta menggambarkan bagaimana bentuk usaha dari pihak kelurga Mary Jane untuk membebaskan Mary Jane dari hukuman mati. Tabel 13 Jumlah Frekuensi Paragraf Pemberitaan Eksekusi Mati Mary Jane Berdasarkan Kategori Politik No Sub Kategori Frekuensi Persentase 1 Perlobian oleh pihak Filipina kepada Indonesia. 55 56,70 2 Hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina. 13 13,40 3 Keputusan Presiden Indonesia terhadap hukuman untuk Mary Jane. 29 29,90 Jumlah 97 100 Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa perlobian oleh pihak Filipina kepada Indonesia menjadi sub kategori yang menempati urutan pertama dengan jumlah 55 paragraf 56,70, sedangkan keputusan Presiden Indonesia terhadap hukuman untuk Mary Jane sejumlah 29 paragraf 29,90 dan sub kategori hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina sejumlah 13 paragraf 13,40. Tempo.co pada pemberitaan yang masuk ke dalam kategori politik lebih banyak memuat tentang perlobian yang dilakukan pihak Filipina. Perlobian yang dilakukan pihak Filipina ini dilakukan oleh petinggi negaranya yaitu Presiden Aquino kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo, untuk mendapatkan kebijakan terhadap warga negaranya yang dikenakan hukuman mati. Upaya yang dilakukan oleh Presiden Filipina juga dimuat oleh Tempo.co, seperti keterangan bahwa Presiden Filipina itu mengirimkan surat kepada badan hukum Indonesia agar mempertimbangkan kembali kasus warga negaranya, dan menghubungi langsung Presiden Indonesia agar memberikan keringanan kepada Mary Jane yang mendapat hukuman eksekusi mati. Dari penjelasan kategori politik di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Tempo.co lebih menekankan pada pargraf yang menjelaskan tindakan perlobian Filipina kepada Indonesia melalui Presidennya. Ini tidak terlepas dari adanya kabar bahwa Mary Jane, warga Filipina yang terjerat kasus penyelundupan heroin, ternyata hanyalah korban perdagangan manusia yang dilakukan oleh sindikat narkotika internasional. Maka dari itu, Tempo.co menjelaskan upaya yang dilakukan petinggi Filipina untuk dapat membujuk Presiden Indonesia agar mengundur waktu eksekusi mati untuk warga negaranya atau bahkan memberikan garasi kepada tersangka yang disinyalir hanyalah menjadi korban.

2. Analisis Isi Pemberitaan Eksekusi Mati Mary Jane Berdasarkan