Adat istiadat Akulturasi Tionghoa-Batavia

48 pakaian yang serupa dengan pakaian putri Cina. Baju pengantin Putri Cina itu terdiri dari serangkaian Kembang Goyang dengan Burung Hong serta penutup wajah pengantin perempuan yang disebut Siangko Pat-Sian Khou, baju pengantin berpotongan Mancu yang mempunyai bukaan di kanan, yang disebut baju Toaki Toa-Ki, dan bawahan berupa rok lipit yang disebut Kun. Di bagian bahu dan dadanya pengantin perempuan memakai aksesori yang disebut Terate In-Kian. 91 Selain pada baju pengantin wanita, adaptasi budaya Cina juga dapat kita lihat pada pakaian sehari-hari yang sering dipakai oleh perempuan Betawi pada umumnya yaitu Kebaya Encim.Pada awalnya, Kebaya Encim merupakan kebaya asli Betawi yang diperuntukkan untuk golongan nyai-nyai.Namun karena harganya mahal, maka masyarakat Betawi yang ekonominya lemah tidak bisa membelinya.Melihat hal tersebut maka orang Cina yang ekonominya lebih baik kemudian mengadaptasi pakaian asli Betawi tersebut dengan harapan mereka bisa diterima dan menjadi bagian dari penduduk asli.Karena banyak orang Cina yang berbusana Kebaya tadi, orang-orang menyebutnya dengan Kebaya Encim atau Kebaya Nyonya. 92 Adapun pengaruh yang ditimbulkan dari akulturasi terhadap masyarakat Pribumi sangat beragam, mulai dari pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

5. Makanan

Betawi merupakan sebutan untuk suku asli kota Jakarta. Sejarah betawi yang begitu dinamis mempengaruhi warisan kulinernya.Makanan Khas Betawi 91 Saidi, Profil orang Betawi, Hal 50. 92 Supadjar, Nawang Sari.Hal 163. 49 dipengaruhi oleh budaya Cina, Eropa, dan Arab.Citarasa gurih dan sedap merupakan ciri khas makanan Betawi. Pengaruh kuat Cina terlihat jelas dalam bahan makanan, seperti bakso dan bakmi.Bak dalam bahasa Cina berarti babi, jadi bakmi adalah mie yang dicampur dengan daging babi, demikian pula bakso yang berarti bulatan daging babi. Karena daging babi haram bagi umat Islam,maka diganti dengan ayam atau daging sapi. Mie atau bihun juga berasal dari Cina yang juga menjadi hidangan istimewa khas betawi, seperti soto mie, taoge goreng, ketoprak, dan pecel bihun. Penggunaan tahu dalam masakan Betawi juga menunjukkan pengaruh Cina.

C. Aktifitas Ekonomi

Orang Cina sudah berdagang di Batavia jauh sebelum kemunculan VOC. Bahkan sudah ada yang cukup lama menetap di wilayah tersebut untuk menanam tebu dan menyuling arak yang terkenal di kalangan para pelaut.Ketika VOC mulai menjejakkan kakinya di wilayah ini, perusahaan tersebut VOC pun menjalin hubungan baik dengan Orang Cina. 93 Gubernur pertama Batavia Jan Pieterzoon Coen, mulai menyadari potensi orang Tionghoa dan pentingnya menjadikan mereka sebagai golongan mayoritas baru, hal ini serupa saat Vermeulen mengutip perny ataan Coen “tidak ada bangsa lain yang dapat melayani kita sebaik orang Tionghoa ”. 94 Di pusat kota Batavia,yang kemudian disebut sebagai Kota Pecinaan, dimulai Etnis Tionghoa mengalami situasi dan kondisi yang paling berat 93 Susan Blackburn. Jakarta : Sejarah 400 Tahun. Jakarta : Masup Jakarta, 2011.hal 33. 94 Johannes Vermeulen,Tionghoa di Batavia dan Huru-hara 1740, Terj. Jakarta: Komunitas Bambu, 2010. Hal 7.