Konversi Dalam Angka Masyarakat Tionghoa
61
menimbulkan kesan dikotak-kotakkan antara muslim Tionghoa dan muslim pribumi.
Berbicara soal kesan pengelompokan antara Tionghoa dan pribumi memang menimbulkan kesan ada kesenjangan hubungan antara keduanya.Tak
heran, disadari atau tidak, masyarakat masih memiliki penilaian tertentu atas etnis Tionghoa, bahwa mereka umumnya kaya, cenderung mengeksklusifkan diri, pelit,
etnosentris, dan apatis.Mengingat masih adanya masalah kebangsaan antar etnis, maka PITI memiliki misi menjadi mediator. PITI yang sudah merasa tak ada
masalah lagi dengan penduduk asli yang mayoritas muslim, memiliki tugas untuk mensosialisasikan Islam pada Tionghoa non muslim.
Sosialisasi penting dilakukan untuk membenahi kekeliruan persepsi yang telah tertanam kuat dalam benak kedua belah pihak.Seperti anggapan etnis
Tionghoa itu eksklusif, pedagang, orang kaya, padahal persepsi itu tidak sepenuhnya benar.Sementara itu, Tionghoa non muslim memiliki stigma bahwa
Islam atau pribumi itu kelas bawah, sehingga orang Tionghoa tidak perlu bergaul dengan pribumi. Belanda dengan politikdevide et impera-nya berperan kuat
menanamkan persepsi tersebut di benak masyarakat Batavia. Indoktrinasi itu memang sengaja dibuat Belanda untuk merusak kaum pribumi.
Kehadiran PITI diharapkan bisa membuat jalinan komunikasi dengan Tionghoa non muslim lebih mudah. Kesamaan karakter antara muslim Tionghoa
dan Tionghoa non muslim diharapkan dapat menciptakan komunikasi yang lebih bebas. Dengan demikian, kesalahan persepsi antara pribumi dan Tionghoa non
muslim dapat dibenahi. Membicarakan syiar Islam di kalangan etnis Tionghoa
62
tidak afdhol bila tak mengupas Yayasan Haji Karim Oei.Karim Oei adalah seorang tokoh Islam keturunan Tionghoa yang terkenal akrab dengan tokoh-tokoh
bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta. Selain dikenal sebagai muslim yang taat menjalankan syariat Islam, Ia juga pengusaha sukses yang ikut mendirikan
Bank Central Asia BCA.
120
Yayasan yang berdiri pada 1991 ini didirikan oleh tokoh pembauran H Junus Jahya untuk mengenang Karim Oei.Yayasan Haji Karim Oei Jakarta
terletak di sebuah ruko berlantai empat di Jalan Lautze 87-89 Pasar Baru, di mana lantai bawah ruko difungsikan sebagai masjid Masjid Lautze.
Berikut ini adalah data muslim Tionghoa yang penulis dapat dari Masjid Lautze Yayasan Haji Karim Oei DATA PENGISLAMAN MASJID
LAUTZEYAYASAN HAJI KARIM OEI
121
.
Tabel 4.1 Periode tahun 1997-2003 Tahun
Jumlah Mualaf 1997
104 1998
84 1999
50 2000
52 2001
47 2002
51
120
Wawancara pribadi dengan H. M. Ali Karim Oei, SH yang sekarang menjabat sebagai ketua dari Yayasan Haji Karim OEI, wawancara dilakukan penulis pada, 17 Maret 2015.
121
Data Pengislaman ini diambil dari Masjid Lautze Yayasan Haji Karim Oei.
63
2003 31
Tabel 4.2 Periode Tahun 2004-2009 Tahun
Jumlah Mualaf 2004
32 2005
58 2006
60 2007
55 2008
61 2009
50
Tabel 4.3 Periode Tahun 2010-2015 Tahun
Jumlah Mualaf 2010
55 2011
70 2012
43 2013
32 2014
15 2015
8