HASIL UJI COBA ALAT UKUR

korelasinya rendah dan mendekati nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya rendah. Bila koefisien korelasi yang dimaksud ternyata berharga negatif, dapat dipastikan terdapat kecacatan serius pada aitem yang bersangkutan Azwar, 2012. Koefisien korelasi aitem total yang digunakan pada penelitian ini adalah r ix ≥ 0,30. 3. Reliabilitas Alat Ukur Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel, yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan error pengukuran kecil. Pengertian reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran Azwar, 2012. Teknik yang digunakan dalam mengukur reliabilitas alat ukur ini adalah teknik reliabilitas koefisien Alpha Cronbach dengan koefisien lebih besar dari 0,05. Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0 for Windows untuk menguji reliabilitas alat ukur. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin tinggi reliabilitas alat ukur tersebut. Sebaliknya, semakin koefisien reliabilitas mendekati angka 0, maka semakin rendah reliabilitas alat ukurnya.

F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR

Adapun uji coba alat ukur penelitian ini dilakukan terhadap 65 orang responden yang dianggap memiliki kesamaan karakteristik dengan subjek penelitian yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara 1. Hasil Uji Coba skala Komitmen Organisasi a. Uji coba skala Affective Commitment Hasil uji coba terhadap skala affective commitment menunjukkan koefisien α = 0.824 dengan r xy aitem yang bergerak dari 0.218 sampai dengan 0.774. Aitem yang digunakan dalam uji coba skala komitmen organisasi afektif sebanyak 8 aitem. Berdasarkan hasil analisa aitem sebanyak 7 aitem memiliki nilai diskriminasi aitem diatas 0.30 dan 1 aitem memiliki diskriminasi aitem dibawah 0,30. b. Uji Coba Skala Continuance Commitment. Aitem yang digunakan dalam uji coba skala continuance commitment sebanyak 6 aitem. Berdasarkan analisa, aitem yang memiliki daya diskriminasi diatas 0.30 sebanyak 6 aitem. Hasil uji coba terhadap skala continuance commitment menunjukkan koefisien α = 0.837dengan r xy aitem yang bergerak dari 0,385 sampai dengan 0,809 yang memiliki daya diskriminasi aitem yang tinggi r xy ≥ 0.30. c. Uji coba skala Normative Commitment Aitem yang digunakan dalam uji coba skala normative commitment sebanyak 6 aitem. Berdasarkan analisa, aitem yang memiliki daya diskriminasi diatas 0.3 sebanyak 6 aitem. Hasil uji coba terhadap skala continuance commitment menunjukkan koefisien α = 0.813 dengan r xy aitem yang bergerak dari 0.341 sampai dengan 0.767 yang memiliki daya diskriminasi aitem yang tinggi r xy ≥ 0.30. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Blue Print Skala Komitmen Organisasi Setelah Uji Coba N o. Komponen Favorable Unfavorable Jumlah aitem Bobot 1 Affective 1,2,3,7 4,5,6,8 8 40 2 Continuance 9,10,11,12,13, 14 - 6 30 3 Normative 15,16,17,18,19 ,20 - 6 30 Total 20 100 2. Hasil Uji Coba Skala Cyberloafing Aitem yang diujicobakan dalam skala dalam skala cyberloafing sebanyak 12 aitem. Berdasarkan hasil analisa aitem 12 aitem tersebut memiliki nilai diskriminasi aitem diatas 0.30. Oleh sebab itu 12 aitem tersebut akan digunakan untuk mengukur cyberloafing. Hasil uji coba terhadap skala cyberloafing menunjukkan koefisien α = 0.912 dengan r xy aitem yang bergerak dari 0.457 sampai dengan 0.824 yang memiliki daya diskriminasi aitem yang tinggi r xy ≥ 0.30. Pada skala cyberloafing tidak ada aitem yang gugur. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Blue Print Skala Cyberloafing setelah uji coba No. 1 Kategori Pernyataan Jumlah Bobot 1 Emailing 10,11, 12 3 25 2 Browsing 1,2,3,4,5,6,7,8,9 9 75 Total 12 100

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN