Pendahuluan, yang merupakan bab awal yang menguraikan latar

dalam interaksi social tersebut munculah perilaku. Perilaku yang diharapkan dapat berguna untuk membimbing atau mengarahkan masyarakat untuk menjadi lebih baik. Begitu pula yang dilakukan pembimbing agama Islam di Panti Sosial Bina Remaja PSBR Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. mereka memberikan bimbingan agama dalam meningkatkan akhlak remaja sesuai dengan materi atau pokok pembahasan yang diinginkan oleh remaja itu sendiri. Selain itu para pembimbing agama Islam juga memberikan contoh langsung kapada remaja melalui aplikasi ibadah yang mereka jalankan atau lakukan dalam kegiatan sehari-hari seperti wudhu, salat, mengaji dan membaca doa-doa setiap hari.

2. Pengertian Pembimbing Agama

Dalam kamus bahasa I ndonesia, “pembimbing” menurut bahasa berarti “pemimpin” atau “penuntun”. Kata tersebut diambil dari kata “bimbing” yang artinya “pimpin” atau “tuntun”, kemudian diberi awalan “pe” menjadi pembimbing yang artinya “yang menyebabkan sesuatu menjadi tahu”. Pemimpin, penuntun, merupakan sesuatu yang dipakai untuk membimbing. Kalimat tersebut menjadi arti “seseorang yang memberikan bimbingan atau tuntunan” arti tersebut di sesuaikan dengan profesi dan disiplin ilmu yang di miliki. 6 Kata “bimbingan” merupakan terjemahan dari kata “guidance” yang mempunyai arti menunjukan, membimbing, menuntun atau membantu. 7 6 W. J. S. Poerwardarminta, Kamus umum bahasa indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1984 Cet. Ke-7. h. 427 7 Hallen A., Bimbingan dan Konseling Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. Ke 1, h. 3. Prayitno mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. 8 Sementara itu, Winkel mendefinisikan bimbingan: a. Usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang dirinya sendiri. b. Cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya. c. Sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat, dan menyusun rencana dengan realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan tempat mereka hidup. d. Proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan 8 Hamdani , Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Bandung, CV Pustaka Setia, 2012, h. 79-80