3 Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International, dengan partnernya
di Indonesia Siddharta, dan Harsono. 4
Ernst and Young EY, dengan pertnernya di Indonesia Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja.
d. Opini audit
Opini audit yang dalam hal ini merupakan opini audit tahun sebelumnya merupakan opini yang diberikan oleh auditor independen terhadap laporan
keuangan pada periode sebelumnya. Variabel ini menggunakan variabel dummy, 1 jika opini audit tahun sebelumnya adalah opini going concern dan 0 jika opini
non going concern.
E. Metode Analisis Data
1. Analisis Satatistik Deskriptif
Data yang dikumpulkan dalam penelitian dan diolah, kemudian dianalisis dengan alat statistik deskriptif. Pengujian statistik deskriptif digunakan untuk
memberikan gambaran profil data sampel. Statistik deskriptif juga bermanfaat untuk medeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu untuk
memberikan gambaran umum dari tiap variabel penelitian. Peneliti menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari nilai rata-rata, nilai maksimum, dan niali
minimum.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengujian Data a.
Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji asumsi
klasik. Pada penelitian ini uji yang digunakan adalah regresi logistik yaitu uji yang mengabaikan uji normalitas dan dan heterokedasitas, maka uji yang digunakan
adalah uji multikolonieritas dan uji autokorelasi. 1
Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan korelasi variabel-variabel independen antar yang satu dengan yang lainnya. Apabila terjadi korelasi antara variabel-variabel tersebut,
berarti terjadi problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki problem multikolonieritas Ghozali, 2005:91.
Uji multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai korelasi antar variabel independen, jika nilai korelasi antar variabel independen lebih
besar dari 0.9 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam penelitian tersebut.
2 Uji autokerelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas
Universitas Sumatera Utara
dari satu observasi ke observasi lainnya. Run test digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi pada penelitian ini, bila hasil
output SPSS menunjukkan probabilitas signifikansi dibawah 0.05 disimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut. Run
test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak.
b. Menguji Model Fit
Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal initial -2LL function dengan nilai 2LL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model dihipotesiskan fit
dengan data Ghozali,2005. Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum or Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan log
likelihood menunjukkan model regresi semakin baik.
c. Menguji Kelayakan Model regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lameshow’s of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lameshow’s of Fit Test
lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat
diterima karena sesuai dengan data observasinya Ghozali,2005.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengujian Hipotesis Model analisis data yang digunakan adalah analisis mutivarian dengan
mengunakan regresi logistik logistic regression. Regresi logistik adalah bentuk khusus analisis regresi dengan variabel dependen bersifat kategori, kontinu atau
gabungan antara keduanya. Regresi logistik ini digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya.
Tehnik analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas pada variabel bebasnya Ghozali,2005. Gujarati 2003 menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan
heterocedasity, artinya variabel dependen tidak memerlukan homoscedasity untuk masing-masing variabel independennya.
Model regresi logistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
GC = a + b1 LI + b2 L + b3 ADTR + b4 OP + e
Keterangan : •
GC = Opini going concern variabel dummy, 1 jika opini going
concern, 0 jika non going concern •
LI = Likuiditas variabel dummy, 1 jika perusahaan likuid, 0 jika
perusahan tidak likuid •
L = Leverage variabel dummy, 1 jika perusahaan memiliki rasio
leverage yang tinggi, 0 jika perusahaan memiliki rasio leverage yang rendah
• ADRT
= Kualitas auditor yang diproksikan variabel dummy, 1 untuk auditor berskala besar, 0 untuk yang bukan
Universitas Sumatera Utara
• OP
= Opini audit yang diterima tahun sebelumnyakategori 1 jika opini audit going concern, 0 jika tidak
• b1,b2,b3 = Koefisien Regresi
• E
= Error
F. Jadwal Penelitian Tabel 3.3